Kamis, 30 Desember 2010

Hebring | Jagoan baru Indonesia -







 Sebagai pasangan suami istri yang berpengalaman dalam dunia animasi, Marlin Sugama & Andi Martin merasa hingga saat ini belum ada tokoh super hero animasi yang menjadi idola di Indonesia. Padahal tokoh seperti Superman atau Batman bukan hanya populer di negeri pembuatnya, tetapi juga di seluruh dunia. Karenanya, Marlin & Andi pun tergerak untuk menciptakan tokoh bernama Si Hebring. Si Hebring merupakan proyek animasi perdana Main Motion Game, dimana Marlin menjadi salah satu pendiri perusahaan tersebut. Si Hebring yang memiliki konsep animasi full 3D sebenarnya bernama asli Heru (yang merupakan plesetan dari Hero). Dalam bahasa gaul ala Sunda, Jawa Barat, Hebring memiliki arti Hebat.
“Jadi, Si Hebring ini, konsepnya universal agar bisa diterima seluruh lapisan masyarakat,” kata Marlin. Hebring, kisah Marlin, adalah super hero yang baru memiliki kekuatan dari luar, namun tidak tahu cara yang efektif menggunakannya. Yang menarik, Si Hebring pada tahun 2007 silam berhasil menyabet penghargaan pada ajang kompetisi Indonesian Information and Communication Technology Award (INAICTA) 2007 yang digelar Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo). Dan pada tahun ini, Si Hebring kembali menjadi juara dalam INAICTA 2009 untuk kategori Digital Animation, Hebring 2 (Andi Martin).
Ingin tahu lebih banyak tentang Si Hebring II dan apa sebenarnya misi Marlin dibalik tokoh ini? Simak wawancara BISKOM dengan Marlin baru-baru ini.


Dari mana ide membuat cerita soal Si Hebring ini?
Idenya berasal dari keingintahuan kami, mengapa tidak ada super hero Indonesia yang bisa berhasil dan terkenal seperti super hero dari negara lain. Hebring adalah usaha kami untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut
Kami sendiri awalnya banyak melakukan riset informal sampai akhirnya bisa menciptakan Hebring. Sebenarnya dulu ada super hero seperti Gundala atau Godam yang sempat booming. Dan saat ini, kami melihat Indonesia masih ada opportunity-nya. Sementara kalau tokoh wayang dan pahlawan anak-anak sudah banyak yang membuat, makanya kami ingin tokoh yang unik dan lahirlah Si Hebring. Konsepnya universal karena kami berharap bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat.

Mengapa mengambil nama Hebring?
Kata Hebring berasal dari bahasa gaul ala Sunda yang sengaja kami ciptakan untuk mengangkat salah satu budaya Indonesia. Kalau Gundala, Godam diambil dari tokoh perwayangan, tapi kalau Hebring artinya Hebat. Dalam Si Hebring II Anda menambahkan tokoh baru, misalnya Bang Hoky. Bisa dijelaskan beberapa perbedaan lainnya dibanding Si Herbring I? Kalau di Hebring II, kami ingin menggali ceritanya sedikit lebih dalam. Kami menciptakan tokoh lain yang mempunyai peran dalam kehidupannya Hebring. Tokoh Bang Hoky kami angkat karena Hebring butuh mentor, mengingat ia adalah super hero yang baru memiliki kekuatan dan tidak tahu cara efektif menggunakannya.

      Tokoh Bang Hoky terinspirasi dari Soegiharto Santoso yang dalam dunia bisnis teknologi informasi (TI) dikenal dengan nama Hoky. Kami melihat, Hoky dalam dunia yang nyata adalah sosok yang unik dan memiliki kharisma. Dia menjadi sukses seperti saat ini dimulai dari bawah, namun berkat usaha keras dan ketekunan, kini ia menjadi tokoh yang terkenal di komunitas TI. Cuma dalam Si Hebring II, profesinya diganti. Yang sebelumnya bergerak di bidang komputer dan media TI, kini menjadi penjual Bakso atau juragan Bakso dengan slogan “Bakso Hoky Bikin Hepy”, diharapkan karakter Bang Hoky akan memiliki lebih banyak variasi dan background story dalam mengajari Hebring menjadi super hero sesungguhnya . Dimana sebelumnya kami telah menghubungi Pak Hoky untuk terlibat dalam pembuatan Si Hebring II ini.
Apa ada hubungannya dengan Si Hebring I? Dan apa makna atau filosofi positif yang bisa diambil dari Si Hebring II? Hebring II memang tidak secara langsung berhubungan dengan Hebring I. Jadi secara cerita, kedua episode Hebring tidak berhubungan. Kami hanya ingin memperkenalkan lebih lanjut lakon sehari-hari orang Jakarta di Hebring II, sekaligus memperdalam pengenalan tokoh Hebring sendiri.
Moral of the story sangat sederhana: “Pertolongan selalu tersedia bagi orang yang tidak ragu untuk berbuat baik, bahkan dari pihak yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya”.



Hebring 2:
Main Motion Studio Production
- Writer: Marlin Sugama
- Character Concept: Staven Andersen
- Story Board: Rizky Wasisto Edy
- Director: Andi Martin
- Modeler: Chris Vian
- Animator: M Fardiansyah dan Ferlius
- Music by: Ronggo Wisnu (Departure People)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.