Rabu, 23 Februari 2011

Rokok Jadi Penyebab Status Kesehatan Pria Lebih Rendah

TRIBUNNEWS, JAKARTA – Pria memiliki status kesehatan yang lebih buruk dibandingkan dengan wanita. Faktor budaya masyarakat yang menekankan pentingnya pencapaian dan kompetensi, kepercayaan akan kejantanan dan keberanian membuat pria lebih banyak melakukan pekerjaan yang potensial berbahaya serta kecenderungan tidak menggunakan alat pencegahan yang cukup.

Di samping itu, respon stress dan mekanisme coping pria yang lebih bersifat eksternal seperti merokok, alkohol, perilaku antisosial dan penggunaan obat-obatan serta kecenderungan pria untuk menekan rasa ketidakmampuan atau meminimalisasi nyeri yang menyebabkan mereka enggan untuk melakukan kunjungan kesehatan yang bersifat preventif.

Hal tersebut mengemuka dalam press conference Women's Health Expo 2011, Kamis (17/2/2011). Event WHE merupakan yang keempat kalinya diselenggarakan oleh Yapmedi dan didukung oleh RSCM kali ini mengambil tema: Women Care about Men’s Health. Dr. Edy Rizal Wahyudi, SpPD, Staf Dept. Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM mengemukakan, sejumlah fakta yang dapat dilihat dan dirasakan terkait dengan rendahnya kesehatan pria dibandingkan wanita. Ini menyebabkan perhatian akan promosi kesehatan pria menjadi isu dan topik tersendiri yang menarik dan banyak dibicarakan akhir-akhir ini.

“Hal yang paling nyata dan hampir terjadi di banyak negara di dunia ini adalah adanya perbedaan angka harapan hidup antara pria dan wanita. Dimana angka harapan hidup pria cenderung lebih pendek, berkisar 4 hingga 6 tahun lebih pendek dibandingkan wanita,” ungkapnya.

Bila ditilik lebih jauh, ternyata kematian yang terjadi (khususnya pada pria) banyak yang bersifat prematur dan seharusnya dapat dicegah. Terkait dengan hal tersebut perlu juga kita mengenal dan mengetahui dengan baik tentang penyakit yang sering diderita dan menjadi penyebab kematian pada pria sehingga pada akhirnya tindakan promosi kesehatan atau pencegahan dapat dilakukan sedini mungkin.

“Beberapa penyakit yang menjadi penyebab kematian pada pria adalah penyakit jantung, paru, stroke, hipertensi, diabetes dan kanker. Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit-penyakit tersebut. Dan meningkatkan perhatian pada diri sendiri akan adanya faktor-faktor risiko yang mungkin ada seperti riwayat penyakit jantung, diabetes dan tekanan darah tinggi dalam keluarga, obesitas, gaya hidup buruk, kebiasaan merokok dan stress” lanjutnya.

“Hal menarik lain yang perlu diketahui terkait masalah kesehatan pria adalah sifat atau perasaan yang umum dijumpai pada pria yaitu ketakutan, malu dan tak mau mengalah. Ketakutan akan eksistensinya sebagai pria yang diragukan, malu untuk menyatakan diri sakit yang diidentikkan sebagai kelemahan dan selalu berusaha menampilkan diri serba mampu sehingga muncul sifat tak mau mengalah,” ujarnya.

Belum lagi kekhasan coping mechanism yang terjadi pada pria yang sedang mengalami keadaan atau kejadian serta peristiwa yang cukup berat, umumnya mereka melakukan hal-hal yang kurang baik untuk kesehatan mereka sendiri, seperti merokok, minum alkohol, dan lain-lain. Melihat beberapa hal tersebut maka keterlibatan orang lain atau kelompok lain sebagai pemacu agar para pria lebih memperhatikan kesehatannya menjadi sesuatu yang harus dilakukan. Dalam hal ini wanita dapat sangat berperan,” ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.