Selasa, 15 Februari 2011

Sebut saja namanya...

Kali ini saya bakal mengulas tentang satu kata, satu istilah dan satu aktivitas baru yang saya temui dan saya jalani sekitar 7 bulan yang lalu. Apakah yang saya maksud? Penasarankah anda? *tidak. Baiklah, langsung saja.. Sebut saja namanya KULIAH.

Kuliah? Apa itu kuliah?
This is it!
menurut chef farah quinn, kuliah itu..
*loh? apa apaan ini?
                                                          ............
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kuliah mempunyai arti "pelajaran yang diberikan" atau "ceramah". Namun pada umumnya kata "kuliah" dikaitkan dengan perguruan tinggi atau pendidikan tinggi yang sering diartikan sebagai proses belajar atau proses pembelajaran.

Yup! benar sekali, proses belajar. Dan saya tertarik dengan tema "belajar beradaptasi" . Kenapa?
Karena itulah yang pertama kali akan dijumpai ketika memasuki dunia perkuliahan setelah ber-imigrasi dari seragam putih abu-abu. Dari mulai jauh dari keluarga, sahabat, pacar, piaraan, kamar, boneka unyu unyuu, hingga proses adaptasi dengan lingkungan baru, teman baru, suasana baru, wajah-wajah baru, keanehan yang baru, dan sebagainya. Maka perlu kecakapan dalam bergaul dengan siapa saja, yang tentunya dalam konteks positif, dari kota, suku, agama, tinggi berat dan warna kulit yang berbeda (dalam hal ini diperlukan jenis adaptasi mimikri)

Belum lagi soal terpaksa manage uang bagi sang anak kost. Belajar diporsir (terutama semester atas) tapi makan sistem three in one  (pagi + siang + malam = sekali makan), itu juga kebanyakan jajan untuk menyogok lambung, udah ga ngenyangin, ga dapat nutrisi, malah bisa bikin penyakit karena jajanan yang ga higenis. Itulah kenapa dulu kabarnya anak kuliahan rentan kena penyakit tifus. Hibernasi? mirip memang, salah satu bentuk adaptasi dengan teknik bertahan hidup pada lingkungan yang keras dengan cara tidur menonaktifkan dirinya (dalam kasus ini bisa disebut opname) tapi bukankah itu cara yang cukup sangat agak lumayan konyol sekali?
Makanya kedua hal itu (belajar & makan teratur) sangatlah penting. Karena biar gimanapun, orang yang waspada jauh lebih bijak daripada pencipta kata mutiara. *garuk kepala*

Nah, mari kita lanjutkan ke soal kegiatan belajar-mengajar. Disini tampak jelas perbedaannya, di sekolah menengah, guru yang cenderung aktif menjelaskan materi, memberi dan memeriksa tugas kepada siswanya. Tapi di perguruan tinggi, mahasiswa yang harus aktif, mencari informasi sesuai dengan mata kuliah, biasanya dosen memberikan resensi/silabus buku yang dipakai dalam pembelajaran, jadi tugas mahasiswa adalah mencari, mempelajari dan mengerti. 
 
Di sekolah menengah siswa wajib sepenuhnya datang ke sekolah. Sedangkan di perguruan tinggi, mahasiswa tidak diwajibkan datang, dan dipermudah dengan adanya sistem TA (titip absen) konsekwensinya? tidak menguasai materi yang diajarkan dosen (terkadang soal muncul sekedar basa/basi atau tukar pikiran) dan otomatis berpengaruh pada nilai. Dan apabila intensitas absen cukup memadai untuk dicoret maka mahasiswa tersebut tidak dapat mengikuti ujian dan.. bagian yang paling horror adalah harus mengulang di semester berikutnya.. ya, bersama mahasiswa baru, positifnya? ada kesempatan memudakan diri *JANGAN DITIRU

Di sekolah menengah break hanya ada pada saat istirahat yang berlangsung sekitar 15 menit-an, kalau di perguruan tinggi break bisa sampai 3,4 atau 5 jam (belum termasuk dosen yang gak hadir) jadi masih sempat pulang, makan,  bobo siang sambil peluk guling, merenungi nasib, sms~an, foto narsis + upload + ganti foto profil/avatar, menatap layar terpaku untuk online..online.. *sedikit curhat boleh kan?
terus lanjut lagi deh dengan langkah berat, luntang lantung dan penuh kegalauan menuju kampus tercinta.

hmm.. next, tentang apa ya? adaptasi udah, manage memanage udah, sistem pembelajaran udah.
ngantuk juga udah..
baiklah cukup cuap-cuap saya hari ini, jangan lupa tetap jaga kesehatan dan makan sehat, supaya kita tetap bisa jalan-jalan lagi bersama wisata.......... $@%#^*
dadahh~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.