Selasa, 12 Juli 2011

JUMBARA NASIONAL VII DI GORONTALO RESMI DITUTUP


Jumbara Nasional VII PMR resmi ditutup oleh Gubernur Gorontalo, Gusnar ismail, sabtu (9/7) di bumi perkemahan Bongohulawa Kabupaten Gorontalo. Acara penutupan turut dihadiri Sekertaris jenderal Palang Merah Indonesia, Budi A. Adiputro dan beberapa pejabar tinggi daerah Gorontalo. Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail dalam sambutannya, merasa bangga atas suksesnya kegiatan Jumbara Nasional VII di Gorontalo, yang juga memberi dampak ekonomi di Provinsi Gorontalo.
"Saya sangat gembira pedagang disekitar sini menikamti keuntungan yang sangat besar, itu berarti para peserta Jumbara meninggalkan dampak ekonomi yang sangat dinantikan oleh rakyat Gorontalo. Titip salam dari rakyat Gorontalo untuk semua peserta Jumbara, sedikit waktu lagi kita akan berpisah, semoga tidak menjadikan anda lupa akan Gorontalo. Saya harap anda bisa menceritakan Gorontalo di daerah masing-masing," terang Gusnar Ismail. Gusnar Ismail sempat menyatakan kesanggupan Gorontalo untuk menjadi tuan rumah Jumbara Nasional VIII PMR jika belum ada yang mendaftarkan diri, serta mengucapan maaf jika pelayanan di Gorontalo masih terdapat kekurangan-kekurangan. "Kepada peserta dari seluruh daerah, maaf apabila ada kekurangan, paling tidak kelebihannya panas matahari Gorontalo," canda Gubernur Gorontalo. Kegiatan Jumpa bakti dan Gembira yang selama 6 hari di ikuti peserta, merupakan pembelajaran yang penting sebagai ajang pembetukaan kepribadian remaja sebagai penerus bangsa, seperi yang disampaikan sekertaris PMI Budi A. Adiputro. "Ini merupakan kegiatan pembinaan karakter generasi muda calon penurus bangsa, yang mendapat kesempatan di tempat ini untuk menempa diri, menempa hubungan sosialnya sehingga diharapkan sebagai calon pemimpian bangsa memiliki modal yang kuat dan jiwa dan sehat untuk melaksanakan tugas-tugas bangsa di kemudian hari," terang Budi A. Adiputro. Sebagai tuan rumah Jumbara Nasional VII, Gorontalo dinilai berhasil melayani dan mengfasilitasi kegiatan Jumbara, seperti yang tergambar pada laporan panitia lokal yang di sampaikan ketua penyelenggara Jumbara Nasional VII Lokal, Erman Djafar.  Dimana tidak ada satupun kendala yang berati pada kegiatan jumbara, baik pelayanan angkutannya, airnya, listrik, kamar mandi, dan pelayanan kesehatan. "Jika ada kekurangan-kekurangan kami meminta maaf, dan kami akan menjadikan kekurangan tersebut sebagai pelajaran untuk kegiatan-kegiatan mendatang," kata Erman Djafar. Bukannya mendapat kritikan, Gorontalo mendapat berbagai pujian dari kontingen, Baik secara langsung pada panitia, ataupun pada technical meeting (8/7). Seperi yang diungkapkan Edo salah satu pendamping kontigen DKI Jakarata, yang mengatakan dari jumbara-jumbara yang pernah ia ikuti, Gorontalo merupakan tuan rumah yang sangat hebat dan sukses. "Kalau saya lihat, tak ada lagi yang berani menjadi tuan rumah setelah Gorontalo, karena pelayanan Gorontalo sangat memuaskan, dari penjemputannya saja kita telah sangat diperhatikan," ungkap Edo. Tak lupa Budi A. Adiputro mengucapkan terimah kasih pada pemerintah Gorontalo, dan masyarakat Gorontalo dengan keramah tamahannya menyambut Jumbara Nasional VII PMR, sehingga kegiatan berjalan dengan lancar. Acara penutupan turut dimeriahkan dengan pemberian medali dan piala untuk para kontigen. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.