Minggu, 14 November 2010

3 Obat Penghancur Libido

Jika anda memiliki permasalahan dengan dorongan seksual anda, kemungkinan ada baiknya anda cek lemari obat, karena ternyata ada beberapa obat yang membuat anda kehilangan gairah seksual.
1. Pil KBBeberapa cara pengendalian kehamilan yang menggunakan hormon, terutama dalam bentuk pil dapat meningkatkan SHBG (Globulin pengikat hormon sex), yang menurunkan jumlah testosteron yang mengalir dalam darah anda.
Dalam suatu penelitian kecil pada tahun 2006 di Boston, yang dilakukan oleh Irwin Goldstein, MD, direktur San Diego Sexual Medicine, menemukan bahwa pil ini akan memiliki efek jangka panjang terhadap Libido wanita. Setelah para wanita yang mengkonsumsi obat ini berhenti selama empat bulan, kandungan SBHG dalam darah mereka masih dua kali lebih tinggi daripada mereka yang belum mengonsumsinya.
Menurut Hilda Hutcherson, MD, profesor di Columbia University mengatakan bahwa masalah libido akibat obat-obatan ini biasanya berhenti setelah pil KB diganti dengan pil lain yang memiliki efek yang sama. Menurut Hilda Hutcherson, "Yang jadi masalah adalah progestin yang ada," kata Dr. Hutcherson.
Atau cara paling mudah adalah, coba berpaling ke cara KB lainnya, demikian saran dari Dr. Hutcherson, karena dari pengalaman dokter ini, "Setelah obat dihentikan, biasanya dorongan Libido mereka berangsur-angsur meningkat."
2. AntidepresanSelective serotonin-reuptake inhibitors (SSRIs) yang terdapat dalam obat misalnya Prozac, seharusnya akan membuat anda semakin ceria, permasalahannya adalah kandungan ini ternyata mengganggu salah satu sumber kebahagiaan: kenikmatan seksual. Beberapa dokter memecahkan masalah ini dengan menggunakan Welbturin yang meningkatkan kadar dopamin yang adalah "antidot SSRI", demikian kata Dr. Goldstein.
3. Obat Diabetes.Diabetes dan obat diabetes sendiri akan menyebabkan penurunan libido, perangsangan dan kenikmatan orgasme, jadi, kata Dr Hutcherson "Siapa lagi yang mau kalo rasanya ga enak?"
Lalu apa yang bisa kita lakukan jika kita butuh obat itu?Masalahnya terkadang dapat dengan mudah diselesaikan jika kita beralih merek, atau beralih resep. Tapi jika hal ini tidak dapat mengubah kondisi, sedangkan anda membutuhkan obat-obatan yang ada, dan tidak ada solusi untuk mengubah merek, maka jangan putus asa. "Coba cari ahli pengobatan seksual yang bisa bekerja sama dengan dokter yang memberikan obat ini untuk mencari strategi lain," demikian nasihat Alan M. Altman, MD, asisten profesor Klinis di Harvard Medical School

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.