Rabu, 10 November 2010

Komposisi Airmani

Komposisi Semen

Air mani merupakan cairan ajaib yang dihasilkan oleh alat kelamin ketika kita mencapai orgasme. Keluarnya air mani untuk pertama kali menandai dimulainya masa pubertas bagi anak laki-laki – masa dimana tubuh mulai tumbuh dan berkembang dengan pesat – khususnya organ-organ seksual. Ejakulasi (orgasme yang dibarengi dengan keluarnya air mani) biasanya dimulai pada usia sekitar 12 atau 13 tahun. Apakah sebenarnya kandungan yang terdapat didalam cairan berwarna putih mutiara ini yang disebut dengan air mani?

Terkadang kita menganggap bahwa air mani itu adalah sperma, padahal sel sperma (spermatozoa) sebenarnya hanyalah berkisar 5%-10% dari air mani yang dikeluarkan. Jumlah sperma yang 5%-10% itu terdiri dari 200 juta sampai 500 juta sel sperma, jumlah tersebut dapat mencapai angka yang lebih tinggi lagi pada pria berusia muda yang sedang dalam masa pubertas karena pada masa tersebut dihasilkan hormon androgen, seperti testosteron yang juga merupakan pemicu pertumbuhan bulu-bulu tubuh dan merendahnya tekanan suara. Hanya dibutuhkan satu sel sperma untuk membuahi satu telur agar dapat menghasilkan seorang bayi.
Sedangkan sisanya yang sekitar 90% merupakan plasma mani (plasma didefinisikan sebagai cairan yang membawa suatu material solid, apakah itu "cairan" darah yang membawa sel-sel darah ataupun air mani yang membawa sperma). Komposisi plasma mani berbeda pada setiap orang, dan bahkan dapat berbeda dalam setiap waktu pada orang yang sama. Cairan tersebut berisi sekitar 30 macam substansi (beberapa diantaranya hanyalah dalam jumlah kecil) dimana sebahagian dihasilkan oleh organ kelamin, dan sebahagian lainnya dihasilkan oleh fungsi tubuh. Kandungan dalam plasma mani berupa:
• Asam askorbat (vitamin C, untuk memelihara jaringan tubuh)
• Kelompok darah antigen (untuk sistem kekebalan)
• Kalsium (mineral)
• Khlorin (perantara oksidasi)
• Kolesterol (alkohol steroid yang dihasilkan oleh cairan tubuh)

• Kholin (bagian dari vitamin B komplek)
• Asam sitrat (terbentuk selama terjadinya metabolisme sel)
• Kreatin (substansi nitrogen yang terdapat didalam otot)
• Asam deoksiribonukleat (DNA)
• Fruktosa (gula untuk menghasilkan energi)
• Glutathione (asam amino peptida)
• Hyaluronidase (enzim)
• Inositol (gula yang terdapat didalam otot)
• Asam laktat (produk sampingan dari penggunaan otot)
• Magnesium (mineral)
• Nitrogen (gas yang terdapat didalam jaringan semua makhluk hidup)
• Fosfor (mineral)
• Potassium (mineral)
• Purin (kumpulan asam urik)
• Pirimidin (bahan dasar organik)
• Asam piruvik (terbentuk dari glukosa dan glikogen)
• Sodium (garam)
• Sorbitol (alkohol tubuh)
• Spermidin (enzim katalis)
• Spermin (kumpulan amonia yang terdapat pada sperma)

• Urea (dari urin)
• Asam urik (dari urin)
• Vitamin B12 (untuk menjaga keseimbangan susunan saraf dan metabolisme)
• Seng (mineral)

Jumlah setiap komponen dapat naik ataupun turun, bergantung pada berbagai faktor. Sebagai contoh, jumlah asam laktat dapat meningkat secara signifikan setelah anda melakukan olahraga akibat produk sampingan dari aktifitas otot. Asam laktatlah yang menyebabkan rasa sakit pada otot setelah melakukan olahraga. Mengkonsumsi makanan tertentu juga dapat mempengaruhi proses kimia – dan kualitas – air mani secara signifikan.
Sebagian plasma mani terbuat dari cairan yang kaya akan fruktosa – dihasilkan oleh gelembung-gelembung air mani – cairan inilah yang menyediakan makanan untuk sel sperma. Gelembung-gelembung air mani juga menghasilkan prostaglandin, yaitu asam lemak tak jenuh yang digunakan untuk kegiatan hormon. Kelenjar prostat menghasilkan suatu cairan alkalin seperti susu encer yang berfungsi untuk membantu sperma agar tetap hidup ketika melalui vagina dan uterus yang bersifat asam. Kelenjar bulbourethral yang berbentuk seperti pai (kelenjar Cowper) pada pangkal penis menghasilkan cairan yang disebut dengan "pre-cum". Cairan inilah yang meminyaki uretra (pipa yang terdapat disepanjang penis) sehingga mani dapat mengalir dengan mudah.
Sebenarnya kuantitas air mani berbeda pada setiap individu dan kuantitas tersebut juga dapat berbeda pada individu yang sama dalam waktu yang berbeda disepanjang hidupnya. Faktor genetika memegang peranan penting dalam menentukan seberapa banyak ejakulasi yang dapat dilakukan oleh seorang pria. Sebahagian besar pria saat berejakulasi mengeluarkan air mani sebanyak satu sendok makan. Sejumlah perawatan pengobatan juga dapat mempengaruhi banyaknya air mani yang dihasilkan. Sebahagian orang berpendapat bahwa mengkonsumsi cairan dalam jumlah yang besar (air, sari buah, minuman ringan, dan sebagainya) akan mempengaruhi jumlah mani yang dihasilkan, tetapi keyakinan tersebut tidaklah benar. Tidak seperti urine, air mani sama sekali tidak bergantung pada faktor eksternal tubuh karena air mani dihasilkan dari dalam tubuh. Coba anda perhatikan, semakin lama waktu yang dibutuhkan antar orgasme maka semakin besar kuantitas air mani yang dihasilkan pada saat ejakulasi. Disamping itu, semakin lama anda terangsang dan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk berejakulasi, maka semakin banyak pula air mani yang dihasilkan. Foreplay (pemanasan dalam melakukan hubungan seksual) – menyentuh tubuh anda dengan cara tertentu pada tempat-tempat tertentu pula – terkadang dapat merangsang tubuh untuk menghasilkan lebih banyak lagi air mani, karena pada saat ini tubuh memproduksi berbagai kelenjar (kelenjar prostat misalnya), maka berusahalah untuk bertahan ketika anda sedang terangsang.
Air mani yang dikeluarkan oleh pria dewasa biasanya berwarna putih seperti susu atau putih mutiara. Tetapi bukanlah sesuatu yang tidak lazim jika air mani yang dikeluarkan berwarna kekuning-kuningan, hal ini terjadi jika anda tidak lagi berejakulasi dalam waktu yang agak lama.enting dalam menentukan seberapa banyak ejakulasi yang dapat dilakukan oleh seorang pria. Sebahagian besar pria saat berejakulasi mengeluarkan air mani sebanyak satu sendok makan. Sejumlah perawatan pengobatan juga dapat mempengaruhi banyaknya air mani yang dihasilkan. Sebahagian orang berpendapat bahwa mengkonsumsi cairan dalam jumlah yang besar (air, sari buah, minuman ringan, dan sebagainya) akan mempengaruhi jumlah mani yang dihasilkan, tetapi keyakinan tersebut tidaklah benar. Tidak seperti urine, air mani sama sekali tidak bergantung pada faktor eksternal tubuh karena air mani dihasilkan dari dalam tubuh. Coba anda perhatikan, semakin lama waktu yang dibutuhkan antar orgasme maka semakin besar kuantitas air mani yang dihasilkan pada saat ejakulasi. Disamping itu, semakin lama anda terangsang dan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk berejakulasi, maka semakin banyak pula air mani yang dihasilkan. Foreplay (pemanasan dalam melakukan hubungan seksual) – menyentuh tubuh anda dengan cara tertentu pada tempat-tempat tertentu pula – terkadang dapat merangsang tubuh untuk menghasilkan lebih banyak lagi air mani, karena pada saat ini tubuh memproduksi berbagai kelenjar (kelenjar prostat misalnya), maka berusahalah untuk bertahan ketika anda sedang terangsang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.