Jumat, 12 November 2010

Seksologi: Enaknya Ya Sama-Sama! Oleh: DR. Naek L. Tobing,

Seksologi: Enaknya Ya Sama-Sama!
Oleh: DR. Naek L. Tobing, Konsultan Masalah Seks, di Jakarta



Orgasme adalah puncak kenikmatan yang didapat saat melakukan aktivitas seksual. Jika penetrasi berlangsung sukses, kenikmatan tak hanya dirasakan suami, tapi juga istri. Kenikmatan itu semakin meningkat sesuai stimulasi yang didapat. Sayang, tidak semua pasangan bisa mencapai puncak kenikmatan bersama-sama.

Bagaimana caranya mencapai orgasme pada saat bersamaan? Ada rahasianya lo.

Pada pria, orgasme terjadi bersamaan dengan ejakulasi. Menjelang ejakulasi, cairan sperma mulai dipompa oleh organ-organ kantong cairan (vesikula seminalis) dan prostat. Waktu memompa itulah mulai terasa hampir tibanya puncak kenikmatan. Sehingga akhirnya cairan sperma tidak bisa ditahan lagi, lalu disemprotkan keluar. Bersamaan dengan semprotan itu, terasa puncak kenikmatan paling tinggi dan itulah yang biasanya disebut orang sebagai orgasme.

Tiap ejakulasi terdiri atas 4 - 5 kali semprotan. Pada setiap semprotan itu terasa puncak puncak kenikmatan. Sesudah semprotan tidak ada lagi, kenikmatan akan menurun perlahan-lahan, sampai akhirnya hilang. Pada pria, akhir dari hubungan seks yang diketahui adalah ejakulasi, karena cairan sperma yang menyemprot keluar saat ejakulasi memang kasat mata. Orgasme sendiri jarang mendapat perhatian, karena hanya berupa gerakan-gerakan badan atau suara saja.

Namun sebenarnya ejakulasi dan orgasme terjadi bersamaan. Jadi, kalau bicara soal orgasme pada pria, berarti bicara tentang apa yang terjadi saat ejakulasi. Selain semprotan cairan sperma, timbul pula tanda di luar alat kelamin (extra genital), se perti hentakan pinggul yang makin cepat menerjang ke depan, sehingga ikut andil memberi dan menerima stimulasi seks di seluruh permukaan penis.

Sesaat sebelum cairan sperma disemprotkan, suami akan mengeluarkan suara. Ada yang mengerang, ada pula yang langsung memberi tahu istri, bahwa cairan sperma akan segera disemprotkan. Maksudnya, supaya istri siap-siap menyambut. Semprotan pertama pun keluar, diiringi suara atau teriakan suami. Bila ejakulasi terdiri atas empat semprotan, suara teriakan bisa saja terdengar empat kali. Sesudahnya timbul rasa lemas. Orgasme pun selesai.

ORGASME DELAPAN KALI

Berbeda dengan pria, wanita tidak menyemprotkan cairan saat mengalami orgasme. Jadi, puncak kenikmatan yang didapat hanya berdasarkan perasaan. Yang terjadi pada kelamin hanyalah kontraksi otot vagina. Ketika tercapai puncak kenikmatan, secara otomatis akan terjadi kontraksi otot vagina yang menjepit penis.

Sesudahnya kenikmatan akan turun-naik seperti gelombang dan otot vagina pun berkontraksi sesuai dengan puncak kenikmatan. Kemudian kenikmatan akan menurun secara berangsur sampai akhirnya hilang. Pada wanita, bisa tercapai lebih dari satu kali orgasme, bisa 2 - 3 kali bahkan pernah ada wanita yang orgasme sampai delapan kali. Sesudah puncak pertama tercapai, kenikmatan menurun sedikit tetapi tidak hilang.

Selama suami belum ejakulasi (masih penetrasi), istri akan terus merasakan peningkatan kenikmatan, sampai akhirnya mencapai puncak kembali. Kadang, walaupun suami sudah ejakulasi, jika ereksi penis masih keras dan masih berada dalam vagina, istri masih bisa mencapai puncak lagi. Itulah enaknya wanita, selain tidak perlu menyemprotkan cairan, ia bisa mengalami orgasme beberapa kali untuk satu kali hubungan intim. Makanya disebut multiorgasme.

Gerakan-gerakan atau teriakan dari suami akan memberikan gairah seks yang lebih tinggi kepada istri. Demikian juga sebaliknya. Itu sebabnya, bila ejakulasi suami terjadi bersamaan dengan orgasme istri, keduanya dipastikan akan terhanyut dalam kenikmatan yang luar biasa, seolah-olah terbang entah ke mana perginya. Sepertinya, tidak ada lagi hal yang lebih nikmat, lebih enak, dan lebih menyenangkan daripada mengalami orgasme secara bersamaan.

Tetapi, sekali lagi, kondisi di atas merupakan kondisi ideal. Hanya suami yang dapat mengontrol ejakulasi yang mampu melakukannya. Istri pun harus pandai mengatur ritme peningkatan kenikmatan seksnya. Karena bersifat ideal, keadaan di atas pasti tidak selalu tercapai dalam setiap hubungan intim. Kadang suami terlalu cepat ejakulasi, sehingga istri tidak sempat mengejar orgasme. Sedemikian cepatnya, sehingga baru 2 - 3 dorong saja, bahkan ada yang baru menyentuh “pintu” vagina, cairan sperma sudah keluar.

Kadang suami bisa menahan ejakulasi sampai 10 dorong, lalu memberi tanda bahwa dia sudah dekat ejakulasi. Sehingga istri berusaha mempercepat goyangannya untuk mengejar orgasme. Jika suami tidak tahan, sehingga menyemprot sebelum istri mencapai orgasme, istri tentu akan kecewa. “Masa beberapa detik saja tidak bisa ditahan?” semprotnya penuh kemarahan. Kadang istri menganggap suami tidak mengerti kebutuhan pasangannya. Ujung-ujungnya istri bisa jadi akan uring-uringan, atau marah-marah tanpa sebab.

Lain kali, jika suami mengajak berhubungan seks lagi, si istri mungkin akan menolak dengan halus maupun kasar, dengan mengedepankan berbagai alasan. Perasaannya sudah pesimis. Untuk apa berhubungan intim kalau hanya bikin pusing kepala? Sebaliknya, ada juga istri yang terlalu lama mencapai orgasme. Suami sudah ereksi dengan keras dan bisa mengontrol ejakulasi sampai lama sekali, namun istri belum bisa orgasme juga. Karena suami sudah terlalu lelah dan ereksi sudah susah dipertahankan karena tenaga sudah habis, akhirnya terpaksa suami menyemprotkan cairan spermanya.

Namun setelah sperma di semprotkan, istri ternyata belum bisa orgasme juga. Kalau keadaan tersebut terjadi berulang-ulang, suami tentu merasa tidak puas. Sementara si istri sendiri merasa bingung mengapa hal itu bisa terjadi. Dia tahu suaminya sudah bekerja keras, namun kok orgasme tidak kunjung tiba. Ini akan menimbulkan kekecewaan berulang-ulang, sehingga membuat istri stres berkepanjangan. Akibatnya, terjadilah macam-macam hal yang bisa membahayakan keutuhan rumahtangga.

DIAWALI NGOBROL MESRA

Makanya, yang ideal, suami istri mestinya berusaha untuk mencapai kepuasan puncak atau orgasme bersama sama. Untuk sama-sama mencapai puncak kenikmatan itu, suami dan istri membutuhkan komunikasi, kerja sama, serta persiapan yang cukup. Mereka perlu saling mengenal satu sama lain, terutama dalam hal kehidupan seks mereka.

Suami perlu tahu bagaimana cara mencumbu istri secara tepat sehingga kenikmatan seks-nya cepat meningkat. Istri perlu juga mengetahui bagaimana membuat suami terus bergairah, bersemangat mencumbui istri dan sekaligus kenikmatan yang didapat juga meningkat. Untuk itulah suami dan istri perlu sama-sama belajar satu sama lain serta bekerja sama untuk mendapatkan orgasme bersamaan.

Ada beberapa cara untuk mencapai kondisi ideal tersebut.

Pertama, perhatikan kondisi fisik dan jiwa. Kesehatan dan kebugaran fisik mutlak perlu untuk mendapatkan kenikmatan seksual yang tinggi. Kalau tubuh tak segar, libido atau keinginan seks tidak akan keluar, sulit ereksi atau terangsang. Jiwa juga harus senang, lebih baik lagi bila sudah rindu kepada pasangan. Bila sedikit ada perasaan tidak senang, libido bisa turun, sehingga ereksi dan rangsangan tidak meningkat.

Kedua, soal komunikasi. Pasangan suami-istri tidak selamanya berada dalam kondisi sempurna. Kadang secara fisik sangat lelah atau mengantuk. Jadi yang penting asal terjadi hubungan seks. Namun, sekali-sekali suami-istri tentu ingin hubungan seks yang sempurna. Libido yang kuat, cumbuan yang lengkap, dan orgasme yang tinggi serta bersama-sama. Untuk itu perlu di komunikasikan sebelumnya dengan pasangan. Bisa diawali dengan ngobrol romantis dulu.

Ada juga suami-istri yang bertemu sekali seminggu karena pekerjaan yang melelahkan atau jarak kantor dan rumah terlalu jauh. Mereka berhubungan seks hanya setiap hari Sabtu siang, sore, malam, atau hari Minggunya. Jadi, pada hari Jumat, mereka sudah ngobrol mesra (boleh juga agak jorok) sebagai persiapan “acara” besoknya. Dengan demikian, suasana untuk mencapai orgasme yang sempurna telah terbentuk sebelumnya.

Ketiga, perhatikan waktu, tempat, dan kondisi. Untuk mendapatkan hubungan seks yang sempurna, sebaiknya tidak melakukan hubungan intim terlalu larut malam, sehingga perasaan masih segar dan tidak mengantuk. Pun agar besoknya tidak harus terburu-buru berangkat kerja. Atau, istri harus bangun pagi dalam keadaan masih mengantuk. Jadi, perasaan sebelum memulai hubungan intim harus benar-benar tenang.

Soal tempat sebenarnya tidak masalah. Yang penting, jangan ada yang mengganggu dan suasana sekitar benar-benar sepi. Sekali-sekali pergi ke tempat khusus, misalnya hotel, tempat istirahat, dan lain-lain. Tempat-tempat baru dan istimewa itu bisa memberi rasa segar dan ingin menikmati seks yang segar pula.

Keempat, hangatkan suasana lebih dahulu. Misalnya saat menonton teve, sudah mulai saling meraba untuk menunjukkan Anda sudah kepingin berhubungan seks, sekaligus untuk mendorong gairah pasangan. Sebagian orang suka merayu seksual, misalnya dengan mengatakan, “Cantik sekali payudaramu, nanti saya gigit biar nikmat luar biasa.” Dengan cara demikian, istri akan lebih cepat bergairah lalu membalas rayuan ataupun rabaan suami.

Bila dua-duanya sudah siap, ajaklah pasangan ke kamar tidur. Bila tidak ada orang lain di rumah, mungkin lebih enak melakukannya di kamar duduk. Bila lantai Anda pakai karpet yang cukup tebal, di lantai juga bagus. Perasaan akan lebih romantis, karena di ruangan besar dan rasanya ganjil.

Sebagian orang suka menonton blue film. Ini juga bagian dari peningkatan gairah. Teknik di blue film itu tidak perlu selalu ditiru. Yang penting tahu bagaimana caranya membangkitkan gairah seks pasangan. Bila sudah selesai bercumbu, pakaian dilepas sampai benar benar terlepas semuanya, agar tidak mengganggu kontak secara menyeluruh. Upayakan lampu kecil menyala. Jangan gelap. Dengan demikian, pasangan bisa saling menikmati semua gerak-gerik dan reaksi, sekaligus menambah gairah.

CUMBUAN MENYELURUH

Upayakan suami mencumbu sebagian besar tubuh istri. Jangan terbatas hanya organ seks seperti payudara dan vagina saja. Tetapi selengkap mungkin seperti leher, perut, paha, pinggul dan lain-lain. Dengan cara demikian gairahnya akan benar-benar meningkat. Hal ini perlu supaya istri benar-benar sudah terangsang tinggi sebelum penetrasi.

Selama foreplay, diharapkan istri memegang alat vital suami. Tetapi bagi suami yang cepat ejakulasi atau yang ejakulasinya susah dikontrol, sebaiknya istri hanya memegang tanpa menggerakkan tangannya. Ini penting supaya gairah suami tetap tinggi tanpa membuatnya lebih cepat ejakulasi.

Bila istri sudah siap dan suami sudah ereksi keras, biasanya istri akan meminta untuk dipenetrasi. Kalau istri tidak meminta, sebaiknya suami menanyakan apakah istri sudah ingin dipenetrasi. Paling sedikit, suami sudah melihat tanda-tanda semisal gerakan, erangan yang menunjukkan dia sudah siap dipenetrasi. Hal ini perlu karena istri lebih mudah mengontrol orgasme.

Kalau sudah orgasme, tetapi suami belum ejakulasi, istri biasanya bisa mengulang orgasme pada saat suami ejakulasi. Sebaliknya, bila suami sudah ejakulasi, ia tidak bisa mengulangnya dalam waktu singkat. Kalaupun suami bisa mengulang ejakulasi, maka hubungan seks harus dimulai dari awal.

Bila hampir mendekati puncak, upayakan beritahu pasangan. Tak harus dengan kata-kata, bisa juga dengan tanda-tanda, misalnya istri dengan mengerang, menutup mata lalu menggoyang-goyang badan. Sedangkan suami bisa dengan memberi tanda lewat teriakan- teriakan kecil dan goyangan atau hentakan yang makin cepat. Pada saat bersamaan, suami dan istri memfokuskan perasaan dan pikiran serta geraknya untuk menuju puncak. Dengan beberapa hentakan, suami pun ejakulasi. Pada saat yang sama istri mengalami orgasme pertama setelah klitorisnya terus menerus terstimulasi pangkal penis suami.

Jika suami masih ereksi juga, kadang istri tenang sebentar, menciumi suami, menggoyang badannya, sehingga tercapailah orgasme kedua.

Tidak susah, ‘kan? ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.