Rabu, 10 November 2010

Dinamika Seks Selama Hamil

Saat ayah dan ibu bercinta, tak perlu khawatir dengan janin dalam rahim. Penetrasi tidak melukainya karena ia terlindung di dalam rahim berisi air ketuban yang “disegel” dari dunia luar oleh sumbatan lendir pada mulut rahim. Tetapi ada strategi dan cara yang harus dikuasai agar momen intim dapat dinikmati bersama.

Apa yang terjadi ketika Anda dan suami berhubungan seks selama hamil? Selama hubungan intim, biasanya gerakan janin melemah. Ini adalah hal yang normal. Ketika, ibu mengalami orgasme, janin kembali aktif dan jantungnya berdetak lebih cepat. Tentu ini berkaitan dengan faktor hormonal saat berhubungan seks dan kontraksi pada organ sekitar rahim ibu. Tentu ini bukan kendala bagi Anda untuk tetap menikmati  momen intim dengan suami meski sedang hamil? 

Jadi berhubungan seks secara rutin tetap boleh dilakukan selama hamil. Jika ada keluhan, komunikasikan dengan suami. Jika sampai mengganggu Anda berdua mungkin harus berkonsultasi kepada ahli. Uniknya selama hamil tiga trimester, ada semacam dinamika khas dalam berhubungan intim. Berikut fase, kondisi dan hal-hal yang harus diperhatikan: 

*Libur Dulu Pada Trimester Pertama. 

Kondisi ibu: 

  • Mual dan muntah di pagi, malam atau sepanjang hari.
  • Tubuh lebih lelah dan mulut terasa pahit.  
  • Payudara membengkak, puting tegang, nyeri jika disentuh atau diraba.
  • Mengalami perasaan yang tidak biasa, seperti tidak suka melihat suami, sensitiv bau-bauan, kedinginan dan malas mandi, malas berdandan, selalu ingin tidur dan gejala ‘keanehan’ lain.
  • Suasana hati cepat berubah, kadang gembira (dan mesra), tiba-tiba bete.
  • Khususnya pada kehamilan pertama, ibu sering cemas terhadap kehamilan, misalnya takut keguguran, takut janin terluka, dan lain-lain.
Efek terhadap hubungan seks:
  • Rasa mual membuat ibu tidak bergairah melakukan apapun-termasuk berhubungan seks. Pada beberapa ibu, rasa mual di malam hari justru mungkin dapat diobati dengan bercinta.
  • Mulut pahit, tidak ingin berciuman atau melakukan seks oral.
  • Payudara sakit, tidak ingin diraba dan tubuh lelah, sehingga enggan bercinta.
  • Sensitiv bau-bauan membuat ibu “alergi” aroma tubuh pasangan.
  • Ibu “benci” pada pasangan, tidak mau tidur sekamar-apalagi berhubungan seks.
Tips berhubungan seks pada tirimester pertama. Perlu kompromi danpengertian suami terhadap kondisi isteri yang tengah hamil muda.

*Gairah Bertambah Pada Trimester Kedua

Kondisi ibu: 
  • Mual-mual mereda, nafsu makan kembali normal.
  • Payudara tidak lagi nyeri dan produksi hormon progesterone meningkat, gairah bercinta bertambah.
  • Akibat hormon kehamilan dan bertambahnya berat badan, pinggul dan payudara lebih berisi, aerola dan putting lebih gelap, rambut dan kulit “bercahaya.” Ibu lebih percaya diri di ranjang!
  • Suasana hati ibu lebih baik.
Efek terhadap hubungan seks:
  • Bercinta terasa lebih menyenangkan karena Anda dan suami selesai melakukan “diet” atau “puasa” selama trimester pertama.
  • Lebih mudah orgasme-bahkan orgasme ganda. Ini karena meningkatnya hormone estrogen dan volume darah di tubuh bertambah sehingga lebih banyak  darah mengalir ke panggul dan organ kelamin. Bibir vagina dan klitoris membesar sehingga ujung-ujung sarafnya super sensitif.
  • Banyaknya aliran darah ke vagina menyebabkan perubahan suasana vagina. Lubrikasi cepat dan memudahkan penetrasi, tapi jika terlalu “licin” dapat membuat penis sulit mempertahankan ereksi.
Tips berhungan seks pada trimester kedua. Hubungan seks akan merekatkan hubungan suami-isteri baik fisik maupun emosional namun tetap “waspada” pada kondisi tubuh. 

*Berangsur Surut Pada Trimester Ketiga

Kondisi ibu:
  • Ketika usia kehamilan semakin tua, gairah seksual biasanya berangsur surut kembali.
  • Perut kian buncit, membatasi gerakan atau posisi nyaman berhubungan intim.
  • Semakin mudah lelah dan napas pendek. Kelenjar susu aktif, ASI menetes jika dirangsang.
  • Janin semakin besar dna aktif. Pad amalam hari gerakannya makin terasa.
  • Perut besar, kaki bengkak dan wajah sembab mungkin membuat Anda merasa tidk hot lagi di mata pasangan. Perasaan itu diperkuat jika suami pun enggan berhubungan seks, meski sebernarnya karena ia tak tega atau khawatir melukai Anda dan janin.
Efek terhadap hubungan seksual:
  • Frekuensi bercinta tidak sesering trimester kedua. Hubungan seks lebih untuk menjaga kedektan emosional daripada rekreasi fisik dan saat bercinta, ibu merasa ada janin “mengawasi.”
  • Setiap orgasme, ibu kuatir terjadi kontraksi, padahal mungkin hanya kram.
Tips berhubungan seksual pada trimester ketiga. Perhatikan posisi dan boleh lepas kondom untuk membantu terjadinya kontraksi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.