Senin, 01 November 2010

Malam Pertama dan Bulan Madu

“ Seks adalah tiang perkawinan “, demikian seksiolog terkenal dr. Boyke Dian Nugraha, DSOS, MARS, mengutip Syekh Moh.Nazrowi untuk menggaris bawahi pentingnya seks dalam hidup berkeluarga. Seks memang memainkan peran sentral dalam perkawinan. Di samping perannya untuk keturunan, belakangan ini seks juga dianggap sebagai sarana rekreasi atau hiburan. Nah, seks juga sesuatu yang sakral dan bernilai, maka “malam pertama” dan ‘bulan madu” harus dipersiapkan dengan baik pula. Asal jangan dilewati tanpa kesan yang berarti.
Peranan Seks
Pemahaman seks yang benar akan membantu seseorang untuk memperlakukan dan menempatkan seks secara benar. Seksiolaog dan ahli kebidanan dokter Boyke berpendapat, bahwa seks adalah sesuatu yang sakral dan suci.”Bukan barang mainan, apalagi sarana pemuas semata. Oleh karena itu harus diperlakukan secara benar. Memang belakangan ini terjadi pergeseran pemahaman seputar peranan seks dalam sebuah perkawinan. Awalnya seks hanya dipahami untuk memperoleh keturunan. Sekarang, selain untuk mendapatkan keturunan, seks juga merupakan ekspresi dari cinta serta sarana rekreasi.”
Seks yang tidak didasari oleh perasaan cinta akan terasa hambar. Padahal, kata dr. Boyke, seks juga berfungsi sebagai sarana rekreasi yang harus dinikmati. Artinya, dengan melakukan hubungan seks seseorang akan mendapatkan kesenangan, terbebas dari kecemasan, ketegangan maupun kejenuhan dalam rutinitas sehari-hari. Karena seks mempunyai multi guna. Disamping untuk mendapatkan keturunan juga sebagai sarana perekat dan penghangat dalam kehidupan perkawinan.
Malam Pertama
Seks bagi pasangan suami istri merupakan hal yang sangat penting, apalagi masih pengantin baru. Pertanyaan yang paling sering muncul adalah bagaimana mestinya melewati malam pertama dengan baik?. Malam pertama jangan dilewatkan begitu saja. Harus benar-benar dipersiapkan agar dapat dinikmati dan berkesan. Bagaimana sebaiknya agar malam pertama dan bulan madu bisa semanis gula ?.
Dokter Boyke Dian Nugraha menyarankan beberapa hal dalam menghadapi malam pertama.
 Sebaiknya malam pertama jangan dilakukan sehabis pesta, karena kondisi fisik dan mental masih terasa capek.
 Usahakan dilakukan dalam kondisi yang fit dan siap. Keduanyan harus benar-benar tenang dan santai.
 Bila perlu lalukan mandi lulur dan melakukan treatment di spa yang khusus untuk mempersiapkan sebuah pernikahan.
 Jangan lakukan dengan terburu-buru. Bila terburu-buru akan terasa hambar. Bahkan mungkin dapat terjadi ejakulasi dini.
 Lakukanlah pemanasan terlebih dahulu.
 Memperhitungkan resiko-resiko dari hubungan badan seperti sudah siap secepatnya memiliki anak atau tidak.
Bulan madu
Masa bulan madu, kata dokter Boyke sebaiknya dipilih tempat-tempat yang romantis, bukan justru ketempat yang penuh dengan keramaian. Yang penting harus dapat menciptakan suasana baru yang terlebas dari kegiatan rutinitas. Bulan madu juga sebisanya dimanfaatkan menjadi ajang komunikasi yang sangat intim. Juga menjadi saat-saat untuk lebih memperhatikan keindahan fisik pasangan masing-masing. “ Pada masa bulan madu usahakan hubungan seksual seintensif mungkin. Lakukan, dengan santai dan penuh romantis”. Ujar dr. Boyke.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.