TIM Pengawas (Timwas) Penyelesaian Kasus Korupsi Bank Century yang
dibentuk DPR menunggu keberanian Ko misi Pemberantasan Korupsi (KPK)
menuntaskan kasus itu.
Menurut anggota Timwas Century Trimedya Panjaitan, KPK sudah tidak bisa
lagi me nerapkan metode 'makan bubur panas' dalam kasus itu dengan hanya
memeriksa orang-orang yang berada di 'ping giran' kasus itu.
KPK seharusnya langsung me meriksa dan menetapkan sebagai tersangka
terhadap pe laku utama, yakni pihakpihak yang mengambil keputusan saat
dugaan korupsi itu terjadi.
"Intinya percuma jika menangkap lingkaran luar seperti makan bubur.
Seharusnya dalam tahap ini KPK harus berani menangkap langsung pelaku
utama korupsi. Yang utama dalam kasus ini ialah keberanian KPK, itu
saja," paparnya.
Senin (14/5) lalu di Jambi, Ketua KPK Abraham Samad mengaku kesulitan
menghadapi kasus Bank Century. Menurutnya, kasus Century merupakan
perkara lama yang di wariskan kepada KPK masa kepemimpinannya saat ini.
"Ibarat istilah di kepolisian, TKP (tempat kejadian perkara) sudah
hancur berantakan, dan kita perlu waktu untuk
me lakukan penyidikan," katanya.
Bagi Trimedya, masalah dalam penuntasan kasus itu bukan terletak pada
barang bukti yang sudah berantakan.
"Setahu saya bukti-bukti itu sudah ada di tangan KPK. Ini cuma masalah
keberanian KPK saja kok," timpal Trimedya.
Ia menambahkan, dari proses hukum yang dipantaunya, KPK seharusnya sudah
menaikkan status kasus itu menjadi penyidikan, dengan sejumlah nama-nama
tersangka.
"Saya masih punya kepercayaan sama KPK yang sekarang.
Saya yakin Abraham Samad bisa dan akhir 2012 ini bisa selesai. Tapi
kalau misalnya
tidak bisa, ya katakan saja," tam bahnya.
Anggota Timwas Century lainnya Bambang Soesatyo mengatakan pihaknya saat
ini tengah menunggu laporan KPK.
"Kita tunggu janji KPK untuk mengumumkan peningkatan status penyelidikan
menjadi penyidikan dengan penetapan beberapa tersangka baru," kata Bambang.
"Harapan kita hanya pada keberanian KPK, seperti saat mengumumkan
Miranda S Goel tom dan Angelina Sondakh sebagai tersangka," kata
politikus Golkar tersebut.
Ia juga berharap Abraham Samad tidak tunduk pada kepentingan kekuasaan.
(HZ/P-2)
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2012/05/19/ArticleHtmls/DPR-Tantang-Keberanian-KPK-Tuntaskan-Century-19052012003018.shtml?Mode=1
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.