Tiket Kereta Api H-3 Lebaran Ludes PDF Print
Tuesday, 22 May 2012
JAKARTA – Tiket kereta api (KA) bisnis dan eksekutif untuk 16-17 Agustus
atau tiga hari menjelang Lebaran (H-3) sudah habis terjual.Tiket yang
habis untuk H-3 Lebaran yakni jurusan Malang, Surabaya, Semarang,
Yogyakarta,dan Solo.
Saat ini tiket KA sudah bisa dipesan H-90 sebelum keberangkatan. Kepala
Humas PT KAI Daop I Mateta Rijalulhaq mengatakan, calon pemudik membeli
tiket secara konvensional dengan mendatangi loket tiket dan agen,serta
online. Menurut Mateta, pemberlakuan pemesanan tiket bisa H- 90
bertujuan agar PT KAI lebih mudah memetakan penumpang saat Lebaran
maupun libur panjang.
Kebijakan ini diklaim bisa mengantisipasi praktik percaloan. Dengan
ludesnya tiket KA, Mateta mengimbau calon penumpang agar menggunakan
moda transportasi lain. Tarif KA Lebaran juga naik dua kali
lipat,misalnya tiket KA Senja Utama jurusan Semarang untuk hari biasa
Rp120.000 pada saat Lebaran dipatok Rp240.000. Mengenai hal ini, Mateta
menjelaskan,ketika Lebaran PT KAI menggunakan tarif batas atas.Pengenaan
tarif batas atas dilakukan karena saat Lebaran ada penambahan jumlah
personel.
"Mulai dari petugas keamanan,petugas perawatan KA, masinis, hingga
operator sinyal di setiap stasiun," katanya. Anggota Komisi V DPR M
Arwani Thowafi mengatakan, tujuan diberlakukan pembelian tiket H-90
untuk memudahkan calon penumpang mendapatkan tiket. "Jika itu tujuannya,
jangan sampai sistem yang ditujukan untuk perbaikan pelayanan malah
membuat masyarakat menjadi susah," tuturnya.
Dia khawatir tiket menjelang Lebaran habis karena ada permainan oknum
tertentu yang ingin mengambil keuntungan dari situasi yang ada. "Jika
memang habis karena warga yang membeli, tidak masalah. Namun jika habis
karena diborong oleh oknum misalnya calo,harus ada tindakan dari PT
KAI,"papar politisi dari PPP ini. Pengamat transportasi Darmaningtyas
mendesak PT KAI bersama pemerintah harus mencari solusi untuk mengatasi
tiket yang sudah habis. "Sangat tidak bijak jika tiket sudah habis
kemudian lepas tanggung jawab,"ujarnya.
Darmaningtyas mengatakan, PT KAI seharusnya bisa membuat database berapa
jumlah konkret penumpang KA saat Lebaran dan libur panjang.Jika sudah
ada database, tentu bisa dijadikan acuan untuk menyediakan sarana yang
memadai. "Dengan demikian,kepentingan masyarakat terakomodasi
semuanya,"imbuhnya. Menurutnya, menteri perhubungan bisa memberikan
solusi dengan menyediakan sarana pada saat penumpang melonjak.
Sementara tugas PT KAI adalah menyiasati pengoperasian dengan penambahan
sarana."Jika ada keinginan pasti bisa, masalahnya kan hanya ada atau
tidak kemauan pemerintah untuk melayani masyarakatnya," tutur pria yang
sehari-hari menggunakan commuter line sebagai moda transportasi ini.
Subhan Ali, calon pemudik, mengaku kesal karena tiket KA sudah
habis.Padahal dia sudah berupaya lebih awal datang ke stasiun. Subhan
tahu bahwa tiket sudah bisa dipesan H-90,namun dia tidak menyangka bisa
ludes dalam sekejap.
Dia curiga ada permainan oknum atau orang yang sengaja memborong tiket.
"Saya heran masak baru beberapa hari sudah habis," ucapnya. Pria asal
Yogyakarta ini menjelaskan, dia sudah terbiasa mudik naik KA. ridwansyah
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/496871/
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.