Regenerasi Kepemimpinan Mendesak PDF Print
Tuesday, 22 May 2012
ImageJAKARTA– Regenerasi kepemimpinan nasional mendesak dilakukan. Para
politisi senior diminta memberikan ruang dan kesempatan bagi munculnya
tokoh muda dalam memimpin bangsa.
Ketua MPR Taufiq Kiemas melihat regenerasi kepemimpinan nasional saat
ini cenderung diabaikan. Padahal, peralihan kepemimpinan nasional ini
merupakan amanat reformasi yang secara tersirat tertuang dalam Ketetapan
MPR Nomor VI/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa. Menurut dia,TAP MPR
Nomor I/ 2003 yang berisi tentang visi masa depan Indonesia juga
mengamanatkan agar para pemimpin bangsa segera membentuk mekanisme
regenerasi kepemimpinan bangsa.
"Kalau itu (regenerasi) tidak dilaksanakan, nanti akan ada reformasi
jilid II. Jadi, karena regenerasi sebagai amanat, kita tentu harus
menyiapkannya. Pada zaman Bung Karno, karena tidak ada regenerasi yang
disusun, jadi begitu. Pak Harto juga sama," ujar Kiemas menanggapi 14
tahun perjalanan reformasi di Gedung DPR/MPR/ DPD RI, Jakarta,kemarin.
Karena itu, politisi senior PDIP ini menyatakan regenerasi kepemimpinan
nasional merupakan sebuah keharusan.
"Sekarang di mana-mana sudah regenerasi. Pengusahapengusaha sudah
muda-muda, sudah regenerasi. Tapi di kepemimpinan nasional mereka (yang
tua-tua) belum mau minggir, "ungkapnya. Dengan fakta Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) sudah tidak bisa maju lagi, seharusnya hal itu
menjadi cermin juga bagi para politisi senior agar bersama-sama
menyiapkan munculnya pemimpin muda.
"Sekarang Presiden kan tak akan nyalon lagi, pasti dia (Presiden SBY)
akan menyiapkan regenerasi. Tinggal Ibu Mega (Ketua Umum DPP PDIP
Megawati Soekarnoputri), mau apa enggak. Golkar mau enggak, kalau
Demokrat pasti menyiapkan, sudah bukan dia (Presiden SBY) lagi,"
ungkapnya. Untuk itulah Kiemas mengimbau kepada para politisi senior
untuk ikhlas memberikan ruang bagi tokoh muda.
Dia mengungkapkan, saat ini banyak politisi muda yang potensial. Bahkan,
di banyak tempat juga menunjukkan perkembangan pesat setelah dipegang
oleh anak muda.Dia mencontohkan dua pengusaha muda sukses, Hary
Tanoesoedibjo (HT) dan Chairul Tanjung. Di dunia politik pun harapan
kemajuan bangsa di tangan generasi muda bangsa sangat besar jika melihat
bagaimana perkembangan di lembagalembaga swasta. "Kalau orang yang
seperti mereka (HT dan Chairul Tanjung) berkumpul, bangsa ini pasti akan
luar biasa majunya,"katanya.
Wakil Ketua MPR Hajriyanto YThohari menambahkan, partai politik (parpol)
perlu segera memulai proses regenerasi. Menurut dia, regenerasi di
legislatif tidak kalah penting dengan eksekutif. Dia mengusulkan masa
penyusunan calon legislatif dalam Pemilu 2014 dijadikan momentum untuk
melakukan proses regenerasi. Ketua Fraksi PKB DPR Marwan Jafar
mengungkapkan para tokoh muda perlu dimunculkan dalam bursa kepemimpinan
nasional pada Pilpres 2014.
"Tentunya tokoh muda yang memiliki komitmen tinggi, kompetensi, punya
basis, dan yang bisa hadapi realitas apa pun di negeri ini. Jangan
sekadar muda yang sok kritis dan bisanya hanya mengkritik tapi tidak
bisa menyelesaikan masalah," kata Marwan saat dihubungi SINDOtadi malam.
Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Andi Nurpati menilai
regenerasi kepemimpinan nasional saat ini sudah terjadi dan sudah
terwakili dengan hadirnya sosok- sosok muda yang menjadi petinggi parpol.
Dia mencontohkan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum,
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Idrus Marham, dan Sekjen
DPP PKS Anis Matta. "Kalau dulu mana ada orang-orang seusia mereka
(Anas, Idrus, dan Anis) yang menjadi ketua umum atau sekjen partai. Itu
seharusnya patut kita banggakan,"paparnya.
Namun, kata Andi Nurpati,regenerasi kepemimpinan tidak bisa
didikotomikan berdasarkan usia. Sementara itu,Ketua Dewan Pertimbangan
Partai Golkar Akbar Tanjung mengatakan ada tiga hal yang harus
diperhatikan bagi seseorang yang ingin menjadi pemimpin nasional ataupun
presiden.Pengalaman politik yang matang, jiwa kepemimpinan yang memadai,
dan pengalaman berada didalam pemerintahan.
Akbar melihat kriteria itu sebenarnya sudah banyak terlihat pada
sosok-sosok politisi muda.Namun,dia mengingatkan pengalaman seseorang
juga sangat penting untuk menjadi pemimpin. Pengamat politik dari UGM
Arie Sudjito mengatakan, proses regenerasi kepemimpinan pada Pilpres
2014 adalah suatu keharusan.
Namun, dia mengingatkan regenerasi tersebut tak sekadar pergantian.Namun
harus menjadi peralihan dari karakter pemimpin lemah menjadi pemimpin
yang kuat dan pembaharu. rahmat sahid/radi saputro/nurul huda/
mohammad sahlan
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/496873/
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.