Rekor Terburuk Bulu Tangkis Indonesia PDF Print
Thursday, 24 May 2012
ImageTunggal putra ketiga Indonesia Dionysius Hayom Rumbaka terjatuh
saat melawan tunggal putra Jepang Takuma Ueda dalam pertandingan babak
perempat final Thomas dan Uber Cup 2012 di Wuhan Sports Center's
Gymnasium, Wuhan, China, kemarin. Rumbaka gagal memenangi partai
terakhir, sehingga tim Thomas Indonesia tersingkir.
JAKARTA– Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) harus segera
melakukan pembenahan dan regenerasi untuk mengembalikan kejayaan bulu
tangkis.
Hal ini perlu menjadi perhatian mengingat prestasi olahraga yang menjadi
kebanggaan bangsa itu semakin terpuruk.Terakhir,timThomas dan Uber
Indonesia harus bertekuk lutut di perempat final saat menghadapi Jepang,
2-3, di Wuhan Sport Complex Gymnasium, China, tadi malam. Kekalahan ini
cukup memprihatinkan karena secara prestasi level Negeri Matahari Terbit
tersebut berada di bawah Indonesia.
Kekalahan tim Thomas tadi malam sekaligus merupakan rekor terburuk sejak
Indonesia mengikuti event itu di Singapura pada 1958. Sebab inilah kali
pertama tim Thomas gagal melaju ke semifinal di ajang bulu tangkis
paling prestisius tersebut.Kondisi ini tentu mengecewakan masyarakat
Indonesia yang sangat yakin Taufik Hidayat dkk bisa mencapai semifinal
di turnamen yang disiarkan langsung MNCTV, SINDOTV, dan MNC Sports tersebut.
Mereka bahkan optimistis Indonesia minimal mengulang torehan dua tahun
silam ketika menjadi finalis seusai ditundukkan China 0-3 di Kuala
Lumpur,Malaysia. Kekalahan tim Thomas dan Uber mendapat perhatian
Menpora Andi Mallarangeng. "Tentu saja kita prihatin dengan kekalahan
dari Jepang. Ini harus menjadi wake up call bagi PBSI," kata Andi saat
dihubungi SINDOtadi malam.
Menurut Andi, olahraga bulu tangkis sudah berkembang ke seluruh
dunia.Negaranegara lain pun sudah semakin maju. Melihat perkembangan
ini, tidak ada pilihan lain bagi Indonesia selain harus berbenah, dalam
hal ini melalui pembinaan usia dini. Dalam pandangannya, regenerasi
harus menjadi prioritas. Upaya ini bisa dilakukan dengan memaksimalkan
kompetisi di dalam negeri untuk mengembangkan bakat-bakat baru.
Pebulu tangkis legendaris Rudy Hartono tak kalah prihatin melihat
kegagalan Indonesia di Piala Thomas dan Uber tahun ini.Namun, dia enggan
mencari kambing hitam atas kegagalan tim Merah Putih di Wuhan,China.
Peraih tujuh gelar All England beruntun ini hanya berharap adanya
perbaikan yang harus segera dilakukan melalui Pelatnas PB PBSI di Cipayung.
Kepala Pelatih Ganda Pelatnas Bulu Tangkis Indonesia Christian Hadinata
menilai kekalahan tim Thomas Indonesia dari Jepang karena kecerdikan tim
Matahari Terbit itu melihat celah kekurangan tim Merah Putih.Apalagi,
lineup yang diturunkan Indonesia tidak dalam performa terbaik. Dalam
pertandingan tadi malam, tim Thomas Indonesia sempat memiliki asa ketika
tunggal pertama Simon Santoso melibas Sho Sasaki, 22-20, 21-14.
Namun awal baik ini tidak bertahan lama pada ganda putra saat Markis
Kido/Hendra Setiawan menyerah kepada pasangan Noriyasu Hirata/Hirokatsu
Hashimoto, 16-21,18-21. Masyarakat Indonesia semakin cemas setelah
Taufik Hidayat tak berkutik di tangan Kenichi Tago, 12-21, 17-21.
Harapan kembali bersemi saat Mohammad Ahsan/Alvent Yulianto menyamakan
keadaan menjadi 2-2 setelah mengalahkan Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa,
21-17, 21-13.
Sayangnya, pada babak yang menentukan, tunggal ketiga Dionysius Hayom
Rumbaka, takluk dari Takuma Ueda, 14- 21,19-21. Tim Uber Indonesia
menyusul kegagalan tim Thomas setelah takluk 2-3 dari Jepang. Lindaweni
Fanetri yang menjadi penentu di pertandingan terakhir bertekuk lutut di
tangan Minatsu Mitani, 21-19, 13-21,17-21. edi yuli/nurul huda/rahmat
sahid
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/497549/
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.