KPK: Situasi Politik Tak Kondusif untuk Berantas Korupsi
Rabu, 16 Mei 2012 13:19 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai
secara umum, komitmen pemimpin bangsa masih rendah dalam memberantas
korupsi. Kalau pun ada dari sebagian pemimpin yang memberikan perlawanan
terhadap korupsi, itu masih dianggap tidak konsisten.
Demikian diungkapkan Wakil Ketua KPK, Zulkarnaen saat dihubungi
wartawan, Rabu (16/5/2012).
"Komitmen pemimpin masih rendah dan tidak konsisten," tegasnya.
Oleh karena itu, lembaga penegak hukum khusus yang lahir pada era
reformasi itu, justru menganggap pelaksanaan demokrasi saat ini tidak
kondusif untuk memberantas korupsi.
"Situasi politik dan demokrasi tidak kondusif untuk memberantas
korupsi," ujar Zulkarnaen
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas (saat menyampaikan hal ini
masih menjabat sebagai Ketua KPK) membenarkan bahwa korupsi berakar
dari kepentingan politik.
"Korupsi itu melibatkan pejabat struktural. Di mana, pejabat struktural
itu terkadang berasal dari petinggi partai politik," kata Ketua KPK
Busyro Muqoddas di kantornya, Kamis (15/12/2012) tahun lalu.
Busyro menjelaskan, proses korupsi politik itu bermula akibat pendidikan
politik praktis yang selalu diwarnai oleh politik uang. Sehingga, Busyro
menyimpulkan, politik uang itu lah yang memunculkan korupsi yang
memiliki kepentingan politik.
http://m.tribunnews.com/2012/05/16/kpk-situasi-politik-tak-kondusif-untuk-berantas-korupsi
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.