Gula tebu picu diabetes, gula jagung bikin bodoh. Pilih mana?
Hasil penelitian University of California Los Angeles (UCLA) tentang
gula jagung diyakini bakal mengundang kontroversi. Pasalnya,
mengkonsumsi terlalu banyak gula jagung dapat menggerogoti otak manusia.
Studi tersebut diperoleh University of California Los Angeles (UCLA)
dari konsumsi sirup jagung yang berisi gula secara terus-menerus
membunuh daya ingatan tikus.
GULA jagung diyakini sebagai pemanis rendah kalori, dengan kandungan
sukralosa dan pemanis alami yang aman serta kromium pikolinat yang dapat
membantu penderita diabetes. Kromium merupakan mineral yang dapat
membantu kerja insulin dan mengatur kadar gula darah.
Kandungan itu pula yang gencar dipromosikan sebuah merek produk gula
ternama bahwa produknya memberi konsumen tetap dapat menikmati rasa
manis tanpa takut kadar gula darah melonjak tinggi. Sementara gula tebu
dituding pemicu diabetes akibat kandungan gulanya tinggi. Benarkah demikian?
Hasil penelitian University of California Los Angeles (UCLA) tentang
gula jagung diyakini bakal mengundang kontroversi. Pasalnya,
mengkonsumsi terlalu banyak gula jagung dapat menggerogoti otak manusia.
Studi tersebut diperoleh University of California Los Angeles (UCLA)
dari konsumsi sirup jagung yang berisi gula secara terus-menerus
membunuh daya ingatan tikus.
Langkah penelitian diawali pelatihan kepada sejumlah tikus percobaan
untuk melalui jalan dan lorong yang sulit.
Peneliti memisahkan dua kelompok tikus percobaan. Kelompok pertama
diberi cairan berisi sirup jagung berkadar gula tinggi, yang menjadi
bahan dasar pembuatan makanan kemasan sebagai air minum selama enam minggu.
Kelompok tikus kedua diberi asupan asam lemak Omega-3, yang mendorong
daya otak, dalam bentuk minyak biji rami dan asam docosahexaenoic (DHA),
sementara kelompok lain tidak.
Bikin bodoh?
Enam minggu berselang, kesemua tikus lalu dimasukkan ke tempat yang
membingungkan bagi hewan tersebut membebaskan diri.
"Hewan tikus yang diberi cairan sirup gula jagung merespons lebih lambat
dan otaknya menunjukkan kemerosotan," kata Fernando Gomez-Pinilla,
profesor bedah syaraf di David Geffen School of Medicine di UCLA seperti
dilansir dilansir Journal of Physiology yang dikutip huffingtonpost.com.
Menurut Fernando Gomez-Pinilla, sel otak mereka saling memberi isyarat
yang bermasalah, sehingga mengganggu kemampuan tikus itu untuk secara
jernih dan mengingat jalur yang telah mereka pelajari enam pekan
sebelumnya," katanya.
Peneliti membuat hipotesa bahwa mengkonsumsi terlalu banyak zat gula
dapat mencampuri kemampuan insulin untuk mengatur bagaimana sel
menggunakan dan menyimpan gula, yang diperlukan dalam pemrosesan pikiran
dan emosi.
"Studi kami memperlihatkan konsumsi zat gula dalam kadar tinggi
membahayakan otak serta tubuh. Ini adalah sesuatu yang baru," kata
Gomez-Pinilla.
Sirup jagung dengan kadar gula tinggi biasa ditemukan pada soda, bumbu,
saus apel, makanan bayi dan cemilan-olahan lain.
http://gresnews.com/berita/gaya_hidup/03185-gula-tebu-picu-diabetes-gula-jagung-bikin-bodoh-pilih-mana
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.