Teluk Persia 'Hilang', Iran Ancam Gugat Google
M Rizki Maulana - detikNews
Jumat, 18/05/2012 05:42 WIB
Jakarta Iran mengancam akan menuntut perusahaan raksasa asal AS Google.
Hal ini terkait salah satu fitur di fasilitas 'Google Map' yang tidak
memberikan nama pada perairan yang memisahkan dataran Iran dan
Semenanjung Arab. Perairan tersebut selama ini dikenal Iran sebagai
Teluk Persia, namun oleh sebagian kalangan di Semenanjung Arab disebut
Teluk Arab.
"Aksi Google ini menujukkan ada usaha-usaha untuk tidak mengakui
eksistensi negara kami," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran,
Ramin Mehmanparast, seperti dikutip dari AFP, Kamis (17/5/2012).
Ia menambahkan pihaknya akan melakukan sebuah langkah hukum secara resmi
apabila Google tidak memperbaiki kesalahan mereka. Selain itu menurutnya
bukti sejarah menunjukkan perairan tersebut merupakan sebuah bagian tak
terpisahkan dari Iran, sehingga wajar apabila disebut Teluk Persia.
"Jika Google tidak memperbaiki maka kami akan menuntut Google secara
resmi," imbuhnya.
Sebelumnya Pemerintah Iran juga pernah melakukan protes terhadap
beberapa negara yang memilih menggunakan sebutan Teluk Arab daripada
Teluk Persia.
Malah, pada 2010, Iran pernah memberikan peringatan kepada pilot pesawat
udara yang melintas di wilayah udara Iran karena menggunakan sebutan
Teluk Arab, saat melintas di wilayah udara Iran.
http://news.detik.com/read/2012/05/18/054252/1919382/1148/?992204topnews
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.