Tampilkan postingan dengan label Tokoh Arsitektur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tokoh Arsitektur. Tampilkan semua postingan

Minggu, 18 Maret 2012

Tokoh Arsitektur Modern Indonesia | Liem Bwan Tjie ( 1850-1950 )

 Tak banyak yang tahu, bahwa Kota Semarang pernah melahirkan arsitek ternama bernama Liem Bwan Tjie. Dia adalah salah seorang pelopor arsitektur modern di Indonesia. Ratusan karya arsitekturnya banyak tersebar di Indonesia. Karyakaryanya pun disejajarkan dengan karya-karya arsitek Belanda ternama yang dianggap luar biasa di HindiaBelanda pada masa 1850-1950, seperti Maclaine Pont, Hulswit, Fermont dan Cuijpers, GmelichMeiling, Aalbers. Siapa Liem Bwan Tjie? Pria berkacamata ini terlahir pada tahun 1891 di Semarang sebagai anak kelima. Ayahnya, Liem Tjing Swie, adalah seorang pedagang tekstil di kawasan Gang Warung. Liem Bwan Tjie adalah orang Indonesia pertama yang belajar di Sekolah Tinggi Teknik di Delft, Belanda. Dia juga pernah mengenyam pendidikan di Technische Hoogeschool di Delft pada 1920 dan Ecole des Beaux Arts, sekolah seni dan arsitektur di Eropa paling bergengsi pada waktu itu.


Awal karirnya di Semarang yang dimulai tahun 1929, Liem Bwan Tjie banyak membangun rumah atau vila orang-orang kaya di HindiaBelanda pada masa itu. Yang paling terkenal adalah vila milik keluarga Dr Ir Han Tiauw Tjong di Jl Tumpang yang menyerupai kapal, dan kantor pusat konglomerat Oei Tiong Ham di Jl Kepodang dan Jl Sendowo Kota Lama yang dibangun pada 1930.

Kantor dagang Oei Tiong Ham Concern yang sekarang menjadi kan tor Rajawali Nusindo, diakui banyak kalangan sebagai arsitektur cerdas.Meski dari luar nampak konvensional, memiliki bentuk tidak rumit, namun ketika masuk ke dalam banyakditemukanpemecahandesain yang unik. Bangunan ini menerapkan gaya Art Modern yang merupakan gaya populer pada paruh pertama abad ini.




Iklim Tropis Karya lain yang memperlihatkan hijaunya arsitektur rancangan Liem Bwan Tjie diantaranya rumah tinggal Poeda Pajoeng dan rumah tinggal di kawasan Peloran milik Sih Tiauw Hien, Pabrik Kopi Margorejo, perumahan Pabrik Kopi Margorejo, vila Oei Tjong Hauw (putra Oei Tiong Ham) di Kopeng, rumah Tan Tjong Le di Ungaran, vila Kwik Tjien Gwan di Tawangmangu, rumah R Van Duinen di Kopeng, dan Puri Gedeh (rumah dinas Gubernur Jateng).

Bangunan umum yang dipercayakan padanya diantaranya Gemeente Zwembad atau kolam renang Stadion di Jl Ki Mangunsarkoro, Rumah Makan Grand yang dulu pernah menjadi kampus Fakultas Teknik Undip Jl MT Haryono, gedung bioskop Grand atau Gelora, dan gedung bioskop Lux atau Murni.

Dalam tiap rancangannya, Liem Bwan Tjie selalu menempatkan faktor iklim tropis sebagai salah satu pertimbangan penting. Hujan dan sinar matahari langsung tak pernah dibiarkannya membuat penghuni bangunan merasa tidak nyaman.

Ruang di dalam pun harus nyaman dan cukup terang, misalnya dengan membuat jendela-jendela lebar yang dapat mengendalikan aliran udara.








Sumber : Suara Merdeka, Foto : Berbagai Sumber.



Senin, 14 November 2011

Tokoh Arsitektur | Ludwig Mies van der Rohe | Pelopor Arsitektur Modern

Mies bekerja di ukiran batu-toko ayahnya dan di beberapa perusahaan desain lokal sebelum ia pindah ke Berlin bergabung dengan kantor desainer interior Bruno Paulus . Dia memulai karir sebagai arsitektur magang di studio Peter Behrens 1908-1912, di mana ia terkena teori desain saat ini dan untuk budaya Jerman progresif, bekerja bersama Walter Gropius dan Le Corbusier

Ludwig Mies van der Rohe
(27 Maret 1886 sampai 17 Agustus, 1969) 
Ia memulai karir profesional independen merancang rumah-rumah kelas atas, bergabung dengan gerakan mencari kembali ke kemurnian awal abad 19 gaya Jerman domestik. Dia mengagumi proporsi luas, keteraturan elemen ritmis, perhatian pada hubungan buatan manusia dengan alam, dan komposisi menggunakan formulir kubik sederhana dari awal abad 19 Prusia Neo-Klasik arsitek Karl Friedrich Schinkel. Dia menolak gaya klasik eklektik dan berantakan begitu umum pada pergantian abad ke-20 sebagai tidak relevan dengan zaman modern.

Setelah Perang Dunia I , Mies mulai, sementara masih merancang rumah-rumah neoklasik tradisional, upaya percobaan paralel. Dia bergabung avant-garde nya rekan-rekan dalam pencarian lama berjalan untuk sebuah gaya baru yang akan cocok untuk era industri modern. Titik-titik lemah dari gaya tradisional telah diserang oleh para teoretikus progresif sejak pertengahan abad kesembilan belas, terutama untuk menyembunyikan kontradiksi teknologi konstruksi modern dengan gaya tradisional fasad dihiasi. 

Berani meninggalkan ornamen sama sekali, Mies membuat debut modernis dramatis dengan usulan kompetisi menakjubkan Nya untuk semua kaca faceted Friedrichstraße pencakar langit di tahun 1921, diikuti oleh versi melengkung tinggi pada tahun 1922 bernama Skyscraper Kaca 

Ia melanjutkan dengan serangkaian proyek-proyek perintis, yang berpuncak di dua masterworks Eropa: temporary Paviliun Jerman bagi eksposisi Barcelona (sering disebut Paviliun Barcelona) pada tahun 1929 (1986 adalah rekonstruksi sekarang dibangun di situs asli) dan elegan Villa Tugendhat di Brno , Republik Ceko , selesai pada 1930.

Dia bergabung dengan Jerman avant-garde, bekerja dengan G majalah desain progresif yang dimulai pada Juli 1923. Ia mengembangkan menonjol sebagai direktur arsitektur Werkbund , mengorganisir berpengaruh Weissenhof Real pameran perumahan prototipe modernis. Dia juga salah satu pendiri dari asosiasi arsitektur Cincin Der . Dia bergabung dengan avant-garde Bauhaus sekolah desain sebagai direktur arsitektur mereka, mengadopsi dan mengembangkan aplikasi fungsionalis mereka bentuk-bentuk geometris sederhana dalam desain objek yang berguna. Seperti banyak lainnya avant-garde arsitek hari, Mies berbasis teori sendiri arsitektur dan prinsip-prinsip pada re-kombinasi sendiri pribadi dari ide-ide yang dikembangkan oleh pemikir lain dan desainer yang telah merenungkan kekurangan dari gaya desain tradisional.

Pemikiran modernis Mies 'itu dipengaruhi oleh banyak gerakan desain dan seni hari. Dia selektif mengadopsi ide-ide teoritis seperti kredo estetika Rusia Konstruktivisme dengan ideologi mereka "efisien" konstruksi patung menggunakan bahan-bahan industri modern. Mies ditemukan banding dalam penggunaan bujursangkar yang sederhana dan bentuk planar, garis-garis yang bersih, menggunakan murni warna, dan perluasan ruang di sekitar dan di luar dinding interior diuraikan oleh Belanda De Stijl kelompok. Secara khusus, lapisan fungsional sub-ruang dalam sebuah ruang secara keseluruhan dan artikulasi yang berbeda dari bagian seperti yang diungkapkan oleh Gerrit Rietveld menarik Mies.

Teori desain dari Adolf Loos ditemukan resonansi dengan Mies, khususnya ide-ide pemberantasan ornamen, dangkal dan tidak perlu mengganti diterapkan rumit dengan tampilan langsung dari bahan dan bentuk. Loos telah terkenal menyatakan, dalam humor lidah-di-pipi hari, bahwa "ornamen adalah kejahatan". Mies juga mengagumi ide-idenya tentang bangsawan yang dapat ditemukan dalam anonimitas kehidupan modern.

Mies mengejar misi seumur hidup ambisius untuk menciptakan suatu bahasa arsitektur baru yang dapat digunakan untuk mewakili era baru teknologi dan produksi. Dia melihat kebutuhan untuk arsitektur ekspresif dan selaras dengan zamannya, seperti arsitektur Gothic adalah untuk era spiritualisme. Dia menerapkan disiplin proses desain menggunakan pikiran rasional untuk mencapai tujuan spiritualnya. Dia percaya bahwa konfigurasi dan pengaturan setiap elemen arsitektur harus berkontribusi ke ekspresi terpadu. 

Arsitektur Mies 'diciptakan pada tingkat abstraksi yang tinggi, dan deskripsi sendiri prinsip-prinsip umum yang sengaja meninggalkan banyak ruang untuk interpretasi. Namun bangunan-nya juga tampak sangat langsung dan sederhana bila dilihat secara pribadi. Setiap aspek arsitektur, dari konsep keseluruhan ke detail terkecil, mendukung upaya untuk mengungkapkan zaman modern. Kedalaman makna yang disampaikan oleh karyanya, melampaui kualitas estetikanya, telah menarik banyak filsuf dan pemikir kontemporer teoritis untuk terus lebih mengeksplorasi dan berspekulasi tentang arsitektur nya.

Berikut ini adalah beberapa karya Ludwig Mies van der Rohe:

Ludwig Mies van der Rohe: Farnsworth House
Ludwig Mies van der Rohe: Farnsworth House

Ludwig Mies van der Rohe: Farnsworth House

Martin Luther King Jr Memorial Library di Washington, DC
Crown Hall di Illinois Institute of Technology, Chicago, Illinois
Barcelona, ​​Deutscher Weltausstellungspavillon 1929 

Karya lain Ludwig Mies van der Rohe: Digital Archive of American Architectutre

Tokoh Arsitektur | Zaha Hadid | Peraih Pritzker Prize Award 2004

Dunia Arsitektur identik dengan dunia para pria. Karena tuntutan pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi, maka seorang Arsitek yang sukses biasanya adalah seorang yang berkarakter ‘kuat’, kreatif, idealis, dan supel.


Arsitek (1950 - ) 
29 Juni - 25 November 2007
Faktanya, dari 100% arsitek di dunia ini hanya 15% jumlah Arsitek wanita berlisensi, dan hanya 1% dari mereka yang menjadi seorang Prinsipal di dalam sebuah Konsultan Arsitektur. Sampai saat ini baru seorang arsitek wanita yang karya-karyanya begitu khas, dominan, dan telah memenangkan berbagai sayembara internasional dan dipercaya oleh klien dari berbagai negara tangguh di dunia.


Adalah ZAHA HADID, seorang wanita keturunan Iraq, lahir di Baghdad tahun 1950. Dia telah memenangkan banyak penghargaan internasional di bidang arsitektur, yang tertinggi adalah Pritzker Prize Award tahun 2004. Pritzker Prize Award adalah setingkat Nobel di bidang arsitektur. Diberikan oleh Hyatt Foundation kepada ”seorang arsitek hidup yang bekerja membangun dengan menunjukkan kombinasi dari bakat, visi dan komitmen, yang telah menghasilkan kontribusi yang konsisten dan signifikan terhadap kemanusiaan dan lingkungan binaan melalui seni arsitektur”.

Kantor ZAHA HADID berpusat di London, Inggris, telah menangani 950 projects dari 44 negara, dan mempunyai 300 staf dari 55 negara berbeda. Karya mereka meliputi tidak hanya bangunan, tetapi juga masterplan, interior dan desain produk. Saat ini ZAHA HADID adalah juga seorang professor di Universitas yang sangat bergengsi di bidang seni, University of Applied Arts, Vienna, Austria.

Beberapa karya ZAHA HADID yang fenomenal diantaranya adalah :

1. LONDON AQUATIC CENTER selesai 2011
direncanakan sebagai Gelanggang Renang untuk Olimpiade Musim Panas 2012 di London. Konsep bentuk bangunan terinspirasi dari geometri air yang bergerak, selaras dengan lingkungan sungai di Olympic Park London.
London Aquatic Center
2. SHEIKH ZAYED BRIDGE -  ABU DHABI selesai 2010 
jembatan yang menjadi kebanggaan pemerintah dan rakyat UAE adalah jembatan dengan struktur kantilever tanpa kabel. Jembatan dengan 2 arah 4 jalur ini menggantung pada struktur baja lengkung raksasa yang dibentuk seperti ombak.
Sheikh Zayed Bridge from above
Sheikh Zayed Bridge, Abu Dhabi
3. King Abdullah Petroleum Studies and Research Center (KAPSARC), Riyadh, KSA
    rencana selesai tahun 2012 
bangunan penelitian minyak milik ARAMCO ini memiliki konsep yang luar biasa, tidak hanya direncanakan sebagai green building yang hemat energi, tetapi juga bentuknya yang seperti gabungan crystal yang muncul dari lingkungan gurun.
KAPSARC, Riyadh
KAPSARC, Riyadh
4. MAXXI : Museum of XXI Century Arts, Roma, Italia, selesai 2009
menjadikan museum sebagai objek bangunan yang dapat diakses semua kalangan. Bentuk bangunannya yang fluid tidak memberikan batas antara ruang eksterior dan interior.
MAXXI, Roma
5. ABU DHABI Performing Arts Center
ditujukan untuk segala bentuk pertunjukan seni di UAE, theater, music hall, concert hall, dan opera house. Diciptakan dengan bentuk yang ’sculptural’ seolah karya seni pahat yang berdiri megah mengarah ke laut.
Abu Dhabi Performing Arts Center
Abu Dhabi Performing Arts Center

ZAHA HADID dahulu terkenal dengan arsitek bangunan yang ‘tidak mungkin dibangun‘ karena desainnya yang plastis dan organik. Tetapi dengan keyakinan tinggi dan bantuan dari para ahli struktur dan konstruksi di belakang beliau, maka karya-karya nya yang khas dan fenomenal dapat dinikmati di banyak belahan dunia modern.

Karya lain ZAHA HADID bisa dilihat di website resmi : www.zaha-hadid.com


Rabu, 19 Oktober 2011

Tokoh Arsitektur | Mario Botta | Post Modernism


Mario Botta adalah tokoh arsitek pembaharu dan pendobrak mode Eropa yang lahir di Mendrisio Swiss tahun 1943, karya-karyanya seringkali dikaitkan dengan Post-Modernism.

Latar Belakang Budaya

Negara Swiss sebagai suatu negara asal Mario Botta merupakan suatu phenomena kultural tersendiri. Negara itu berdasar budaya dan bahasa "terbelah" menjadi dua kutub : Germany dan Roman (Italia dan Perancis). Dalam sejarah rancang bangunan, kedua geografi kultural itu tidak hanya berlainan posisi demografis, tetapi mengakar dan mewujud dalam representasi dan pernyataan gubahan bentuk. Swiss bagian utara mendapat aksen Germany yang sangaat kuat dengan arah dan orientasi yang kuat pada transformasi tradisional ke rasional, pengakuan individual dan industrial. Sementara di Selatan, corak bangunan sangat dipengaruhi oleh keragaman sumber yang kaya akan kemungkinan dan kebutuhan untuk mencari representasi kolektif tipologik.

Selatan Swiss lebih terbuka dan hangat secara sosial. Pada lanskap dan topografi bangunannya, Utara dan Selatan Swiss tidak mudah dapat dibedakan melalui suatu generalisasi. Sebab disana-sini terdapat banyak "interfaces" dan
kerangka dasar yang sama oleh sistem pendidikan (ETH Zurich dan Laussane) juga oleh Peraturan Bangunan (Building Codes); meskipun dari satu Kantoon ke yang lainnya ada beberapa perbedaan.

Bagi Sejarah Seni Bangunan, Swiss pada Abad ke 20 bukanlah negeri yang tidak dikenal sebagai panggung yang memikat pelajar dan praktisi rancang bangunan. Hannes Meyer (1889-1954) yang pernah memimpin Bauhaus yang terkenal itu. merupakan putra Swiss. idea modern dalam seni bangunan masih merupakan tradisi tersendiri di Swiss. Kelanjutan tradisi modernistik dalam seni bangunan tidak menyurut, tetapi hingga kini berlanjut. Yang sangat menarik, Mario Botta berada pada posisi berkarya di antara kebutuhan dan pengaruh yang kuat: "Modernisme" dan "Historisme" khususnya dalam konteks warisan prinsip seni bangunan Palladian.Representasi yang kuat dari yang terakhir ini dipelopori oleh Bruno Reichlin dan Fabio Reinhart ; yang merupakan kolega dekat Mario Botta dalam apa yang kemudian dikenal sebagai Aliran Tessin. Corak bangunan Palladian memiliki kontinuitas yang kuat di Italia Utara termasuk Swiss; dari Palladio akhir Abad 16, dilanjutkan oleh Scamozi pada awal abad 17, kemudian Lord Burlington di Inggris pertengahan Abad ke 18, hingga puncaknya pada Durand di awal Abad ke 19. Dalam beberapa hal rancang bangun, Mario Botta sangat kuat menganut gubahan geometri abstrak
yang kuat sebagaimana para arsitek modern sejak 1920-an; khususnya Le Corbusier. Sekalipun demikian Botta tidaklah cenderung pada Eklektisme pada seni bangunan klasik seperti oleh Andrea Paladio pada Abad ke 16.

Dari Casa Cadenazzo hingga Casa Rotonda: Debut Botta

Pada awal masa kiprahnya sebagai arsitek, Mario Botta semula dikenal sebagai arsitek rumah tinggal. Botta membangun rumah-rumah tinggal di: Cadenazzo , Riva San Vitale dan Ligornetto. Setelah menamatkan pendidikan arsitektur di Milan dan Venezia, Botta melengkapi debutnya sebagai arsitek terkenal Eropa dengan Rumah Tinggal: Casa rotonda 1980-82 di Stabio. Tentang hunian, Botta punya idea tersendiri yang tampaknya bertentangan dengan Giorgio Grassi yang menuntut hubungan harmoni melalui suatu nilai kolektif suatu bentuk
diantara masyarakatnya. Sementara, Botta justru sebaliknya, mengundang suatu "interplay" antara luar dan dalam yang mampu menghasilkan suatu jalinan kerjasama melalui "redefinisi bentuk" yang sudah dikenal. Botta
tidak segan-segan memberi tempat pada keragaman tuntutan nilai dari perorangan dan eksperimen bentuk dengan tidak menafikan kepentingan kolektif untuk keseragaman dan rasionalitas.

Disain rumah hunian yang dimulainya sejak tahun 1961, merupakan suatu penjelajahan segala kemungkinan.Kesimpulan sementara yang diperolehnya ternyata tipologi hunian untuk keluarga tidak nampak lagi.
Botta tidak putus asa, namun terus mencari pendefinisian kembali unsur-unsur tradisional rancang bangunan. Idea Casa Rotunda merupakan gubahan yang sama sekali lain dan menggugah citra rasa historik . Bentuk cylindric yang dipilihnya untuk Casa Rotonda mengingatkan orang pada Menara Hunian Abad Pertengahan. Casa ini bukan hanya punya konteks historik pada daerah Tesin, tetapi sangat sensitif mengakomodasi iklimnya. Teriknya matahari ditanggulangi oleh dinding yang tegar dan masif, sementara pemandangan ke lembah Tesin dibuka dengan jendela dan teras yang optimum dengan komposisi yang dramatik.

Aliran Tessin dan Botta

Di dalam konteks seni bangunan kontemporer dunia dan khususnya Eropa, Mario Botta sendiri merupakan suatu pribadi yang kuat; tercermin dalam rancang bangunnya dengan gubahan variasi volume dan bidang geometrik .
Kekuatan rancang bangunan Botta cenderung pada permainan bidang dan kekuatan volume bentuk dan ruang yang pernah dieksploitasi oleh Le Corbusier, Louis I Khan dan Luigi Snozzi. Hal ini tidak mengherankan mengingat mereka pernah bertemu dan magang singkat. Pada le Corbusier, Botta pernah magang untuk membangun sebuah Rumah Sakit di Venezia . Pengaruh Corbusier nampak kuat pada penggunaan volume kantilever hanya nampak pada awal-awal kariernya; khususnya pada Rumah Tinggal di Stabio. Sementara pengaruh Kahn mempengaruhi banyak karyanya. Echo dari Gedung Parlemen Kahn di Dacca, Bangladesh terlihat pula pada Rumah Tinggal di Cadenazzo ; bukaan lingkaran besar yang kuat menjadi kharakter tersendiri yang memperkuat komposisi bentuk volumenya. Snozzi bersama dengan Ivano Gianola, Livio Vacchini, Bruno Reichlin, Fabio Reinhart dan Michael Adler dikenal sebagai tokoh-tokoh Tecinese School (l'Ecole tessinoise). Dalam geografi seni bangunan Eropa, Aliran ini kuat memperagakan rancangan kontekstual dengan citra rasa kesejarahan setempat. Morphologi kota dan tipologi bangunan menjadi bagian penting dari theori urbanism Aliran Tesini ini.

Di Eropa pada khususnya dan Dunia pada umumnya, Mario Botta adalah arsitek ujung tombak dari Swiss yang membawa citra budaya bangunan dengan estetika klasik yang enerjik. Pengalaman estetik yang ditawarkan oleh karya-karya Mario Botta kaya dengan informasi dan semacam "hubungan" ke karya-karya seni bangunan klasik seperti Alberti, Serlio dan Paladio. Sekalipun demikian, karya-karya Botta tidak terjebak pada repetisi klise. Sebaliknya, kekuatan rancang bangunan Botta berbicara mengenai re-definisi sejarah lebih melalui variasi bentuk geometri yang kuat dengan pengulangan pola tebal pada bidang-bidangnya. Semua merujuk
pada keutuhan komposisi dialokl antara keras-lembut, padat-tranparan dst.

Katedral Evry: Urbanisme Botta

rancang bangunan Mario Botta membuka bidang-bidang dinding melalui bentuk dasar geometri yang kuat. Salah satunya, Botha mengolah bukaan-bukaan yang dramatik dan kuat.
Botta dalam merancang tidak menampakkan lelah bereksperimen dengan bahan bahan yang sangat dikuasainya dengan baik : "pola batu bata". Kekayaan pengalaman estetik yang dihasilkan oleh karya-karya Mario Botta terbangun oleh kekuatan pribadi rancangan yang tidak kompromistik. Dinding yang tegas tak berjendela atau bukaan yang dramatik oleh komposisi bidang yang kontras merupakan contoh-contoh bagaimana pernyataan rancang bangun tampil ke publik.Karya Botha juga tak lepas dari kritik. Diantaranya (yang paling keras) berasal dari Nold Egenter, seorang antropolog Swiss (negenter@worldcom.ch), yang dengan sengit mengkritik Museum San FranciscoMuseum of Modern Art; karena berskala gigantik dan tidak ramah mengakomodasi ruang publik untuk masyarakat.
_________________________________________________________________________

editor : Eddy Sriyanto

DAFTAR PUSTAKA:
Jencks, Charles: The Language of Postmodern 1980 London, Academy Edition
Framton, Kenneth: Mario Botta 1994 New York, Rizzoli
Gili, Gustavo: Architectures 1980-1990 1992
Nicolin, Pierluigi: Mario Botta, Building and Projects 1961-1982 1984
Norberg Schulz, C: Mario Botta 1995 Milan
Pizzi, Emilio (ed): Mario Botta , The Complete Work, 1993 Volume 1 1960-1985
1994 Volume 2 1985-1990

Tokoh Arsitektur | Jean Nouvel | penghargaan Pritzker Architecture 2008

Jean Nouvel, arsitek Prancis yang terkenal dengan desain arsitekturnya hyper-modern,dengan ciri kahas glass kacanya meraih penghargaan Pritzker Architecture 2008,sebagai bentuk penghargaan tertinggi dibidang arsitektur

Jean Nouvel beserta arsitek lainnya, yaitu Frank Gehry, Tadao Ando dan I.M. Pei yang menerima penghargaan tertinggi di bidang arsitektur, terutama dalam beberapa desain seperti gedung museum dan opera di seluruh dunia.

"Saya pikir mereka mengerti betul bahwa saya berjuang mengerjakan desain atrsitektur yang spesifik melawan desain arsitektur yang umum. Setiap proyek yang saya kerjakan adalah sebuah petualangan," ujar Jean Nouvel di kantornya, di Paris.

Jean Nouvel ( 62 tahun)menjadi orang perancis kedua yang menjadi penerima Pritzker asal Prancis yang kedua. Sebelumnya Christian de Portzamparc menerima penghargaan tersebut pada tahun 1994.

Sebuah upacara resemi akan dilansungkan pada bulan Juni menadatang di Library of Congress, di Washington, Amerika Serikat. Jean Nouvel akan menerima hadiah uang senilai US$100.000 grant dan sebuah medali perunggu.

Juri untuk penghargaan Pritzker yang terdiri dari beberapa arsitek ahli, kritikus, dan akademisi menilai Jean Nouvel berhak menerima penghargaan karena ketekunan, imajinasi, produktivitas, dan semangatnya yang tidak pernah puas akan eksperimen kreatifnya.

Jean Nouvel menggambarkan bahwa susunan bangunan yang ia desain tidak selalu menganut dogma atau patokan yang sudah ada sejak lama, tetapi setiap desainnya merefleksikan waktu, tempat, dan siapa penghuninya.

"Saya rasa setiap lokasi dan perencanaan pembangunan harus mempunyai ketepatan dalam sebuah pengerjaan yang spesifik untuk menyelesaikan sebuah desain arsitektur. Saya selalu meneliti jika ada sesuatu yang janggal dan saya suka menganalisa lokasi serta kondisi lokasi yang akan dibangun untuk mendapatkan jawaban dari kejanggalan tersebut,” ujar Jean Nouvel.

Dari 200 proyek arsitek yang dinilai para juri, yang paling mendapatkan perhatian adalah desain gedung Arab World Institute di Paris. yang mampu mengatur tingkat pencahayaan dengan menggunakan sebuah alat pengontrol dan gedung teater Guthrie di Minneapolis yang pada bagian luar gedung mempunyai layar-layar yang menyiarkan beberapa adegan dari pertunjukan yang pernah ditampilkan di dalam gedung tersebut sebelumnya.

Jean Nouvel saat ini berencana untuk mendesain sebuah menara yang berdampingan dengan museum Modern Art New York dan sebuah kondominium yang disebut “Green Blade” karena dihiasi tanaman di balik kaca gedung di daerah Century City, Los Angeles.

"Ia adalah seorang arsitek yang selalu mengerjakan desain yang berbeda dengan yang lain dan kesuksesannya sangatlah spektakuler,” ujar seorang juri Pritzker yang adalah sejarahwan artistektur dan juga penulis buku, Victoria Newhouse.

Qingyun Ma, dekan fakultas arsitektur Universitas Southern California terkejut bahwa Jean Nouvel menerima penghargaan ini. Menurutnya Jean Nouvel sudah menyelesaikan karya terbaiknya beberapa waktu yang lalu.

Ia menambahkan bahwa juri Pritzker sebaiknya memilih arsitek yang lebih muda dan belum dikenal orang agar bisa dipromosikan kepada khalayak ramai.

Akan tetapi, Qingyun Ma mengatakan bahwa Jean Nouvel pantas mendapatkan penghargaan tersebut atas karya-karyanya yang gemilang dan kegemarannya yang suka mencari penemuan-penemuan baru akan gaya desainnya.

"Sesuatu yang mengejutkan. Ia sudah memimpin dunia arsitektur dalam beberapa waktu belakangan ini,” ujar Qingyun Ma.

Jean Nouvel lahir dan tumbuh di sebelah barat daya Perancis. Sejak kecil ia gemar akan film dan selalu mendapatkan inspirasi desain arsitekurnya dari film-film yang pernah ia tonton.

Ketika remaja, ia mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang seniman seperti yang diinginkan oleh kedua orang tuanya agar memepunyai penghidupan yang lebih baik. Tetapi ia lebih memilih untuk berkarir sebagai seorang arsitek.

Pada awal karirnya, Jean Nouvel menjadi ketua sebuah pameran seni Paris Biennale. Ia kemudian mendapatkan banyak sanjungan atas karya terbaiknya Arab World Institute dan akhirnya mendapatkan penghargaan Pritzker karena karyanya yang modern menggabungkan unsur tradisional dari Arab.

Komisi yang terdiri dari 24 negara yang tersebar di lima benua menempatkan Jean Nouvel sebagai arstitek terbaik karena beberapa proyek gemilangnya di beberapa negara di dunia.

Jean Nouvel mengatakan bahwa ia selalu memulai setiap proyeknya dengan menenangkan pikirannya dari pekerjaan sebelumnya. Dia selalu membuat konsep berdasarkan segi budaya dan lingkungan yang berada di sekitar lokasi gedung yang akan dibangun.

"Karya arsitektur selalu dihubungkan dengan budaya sekitar. Saya selalu mengatakan bahwa arsitektur merupakan suatu perubahan yang dibawa dari kebudayaan,” ujarnya. 




  • TORRE AQBAR  
  • "Timun raksasa dengan pesona magis"
  • siapa yang tidak kenal bangunan yang satu ini di anggap sebagai timun raksasa yang tumbuh liar di bawah langit catalan,barcelona oleh para pencinta kota tua nan lama warisan antonio goudi tapi memang cukup beralasan jarak antara tower akbar dengan karya-karya goudi merupakan satu trek lurus sehingga secara sky line saling mempengaruhi,tapi kita sedikit melupakan hal ini karena nyatanya bahwa bangunan ini telah berdiri kokoh dan menjadi landmark baru kota tersebut,sejak di desain pemerintah kota telah terhipnotis akan kenaggungan bangunan ini sehingga tinggal menunggu waktu timun raksasa tak berdaun ini menghiasi wajah kota catalan,barcelona mengingat perizinan telah disetujui,nouvel pun semakin bernapsu untuk memulai pekerjaannya hingga bangunan tersebut benar2 berdiri.Torre aqbar adalah bangunan yang dimiliki oleh perusahaan air minum di negara spanyol tidak salah lagi transformasi bentuk bangunan ini pun adalah metafora air mancur,bangunan yang yang tergolong hypermodern Menara dengan ketinggian 144,44 dari permukaan laut tersusun dari material steel and glass yang dirancang nyaris transparan sehingga laut mediterania pun menjadi latar belakangnya Sebanyak 59.619 lembar jelusi kaca berbagai warna digunakan untuk menyusun kulit Torre Agbar yang terdiri dari 4.400 jendela. Kaca dengan 40 warna berbeda.lembaran kaca inilah yang membentuk efek magis dari timun raksasa ini dan memantulkan setiap spektrum cahaya yang diterimanya,kulit luar bangunan pun berubah bak bunglon tergantung spektrum cuaca yang diterimanya tidak hanya itu suasana lain pun terasa berbeda ketika malam mulai menyelimuti kota barcelona Torre Agbar akan memancarkan cahaya yang berasal dari 4.500 lampu berwarna kuning, biru, pink, dan merah yang terpasang di balik setiap kulit kacanya.
  • bangunan ini hanya memiliki tabung selinder sebagai struktur yang disebut inti struktur yang didalamnya terdapat sistem transportasi vartikal dan tangga darurat.torre aqbar pun menjadi ikon baru di bawah matahari kota catalan dengan kilauan cahaya yang siap menghipnotis setiap mata yang menatapanya.<ard.> 


Sumber : sites.google.com