Kematian Selalu Misterius PDF Print
Friday, 18 May 2012
Kematian selalu misterius. Jejak dan akibat yang ditimbulkan begitu
nyata,tetapi kehadirannya sulit diduga dan bahkan jauh di luar nalar.
Kita yang bukan anggota keluarga saja turut merasakan duka yang dalam
akibat tragedi Sukhoi di Gunung Salak.Apalagi pihak keluarga, sungguh
tak terbayangkan betapa beratnya beban batin yang dirasakan.Begitu tipis
jarak kehidupan dan kematian. Hanya dalam hitungan menit dan jam,
keceriaan dan kehangatan keluarga yang bertahun- tahun dibangun dan
dijalani bersama tiba-tiba terenggut, berpisah untuk selamanya.
Terima kasih kepada media massa yang terus-menerus memberitakan
perkembangan pencarian korban dan menyajikan analisis dari berbagai
pakar, khususnya ahli penerbangan. Baik pihak Rusia maupun Indonesia
sama-sama menderita kerugian besar,baik dari sisi moral maupun
finansial. Tak ada pihak mana pun yang menghendaki peristiwa itu
terjadi. Dalam ajaran Islam, setiap terjadi peristiwa, ucapan spontan
yang muncul adalah: inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.Kita semua milik
Allah dan pada akhirnya akan pulang kembali kepada Allah.
Dalamkehidupansehari-hari, peristiwa pulang selalu menggairahkan.
Bahkan ketika Lebaran tiba,peristiwa pulang mudik itu dirayakan dengan
sukacita. Begitu pun ketika pulang sekolah,pulang belanja,pulang haji,
pulang jalan-jalan,semuanya terasa menyenangkan dan menggairahkan.
Berkumpul kembali dengan keluarga dan teman-teman lama selalu menjadi
kerinduan seseorang sehingga peristiwa pulang untuk bertemu mereka
merupakan saat-saat membahagiakan. Di lingkungan komunitas sufi, pulang
dipandang sebagai hari wisuda atau hari panen.
Merupakan hari wisuda setelah lama menjalani pembelajaran dan perjuangan
hidup untuk menyelesaikan tugas mulia di mana kematian bagaikan pintu
gerbanguntukmemasukidunia baru yang lebih indah dan lebih dekat dengan
Tuhan. Juga dikatakanpanenkarenaduniapada dasarnya merupakan tempat
bercocok tanam berupa pohon kebajikan. Seorang muslim diwajibkan untuk
selalu belajar dan beramal saleh agar lebat dan rindang kebun
kebajikannya. Lalu, buah spiritualnya akan diraih nanti setelah
seseorang meninggal.
Oleh karena itu,kematian adalah datangnya musim panen bagi seorang yang
beriman untuk mengenyam buahnya yang jauh lebih lezat ketimbang yang
sudah diterima dan dirasakan di dunia.Oleh karena itu, hampir semua
agama memiliki doktrin eskatologi dan keselamatan (salvation) setelah
kematian, yaitu keyakinan adanya surga-neraka,pahalasiksa, reward and
punishment, dengan berbagai istilah, konsep, dan penafsiran yang
berbeda- beda.
Bagi orang yang beriman dan meyakini Tuhan sebagai Dzat yang Maha
Pengasih dan Penyayang,secara rasional mestinya peristiwa kematian
sebagai kepulangan menuju Tuhan adalah peristiwa yang menggairahkan,
sama sekali tidak dihindari dan ditakuti.Bukankah ketemu Tuhan Sang
Pengasih menjanjikan kedamaian dan kebahagiaan hidup baru? Tapi secara
emosional tidaklah demikian. Kebanyakan orang mungkin merasa takut
menghadapi kematian.
Namun berdasarkan penelitian yang saya lakukan, sesungguhnya alasan
utama orang enggan mati bukannya karena takut neraka, melainkan enggan
berpisah dari dunia. Terutama mereka yang merasa hidupnya sudah mapan
dan nyaman. Merasa bahagia bersama keluarga dan handai tolan. Jangankan
mati, mereka juga takut kalau terjadi revolusi karena khawatir terganggu
kenyamanan hidupnya. Meski enggan bicara dan membayangkan kematian,
sesungguhnya tak ada peristiwa yang paling pasti dan setiap saat
mendekati kita semua kecuali kematian.Hanya saja jalan dan penyebabnya
berbeda-beda.
Ada orang yang tidak takut mati karena yakin setelah kematian tak akan
ada apa-apa. Mati berarti akhir segalanya.Tak ada lagi eksistensi
diri.Konsekuensi logisnya, mereka lalu ingin membangun dan menikmati
dunia sepuas-puasnya.Mereka lalu membangun dunia senyaman dan seindah
mungkin. Namun kebanyakan manusia sepanjang sejarahnya mempercayai
adanya kehidupan baru setelah kematian.Mereka yakin bahwa iman dan amal
kebajikan akan jadi bekal dan penerang kehidupan kelak.
Iman bagaikan kompas, peta ataupun navigator perjalanan manusia yang
pasti akan menemui titik kematian sebagai gerbang memasuki perjalanan
lebih lanjut yang berakhir pada Tuhan. Lalu rekaman amal kebajikan akan
berfungsi bagaikan sayap dan bekal dalam perjalanan tersebut. Oleh
karena itu, kepercayaan kepada Tuhan dan ajakan berbuat baik merupakan
panggilan dan energi universal serta perenial (abadi) sepanjang sejarah
manusia.
Turut berduka kepada semua penumpang Sukhoi yang menemui ajal,semoga
terbentang kehidupan baru yang jauh lebih indah dan damai.●
PROF DR KOMARUDDIN HIDAYAT
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/495897/
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.