Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru - Kolom Penghasilan Orang Tua
Dipertanyakan PDF Print
Monday, 21 May 2012
JAKARTA – Koalisi Masyarakat Anti Komersialisasi Pendidikan menengarai
adanya komersialisasi pendidikan tinggi negeri.Salah satunya keharusan
pencantuman jumlah penghasilan orang tua dalam formulir ujian tulis
seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN).
Koordinator Aktivis Koalisi Masyarakat Anti Komersialisasi Pendidikan
Retno Listyarti mengatakan, jumlah penghasilan orang tua merupakan data
yang tidak relevan dipertanyakan dalam seleksi masuk calon mahasiswa di
perguruan tinggi negeri. "Informasi tersebut akan menjadi alat PTN untuk
menjaring calon mahasiswa dari kalangan berada saja," katanya saat
dihubungi SINDO kemarin. Retno mengatakan,adanya kolom jumlah
penghasilan ini mewujudkan adanya korporasi dalam dunia pendidikan,
khususnya di pendidikan tinggi yang memang memerlukan biaya tidak sedikit.
"PTN itu tugasnya menjaring mahasiswa berprestasi secara akademik,
karena pemerintah sudah memberikan subsidi mereka. Kalau masih
menjaringmahasiswa kaya maka tidak ada bedanya PTN dengan kampus
swasta,"katanya. Retno pun mendorong agar data tersebut boleh
dikosongkan oleh pendaftar, atau tidak perlu diisi.Pasalnya, tidak ada
yang dapat menjamin jika data itu tidak disalahgunakan, dan dijadikan
salah satu faktor untuk mempertimbangkan kelulusan siswa ke PTN selain
seleksi akademis.
Menjawab hal itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad
Nuh mengungkapkan data penghasilan orang tua memang adadi formulir
pendaftaran SNMPTN. Namun,itu tidak lebih dari identitas biasa yang
perlu dicantumkan layaknya tanggal lahir. Sekretaris Umum SNMPTN 2012
Rochmat Wahab menjelaskan, kolom penghasilan ini penting agar beasiswa
bidik misi atau rupa beasiswa lain tidak salah sasaran.
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta ini menjelaskan,seluruh jajaran
rektor sudah menjamin semua mahasiswa yang ikut SNMPTN akan diterima
melalui tes yang diadakan secara tertulis ataupun undangan. "Jajaran
rektor seluruh PTN menjamin hal itu. Siswa tak perlu khawatir,"tutur
dia. ● neneng zubaidah
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/496486/
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.