Minggu, 20 Mei 2012

[Koran-Digital] Makin Tenggelam, Harga Minyak Menuju 87 Dollar AS

Makin Tenggelam, Harga Minyak Menuju 87 Dollar AS

| Erlangga Djumena | Senin, 21 Mei 2012 | 07:19 WIB





JAKARTA, KOMPAS.com - Pamor minyak mentah semakin tenggelam.

Meningkatnya ketidakpastian di Eropa menekan permintaan minyak, hingga

harga komoditas ini makin terpuruk.



Di New York Mercantile Exchange, kontrak pengiriman minyak jenis West

Texas Intermediate (WTI) untuk Juni 2012, terbenam hingga 91,48 dollar

AS per barel. Ini adalah level terendah minyak dalam tujuh bulan

terakhir. Minyak jenis Brent juga tergerus ke level 107,14 dollar AS per

barel.



Penyulut kejatuhan harga minyak adalah pernyataan Wolfgang Schaeuble,

Menteri Keuangan Jerman. Schaeuble menuturkan, kekacauan pasar akibat

krisis Eropa, kemungkinan berlanjut, sedikitnya dalam dua tahun ke depan.



Di sisi lain, kepastian Yunani menggelar pemilihan umum lagi pada 17

Juni nanti, tidak menyurutkan spekulasi pasar terkait risiko keluarnya

Yunani dari Zona Euro.



Lembaga pemeringkat global Fitch Ratings mengungkapkan, jika Yunani

keluar, peringkat risiko Siprus, Prancis, Irlandia, Italia, Portugal,

Spanyol, Slovenia, dan Belgia, akan ikut-ikutan turun. "Berita

makro-ekonomi, terutama yang terkait dengan Eropa, masih negatif.

Februari lalu, orang takut menjual minyak, kini orang malah enggan

membeli," kata Stephen Schork, Presiden Schork Group di Pennsylvania,

seperti yang diberitakan Bloomberg, Sabtu (19/5/2012).



Data Amerika



Tekanan harga minyak sudah berlangsung sedikitnya dalam tiga pekan

terakhir. Pemicu awal penurunan harga minyak adalah kemerosotan indeks

kepercayaan konsumen Amerika Serikat (AS).



Di sisi lain, persediaan minyak negara pengonsumsi minyak terbesar di

dunia itu, meningkat hingga level tertinggi dalam 22 tahun terakhir. Itu

mengindikasikan, tingkat permintaan minyak menurun.



Wahyu T. Laksono, Analis Realtime Futures, menuturkan, dibandingkan

pergerakan komoditas lainnya, performa minyak jauh lebih buruk. Menutup

pekan lalu misalnya, kelompok emas dan perak yang sempat tertekan dalam,

mulai kembali bangkit. Namun, minyak masih keok.



Spekulasi di pasar bahkan menyebutkan, jika Yunani keluar dari Uni

Eropa, minyak bisa ambles hingga 80 dollar AS. Jika yang terjadi

sebaliknya, minyak bisa bertahan di kisaran 100 dollar AS per barel.



Wahyu memprediksi, minyak pekan ini bergerak di kisaran 85-98 dollar AS

per barel. Analis teknikal menunjukkan, komoditas ini berpeluang

rebound. Indikator Relative Strength Index dan Stochastic menunjukkan

jenuh jual. Namun, Moving Average Convergence-Divergence masih di

teritori negatif.



Iwan Cahyo, Analis Nine Star Futures, memprediksi, minyak tak cuma

tertekan oleh Yunani, tetapi juga oleh indeks manufaktur Amerika yang

merosot hingga 5,8 untuk Mei, anjlok jauh dibandingkan April, yaitu 8,5.

"Pekan ini, minyak bisa terbenam di 87 dollar AS," ujar dia.



Kendati ada peluang rebound secara teknikal, namun kemungkinan penurunan

minyak lebih besar, karena volume transaksi tipis, mengikuti penurunan

permintaan. (Ruisa Khoiriyah, Marantina Napitu/Kontan)



http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/05/21/07192280/Makin.Tenggelam.Harga.Minyak.Menuju.87.Dollar.AS



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.