Senin, 21 Mei 2012

[Koran-Digital] Istana Akui Tetap Terima 60 Ribu PNS

MORATORIUM penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) berlangsung sampai 2013.



Namun, pemerintah tetap membuka keran penerimaan 60 ribu PNS baru tahun

ini dengan alasan mengganti PNS yang sudah pensiun.



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga mendukung langkah yang akan

dilakukan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(Menpan dan Rebiro) Azwar Abubakar ter sebut.



Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Jakarta, kemarin, meminta

kebijakan moratorium penerimaan PNS jangan diartikan pemerintah sama

sekali menutup.



Menurutnya, pengangkatan PNS tetap dimungkinkan bila ada kebutuhan dari

institusi, utamanya di daerah terhadap PNS baru. Apalagi itu untuk

mengganti PNS yang sebelumnya memang sudah



pensiun.



"Semangat moratorium ini sebetulnya bukan antipengangkatan PNS baru. Itu

keliru.



Jadi, moratorium sampai 2013 sebagaimana direncanakan semata-mata untuk

mendorong agar efektivitas PNS bisa berjalan lebih optimal.



Bukan kemudian tidak lagi ada pengangkatan PNS. Jika memang dibutuhkan

dalam satu instansi, khususnya di daerah, ya dimungkinkan," tuturnya.



Sebelumnya, Menpan dan Rebiro Azwar Abubakar mengatakan pemerintah

kembali membuka penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) reguler

sebanyak 60 ribu orang. Penerimaan CPNS tersebut dibuka untuk seluruh

departemen dan pemerintah daerah melalui jalur umum yang didasari

analisis jabatan.



Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengatakan



reformasi birokrasi di jajaran pemerintahan terhambat pola pikir

kalangan birokrat yang cenderung mencari keuntungan pribadi dibanding

kepentingan bangsa dan negara.



"Sampai sekarang, reformasi birokrasi tidak berjalan.



Kalau tidak ada uang di bawah meja, proses tidak berjalan," kata Mahfud

di Pontianak, Kalimantan Barat.



Menurut dia, sudah empat presiden memimpin di Indonesia, tetapi masalah

reformasi birokrasi belum tuntas.



"Bahkan di masa Presiden Megawati Soekarnoputri jadi presiden, dia

bilang diwarisi oleh birokrasi sampah, dan tetap digunakan saat beliau

memimpin," kata dia.



Mahfud menambahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahkan memasukkan

reformasi birokrasi ke dalam satu dari 15 program prioritas. (Mad/Ant/P-1)



http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2012/05/22/ArticleHtmls/Istana-Akui-Tetap-Terima-60-Ribu-PNS-22052012003016.shtml?Mode=1



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.