Senin, 21 Mei 2012

[Koran-Digital] Tiket Kereta Api H-3 Lebaran Ludes

Tiket Kereta Api H-3 Lebaran Ludes PDF Print

Tuesday, 22 May 2012

JAKARTA – Tiket kereta api (KA) bisnis dan eksekutif untuk 16-17 Agustus

atau tiga hari menjelang Lebaran (H-3) sudah habis terjual.Tiket yang

habis untuk H-3 Lebaran yakni jurusan Malang, Surabaya, Semarang,

Yogyakarta,dan Solo.



Saat ini tiket KA sudah bisa dipesan H-90 sebelum keberangkatan. Kepala

Humas PT KAI Daop I Mateta Rijalulhaq mengatakan, calon pemudik membeli

tiket secara konvensional dengan mendatangi loket tiket dan agen,serta

online. Menurut Mateta, pemberlakuan pemesanan tiket bisa H- 90

bertujuan agar PT KAI lebih mudah memetakan penumpang saat Lebaran

maupun libur panjang.



Kebijakan ini diklaim bisa mengantisipasi praktik percaloan. Dengan

ludesnya tiket KA, Mateta mengimbau calon penumpang agar menggunakan

moda transportasi lain. Tarif KA Lebaran juga naik dua kali

lipat,misalnya tiket KA Senja Utama jurusan Semarang untuk hari biasa

Rp120.000 pada saat Lebaran dipatok Rp240.000. Mengenai hal ini, Mateta

menjelaskan,ketika Lebaran PT KAI menggunakan tarif batas atas.Pengenaan

tarif batas atas dilakukan karena saat Lebaran ada penambahan jumlah

personel.



"Mulai dari petugas keamanan,petugas perawatan KA, masinis, hingga

operator sinyal di setiap stasiun," katanya. Anggota Komisi V DPR M

Arwani Thowafi mengatakan, tujuan diberlakukan pembelian tiket H-90

untuk memudahkan calon penumpang mendapatkan tiket. "Jika itu tujuannya,

jangan sampai sistem yang ditujukan untuk perbaikan pelayanan malah

membuat masyarakat menjadi susah," tuturnya.



Dia khawatir tiket menjelang Lebaran habis karena ada permainan oknum

tertentu yang ingin mengambil keuntungan dari situasi yang ada. "Jika

memang habis karena warga yang membeli, tidak masalah. Namun jika habis

karena diborong oleh oknum misalnya calo,harus ada tindakan dari PT

KAI,"papar politisi dari PPP ini. Pengamat transportasi Darmaningtyas

mendesak PT KAI bersama pemerintah harus mencari solusi untuk mengatasi

tiket yang sudah habis. "Sangat tidak bijak jika tiket sudah habis

kemudian lepas tanggung jawab,"ujarnya.



Darmaningtyas mengatakan, PT KAI seharusnya bisa membuat database berapa

jumlah konkret penumpang KA saat Lebaran dan libur panjang.Jika sudah

ada database, tentu bisa dijadikan acuan untuk menyediakan sarana yang

memadai. "Dengan demikian,kepentingan masyarakat terakomodasi

semuanya,"imbuhnya. Menurutnya, menteri perhubungan bisa memberikan

solusi dengan menyediakan sarana pada saat penumpang melonjak.



Sementara tugas PT KAI adalah menyiasati pengoperasian dengan penambahan

sarana."Jika ada keinginan pasti bisa, masalahnya kan hanya ada atau

tidak kemauan pemerintah untuk melayani masyarakatnya," tutur pria yang

sehari-hari menggunakan commuter line sebagai moda transportasi ini.

Subhan Ali, calon pemudik, mengaku kesal karena tiket KA sudah

habis.Padahal dia sudah berupaya lebih awal datang ke stasiun. Subhan

tahu bahwa tiket sudah bisa dipesan H-90,namun dia tidak menyangka bisa

ludes dalam sekejap.



Dia curiga ada permainan oknum atau orang yang sengaja memborong tiket.

"Saya heran masak baru beberapa hari sudah habis," ucapnya. Pria asal

Yogyakarta ini menjelaskan, dia sudah terbiasa mudik naik KA. ridwansyah



http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/496871/



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.