Selasa, 22 Mei 2012

[Koran-Digital] Ricardi S Adnan; Ada Fenomena Infiltrasi Budaya

Ricardi S Adnan Sosiolog Universitas Indonesia

Kontroversi konser Lady Gaga di Indonesia?
Memang kedatangan Lady Gaga menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat Indonesia. Pihakpihak yang berseberangan berdasar kan dengan value dan nilai yang diyakini masing-masing.

Pihak-pihak itu maksudnya promotor dan warga masyarakat?
Pihak pertama karena pertimbangan aspek bisnis. Karena, memang susah sekali untuk mengadakan konser penyanyi top ini. Mereka melihatnya sebagai entertaint semata karena untuk hiburan. Toh, animo masyarakat banyak mereka pun akhirnya bisa menikmati.

Bagaimana dengan masyarakat yang menolak?
Memang banyak yang memiliki nilai tertentu. Mereka menganggap, penampilan Lady Gaga menimbulkan seronok. Lady Gaga meru pakan simbol dari sex exposure dan penampilan Lady Gaga aneh. Untuk orientasi seksual pun Lady Gaga mendapatkan kontroversi, seperti lesbi dan biseks. Lirik lagunya pun parah karena memuja simbol satanic dan pagan tertentu. Akan dikhawatirkan merusak.

Ada juga yang percaya konser Lady Gaga hanya mengakomodasi kepentingan Barat?
Ada memang yang percaya kalau kedatangan Lady Gaga dengan pendekatan teori konspirasi. Lady Gaga dikuasai oleh budaya tertentu, mungkin hedonisme. Dia ingin mengubah kultur yang ada di Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim. Lady Gaga dipercaya bisa mengurangi spiritualisme yang ada di Indonesia.

Ketika Lady Gaga menjadi idola dan anutan maka pikiran dan gagasannya akan menjadi rujukan.
Dikhawatirkan masyarakat kita akan terpengaruh karena Indonesia cukup ketat untuk masalah seks.
Kehidupan keagamaan dan akidah warga menjadi terganggu.

Latar belakang Barat ingin menginfiltrasi budaya?
Ini fenomena yang sebenarnya ada dari sejak lama. Tujuannya, manusia seperti yang dikatakan Abraham Maslow bisa memenuhi kebutuhan, hierarchy of needs. Ada ekonomi, kemudian manusia berkuasa. Ini akan menjadi prestise manusia karena menguasai selalu menjadi tujuan hidup manusia.

Tapi, banyak pihak yang mengatakan “it just entertaint“?
Kalau yang mengatakan just entertaint itu pendapat yang ekstrem.
Kalau sudah berkali-kali diekspos orang pasti terpengaruh. Sebagai contoh, iklan minuman berenergi yang dipampang di televisi. Di sana terlihat ada orang yang minum minuman setelah berolahraga. Meski awalnya nggak coba, karena terus-menerus ditayangkan, orang jadi penasaran dan akhirnya sependapat. Dalam entertaint terdapat macam-macam value yang menempel. Kelompok itu ada di kelompok pertama. ed: m ikhsan shiddieqy

http://republika.pressmart.com/PUBLICATIONS/RP/RP/2012/05/23/ArticleHtmls/Ada-Fenomena-Infiltrasi-Budaya-23052012010031.shtml?Mode=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.