Senin, 21 Mei 2012

[Koran-Digital] Gawat, 30 Persen Perajin Tempe Gulung Tikar

Gawat, 30 Persen Perajin Tempe Gulung Tikar

Senin, 21 Mei 2012, 14:43 WIB





REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Harga kedelai yang tinggi menyebabkan sekitar

15 persen hingga 30 persen perajin tahu tempe berhenti beroperasi. Hal

ini disebabkan harga kedelai yang tinggi akhir-akhir ini membebani biaya

operasional para perajin.



Manajer Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Sukabumi, Muhammad Badar

mengatakan, jumlah perajin tahu dan tempe di Sukabumi mencapai sekitar

160 orang. Dari jumlah tersebut sekitar 15 persen hingga 30 persen

berhenti beroperasi.



Mereka yang gulung tikar rata-rata merupakan para perajin yang jumlah

bahan baku kedelainya per hari di bawah 50 kilogram. ''Tapi mereka masih

berdagang milik temannya,'' ujar Badar.



Ditambahkan dia, harga kedelai saat ini cukup tinggi di atas Rp 6.500

per kilogram. Padahal, sebelumnya hanya mencapai Rp 5.000 hingga Rp

5.500 per kilogram.



Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan,

dan Pasar (Diskoperindagsar) Kabupaten Sukabumi, Agus Ernawan

mengatakan, Pemkab Sukabumi kini tengah mengajukan kebijakan subsidi

kepada pemerintah pusat dan Gubernur Jabar. ''Rencananya Selasa (22/5)

kami akan menghadap Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

(UKM) di Jakarta,'' ujar dia.



Sebelumnya, Pemkab Sukabumi juga telah mengirim permintaan serupa kepada

Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan dan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah Jabar. Menurut Agus, ia berharap pemerintah mendengar

aspirasi dari para perajin di daerah. Sehingga para perajin tahu dan

tempe bisa kembali menjalan usahanya.



Agus menuturkan, selama ini harga kedelai ditentukan berdasarkan

mekanisme pasar. Sehingga pemerintah tidak bisa mengendalikan

perkembangan harga kedelai di pasaran. Terlebih, sebagian besar kedelai

yang ada di pasaran merupakan barang impor dari luar negeri





http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/05/21/m4d457-gawat-30-persen-perajin-tempe-gulung-tikar



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.