Selasa, 22 Mei 2012

[Koran-Digital] Indonesia Pasar Potensial Konser Artis Asing

Isu rebutan promotor merebak di balik Konser Lady Gaga.

Di balik kontroversi konser Lady Gaga di sejumlah negara termasuk Indonesia, ternyata ada motif ekonomi yang kuat bermain.

Promotor konser internasional kini melirik kawasan Asia karena bisnis konser di Eropa dan Amerika Serikat lesu akibat krisis ekonomi.

Alan Ridgeway dari Live Nation, promotor yang mendatangkan Lady Gaga ke Asia, mengatakan pasar kon ser Asia kini bukan hanya Jepang. “Jepang selama ini yang paling sukses, tadinya kami belum berpikir ada pasar lain. Tapi, sekarang ada permintaan dari pasar yang baru, seperti Korea Selatan, Cina, dan Indonesia. Secara finansial ini menguntungkan kami,” kata Alan, seperti dikutip Associated Press, kemarin.

Alan menjelaskan, pasar konser di Asia makin terbuka karena kekuatan ekonomi di kawasan ini tengah meng ge liat. Kalangan kelas mene

ngah baru bermunculan di berbagai negara dan mereka memiliki pendapatan berle bih yang disisihkan untuk kebutuhan lain, seperti konser.

Pada saat bersamaan, Alan melanjutkan, pasar kon ser di AS dan Eropa memang sedang turun. Penjualan tiket konser sejak 2008 terus tergerus. Data dari

Pollstar, periset di industri musik, menunjukkan antara 2009-2010 ada penurunan 15 persen penjualan tiket tur seluruh artis.

Ketika penjualan tiket turun, harga karcis konser justru terus merangkak naik.
Kedua kombinasi ini membuat promotor musik Barat ketar-ketir mencari solusi. Sejumlah artis bahkan harus membatalkan konsernya atau memperpendek jadwal kon ser mereka karena tak ada minat.

Hingga akhirnya, mereka berpaling ke Asia, selain Jepang. “Asia adalah pasar konser yang baru, yang akan mereka kembangkan secepatnya,” kata Mindy Coppin dari

IMG Artist Asia-Pacific, Singapura, seperti dikutip PBS Newshour.

Analis industri musik pun memerhatikan konser Lady Gaga ini sebagai barometer.
Hal ini karena di AS ataupun Eropa, juga terakhir Asia, konser Lady Gaga termasuk yang laku keras. Promotor di sejumlah negara Asia bisa menerapkan sistem harga tiket fleksibel. Yaitu, menjual murah saat awal pengumum an konser dan menjual makin mahal waktu konser. Dari catatan Pollstar, pada 2010 Lady Gaga berhasil meraup 133,6 juta dolar AS lewat kon sernya di sejumlah negara.

Di Indonesia, konser Lady Gaga pun sempat mencuatkan isu rebutan para promotor. Yang memenangkan tender konser Lady Gaga adalah Big Daddy Promotion.

Namun, ada rilis dari Berlian Entertainment yang membantah mereka memiliki an dil atas kemungkinan ba tal nya konser tersebut.

“Kabar yang beredar saat ini bahwa Berlian Entertainment terlibat atas dibatal kannya konser Lady Gaga adalah tidak benar dan sa ngat tidak beralasan,” kata CEO Berlian Entertainment, Dino Hamid, dalam siaran persnya, Selasa (22/5).

Sebaliknya, Berlian Entertainment saat ini tengah ber konsentrasi untuk me nyuk seskan acara English Premier League (EPL) Masters tanggal 25-27 Mei serta konser New Kids On The Block dan Backstreet Boys (NKOTBSB) 1 Juni 2012.


http://republika.pressmart.com/PUBLICATIONS/RP/RP/2012/05/23/ArticleHtmls/Indonesia-Pasar-Potensial-Konser-Artis-Asing-23052012010029.shtml?Mode=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.