Senin, 21 Mei 2012

[Koran-Digital] Rumitnya Memulangkan Neneng

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) belum berhasil menangkap Neneng Sri

Wahyuni, tersangka kasus korupsi dalam proyek pembangkit lis trik tenaga

surya. Meski sudah membentuk tim khusus pemulangan Ne neng, KPK hingga

kini masih ter hadang kendala prosedur.



Neneng adalah tersangka da lam kasus proyek pembangkit listrik tenaga

surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Agustus 2011.

Neneng diduga menerima uang sebesar Rp2,2 miliar dari proyek berbiaya

Rp8,9 mi liar itu.



KPK mengklaim telah mengetahui posisi istri Nazaruddin, ter pidana kasus

Wisma Atlet, itu. Namun, KPK emoh membeberkan lokasi negara tersebut.



"KPK masih koordinasi intens



dengan Interpol. Masalah untuk melakukan penangkapan di luar negeri

ialah Interpol di ne gara itu kemudian berkoordinasi dengan Interpol

Indonesia," kata juru bicara KPK Johan Budi di Jakarta, kemarin.



Neneng pergi ke luar negeri bersama Nazaruddin sejak 23 Mei 2011. Ketika

Interpol menangkap Nazaruddin di Cartagena, Kolombia, pada Minggu

(7/8/2011) dini hari pukul 02.00 waktu setempat, keberadaan Ne neng

masih belum jelas.



Kini meski tim khusus penjemput Neneng sudah terbentuk, usaha pemulangan

belum berbuah hasil. Johan mengakui KPK belum berhasil menangkap Neneng.

Meski begitu, pada awal Mei ia mengklaim KPK telah mengetahui posisi ibu

tiga anak itu. Ia menepis anggapan



KPK bertele-tele dan tidak serius menangkap Neneng.



"Neneng ada di satu negara, ta pi ibaratnya belum ditemukan di kecamatan

mana dia ber ada. Masalahnya hanya di yu risdiksi negara saja," kata Jo

han, Kamis (3/5).



Kuasa hukum Nazaruddin, Ju nimart Girsang, mengaku ti dak mengetahui

keberadaan Ne neng. Ia menyarankan KPK untuk tidak bersusah payah me

nangkap Neneng. Menurut Ju nimart, Neneng bersedia menyerahkan diri asal

diberi keleluasaan untuk menghabiskan waktu dengan anaknya.



Junimart menyebutkan Neneng mengaku trauma dengan peristiwa yang menimpa

Nazaruddin. Junimart mengklaim KPK tidak memperlakukan kliennya itu

secara wajar. (PL/P-4)



http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2012/05/22/ArticleHtmls/Rumitnya-Memulangkan-Neneng-22052012005006.shtml?Mode=1



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.