Senin, 21 Mei 2012

[Koran-Digital] EDITORIAL Century Tetap Barometer

Kami harus tercatat sebagai anak-anak muda yang pantang mundur melawan korupsi.'

SEJUJURNYA publik mulai risau ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak juga menangani kasus Bank Century.
Pesimisme muncul lantaran sudah dua tahun belum ada tanda KPK serius menyentuh kasus dugaan pelanggaran pemberian dana talangan Rp6,7 triliun ke Bank Century itu.

Sampai kemudian muncullah pernyataan Ketua KPK Abraham Samad yang melegakan. Melegakan karena Abraham berjanji kasus Century tidak akan menguap. KPK membereskan kasus Century setelah kasus cek pelawat dan kasus proyek Hambalang. KPK tidak akan membiarkan kasus Century menjadi beban masa depan.

Abraham mengirim sinyal yang amat jelas. Kita paham KPK kini dikepung banyak kasus korupsi. Di antaranya kasus cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Miranda Goeltom pada 2004. Kasus itu kini memasuki babak akhir. Puluhan anggota DPR periode 19992004 yang telah divonis sudah bebas.

Nunun Nurbaeti, yang juga terlibat kasus cek perjalanan, divonis dua tahun enam bulan penjara. Istri mantan Wakil Kepala Kepolisian RI Adang Daradjatun itu menerima vonis tersebut. Kini dia menjalani hukumannya.

Masih terkait dengan kasus cek pelawat, KPK sudah pula menetapkan Miranda Goeltom sebagai tersangka, tetapi belum memeriksanya.

KPK juga sedang mengusut kasus Wisma Atlet, Palembang. Setelah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin divo nis empat tahun 10 bulan penjara, KPK menahan mantan Wakil Sekjen Partai Demokrat Angelina Sondakh. Siapa menyusul setelah itu, hanya KPK yang tahu.

Megakasus yang juga sedang dibidik KPK ialah proyek pusat olahraga terpadu Hambalang, Bogor, Jawa Barat, senilai Rp1,5 triliun. KPK mulai memilah pemain-pemain dalam kasus itu. Sejumlah politikus penting disebut-sebut terlibat. KPK bahkan yakin Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum diduga terlibat kasus Hambalang.

Kita mengapresiasi KPK di bawah kepemimpinan Abraham. Kasus-kasus besar mulai dituntaskan. Politikus partai berkuasa digiring ke bui. KPK pun menahan Angelina Sondakh di tahanan KPK agar mudah diawasi, bukan di Rutan Pondok Bambu seperti tahanan wanita umumnya.

Tentu saja kita lega ketika KPK menyelesaikan kasus Wisma Atlet. Kita juga lega tatkala KPK menuntaskan kasus cek pelawat, kasus mafia anggaran di Badan Anggaran DPR, dan kasus Hambalang. Akan tetapi, kasus Bank Century tetap menjadi barometer keberhasilan KPK. Skandal Bank Century tetap menjadi primadona.

Kasus Bank Century diduga melibatkan tokoh-tokoh di pusaran kekuasaan. Karena itu, bagi publik, keberhasilan ataupun kegagalan KPK pimpinan Abraham ditakar dari penuntasan kasus Century.

Abraham Samad telah meyakinkan kita bahwa tidak ada kekuatan yang bisa menghentikan KPK menuntaskan kasus Century. “Kami harus tercatat sebagai anak-anak muda yang pantang mundur melawan korupsi,“ kata Abraham Samad.

Sebuah pernyataan yang heroik karena menyangkut kasus Century sebagai barometer. Pernyataan yang ditunggutunggu agar segera menjadi kenyataan. Jangan cuma omdo, omong doang.

http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2012/05/22/ArticleHtmls/EDITORIAL-Century-Tetap-Barometer-22052012001031.shtml?Mode=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.