Kamis, 17 Mei 2012

[Koran-Digital] PTN Tak Perlu Pertanyakan Penghasilan Orangtua

PTN Tak Perlu Pertanyakan Penghasilan Orangtua

Indra Akuntono | Kistyarini | Jumat, 18 Mei 2012 | 08:31 WIB





JAKARTA, KOMPAS.com — Aktivis Koalisi Masyarakat Anti Komersialisasi

Pendidikan (KMSKP) Retno Listiyarti mempertanyakan relevansi kolom

jumlah penghasilan orangtua dalam formulir ujian tulis Seleksi Nasional

Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2012.



Menurut dia, kolom tersebut akan menimbulkan potensi mengukur

pembiayaan, dan akan berpengaruh pada penerimaan siswa dalam seleksi

masuk PTN. "Semestinya tidak perlu informasi penghasilan orangtua

dimasukkan dalam formulir SNMPTN, itu data yang tidak relevan," kata

Retno, di Jakarta, Jumat (18/5/2012).



Diungkapkan Retno, informasi penghasilan orangtua akan digunakan sebagai

alat untuk menjaring kemampuan membayar. Karena itu, ia mengimbau agar

data tersebut boleh dikosongkan atau tidak perlu diisi oleh pendaftar.

Sebab menurutnya, tidak ada yang dapat menjamin jika data itu tidak

disalahgunakan, dan dijadikan salah satu faktor untuk mempertimbangkan

penerimaan siswa di PTN selain seleksi akademis.



"Itu ciri korporasi dalam pendidikan. Jaminan Mendikbud pun apa

dasarnya, apa nantinya tidak memengaruhi keputusan penerimaan. Ini mirip

sekali dengan model pendaftaran siswa di RSBI," tandasnya.



Lebih lanjut ia menyampaikan, jika benar data penghasilan orangtua

digunakan sebagai alat penyaring, hal itu hanya akan mempertegas bahwa

pendidikan tinggi semakin sulit diakses. "Anak miskin memang dilarang

kuliah di republik ini, era reformasi pendidikan tinggi semakin sulit

diakses," ujar Retno.



Diberitakan sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)

Mohammad Nuh menjamin jika kolom jumlah penghasilan orangtua hanya

berfungsi untuk melengkapi data. Nantinya, data tersebut dapat digunakan

saat yang bersangkutan akan mengajukan permohonan beasiswa bidik misi,

ataupun beasiswa lain yang terdapat di masing-masing PTN.



Mendikbud juga menjamin jika kemampuan akademik merupakan satu-satunya

indikator yang digunakan dalam penerimaan SNMPTN, dan tidak akan

mengedepankan kemampuan ekonomi masing-masing siswa.



http://edukasi.kompas.com/read/2012/05/18/08311683/PTN.Tak.Perlu.Pertanyakan.Penghasilan.Orangtua



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.