Selasa, 08 Mei 2012

[Koran-Digital] Anas Berusaha Bungkan Angie

Anas Berusaha Bungkan Angie

Terbit pada 9 Mei 2012 - 09:30 WIB | Berita Headlines , Hukum | Dibaca :

13 kali







JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum

masih belum menyerah menghadapi dugaan keterlibatan dalam penyelidikan

proyek pembangunan sport center di Hambalang Bogor.



Seorang petinggi KPK yang ikut menangani penyelidikan Hambalang

mengatakan, kini Anas berusaha melindungi Angie agar jangan sampai

"bernyanyi" dalam kasus tersebut.



"Ada kelompok Anas yang melindungi Angie. Dia tidak dilepas seperti

Nazaruddin. Pokoknya ada tekanan agar Angie tidak berkoar-koar seperti

Nazaruddin," kata sumber terpercaya yang enggan menyebut namanya .



Namun, dia benar-benar yakin bahwa tak lama lagi Anas akan ditetapkan

sebagai tersangka. "Bagaimanapun juga Anas adalah sasaran pimpinan KPK,"

katanya.



Angie dan Anas sama-sama duduk di Komisi X DPR. Setelah terpilih sebagai

Ketua Umum Partai Demokrat pertengahan 2010, Anas meninggalkan komisi

yang membawahi olah raga dan pendidikan itu. Tapi sebelum meninggalkan

komisi X, Anas berupaya mengumpulkan modal agar bisa menang di

pertarungan pemilihan Ketum.



Salah satu mainan Anas adalah proyek Hambalang. Dia membantu PT Adhi

Karya dan Wijaya Karya dengan konpensasi uang sekitar Rp 50 miliar. Anas

berperan mendesak Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk segera

menerbitkan sertifikat Hambalang yang sejak beberapa tahun bermasalah.

Dia juga dituding membantu memenangkan dua perusahaan konstruksi pelat

merah itu menjadi pemenang proyek.



"Kami sekarang memang sedang mencari bukti aliran dana dari perusahaan

itu ke Anas," katanya dengan nada tegas. Tak menutup kemungkinan

informasi yang dibutuhkan KPK bisa berasal dari Angie.



Pasalnya, Angie merupakan sekretaris pemenangan Anas menjadi Ketua Umum

PD di Bandung. Nah, uang puluhan miliar yang digunakan untuk "membeli"

suara di kongres salah satu sumbernya dari Hambalang. "Besar kemungkinan

Angie tahu sumber uang tersebut," kata dia.



Dalam persidangan perkara wisma atlet, Muhammad Nazaruddin menyebut

dirinya, Angie dan Adjie Massaid tergabung sebagai tim sukses Anas. Tak

hanya itu, Nazaruddin menyebut Angie juga ikut memasukkan uang pelicin

ke amplop sebelum diberikan ke ketua DPC-DPC agar mau memilih Anas.



Begitu Angie ditahan Jumat (27/4) lalu, beberapa politisi Partai

Demokrat langsung menemui Angie di rutan KPK. Diantaranya adalah

Wasekjen DPP Partai Demokrat Saan Mustofa dan I Gede Pasek Suardika Rabu

(2/5) lalu. Kemudian giliran Ketua Departemen Perekonomian Partai

Demokrat Sutan Bhatoegana yang menjenguk Angie. Ketiganya adalah

politisi Demokrat yang masuk dalam "gerbong" Anas.



. "Di dalam (rutan) Angie juga cenderung tenang. Seperti yakin ada yang

melindunginya. Tidak seperti Nazaruddin yang selalu mengancam

pihak-pihak lain," imbuhnya sumber itu.



Upaya kelompok Anas mencegah Angie bernyanyi setidaknya juga tampak dari

tanggapan terhadap dorongan agar Angie menjadi justice collaborator. Di

internal Demokrat, tanggapan terhadap hal tersebut berbeda-beda. Peta

dukungan kader saat Kongres II Demokrat di Bandung 2010 lalu seperti

muncul lagi. (red)



http://www.tubasmedia.com/berita/anas-berusaha-bungkan-angie/



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.