Sukhoi Superjet 100 dan Gunung Salak PDF Print
Friday, 11 May 2012
Pagi hari itu,Rabu, 9 Mei 2012, cuaca di Jakarta relatif cerah, matahari
bersinar terang. Saya berangkat menuju Halim,memenuhi undangan Sukhoi
untuk melihat presentasi pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) dan
menyaksikan terbang demo dari pesawat yang untuk pertama kalinya datang
di Indonesia.
Tahun 2010 lalu, saya mendengar di Farnborough Airshow penandatanganan
kontrak pembelian SSJ-100 oleh Kartika Airlines yang mengundang banyak
perhatian kalangan penerbangan internasional. Sukhoi sebenarnya hanya
dikenal sebagai nama pesawat tempur canggih yang diproduksi Rusia dan
acap tampil di hampir setiap airshow pada berbagai pentas global.
Agak mengherankan serta mengundang tanya saat muncul pesawat bernama
Sukhoi yang ternyata berwujud pesawat angkut yang sekilas terlihat
sebagai pesawat B-737.SSJ-100 ternyata adalah pesawat angkut modern
buatan Rusia yang mampu membawa 95 penumpang. Pesawat SSJ-100 ini
merupakan proyek besar Sukhoi Civil Aircraft yang disubsidi Pemerintah
Rusia, bekerja sama dengan Boeing Aircraft Company, Amerika Serikat.
Bernaung di bawah long-term cooperation agreement,Sukhoi dan Boeing
merancang pesawat angkut kelas medium yang disiapkan sanggup menantang
kompetisi pesawat angkut lain di pasar global.Dalam menghadapi tantangan
inilah SSJ-100 kemudian mengalami penanganan khusus dalam perkembangan
produksinya. Engine yang digunakan adalah sebuah mesin yang patut
diandalkan, merupakan produksi bersama antara Rusian Saturn dengan
French Snecma.
Di bawah bendera Power Jet,mesin hasil kerja sama Rusia-Prancis ini
bahkan telah dapat mencapai tingkat kebisingan minimal yang lebih rendah
dari persyaratan serta kadar emisi gas buangnya yang juga lebih
memuaskan dari apa yang dipersyaratkan ICAO. Sementara peralatan
elektronik dan navigasi pesawat dikerjasamakan dengan Thales Prancis.
Dengan kombinasi yang menarik ini, antara Rusia dan Prancis, pada
Februari lalu SSJ-100 memperoleh sertifikat dari otoritas penerbangan
Rusia dan, terutama, sertifikat dari European Aviation Safety
Agency(EASA) lengkap dengan pemenuhan syarat-syarat dari
"ramah-lingkungan"-nya.
Sejak semula SSJ-100 memang telah dibangun dengan semaksimal mungkin
untuk dapat memenuhi semua persyaratan dunia penerbangan Barat.
Kehadiran SSJ-100 ini dimaksudkan untuk dapat segera mengganti
pesawat-pesawat tua di Rusia seperti TU-134 dan Yak-42. Di panggung
internasional SSJ-100 diharapkan akan mampu bersaing dengan Embraer
E-Jets dan CRJBombardier.
Glass Cockpit SJ-100 dapat dikatakan sebagai kokpit Airbus. Keberadaan
peralatan FBW, Fly By Wire, dan kelengkapan autopilot telah menempatkan
SSJ-100 sebagai salah satu pesawat angkut supermodern. Aeroflot sudah
menggunakan pesawat ini, juga Armenia telah memulainya melayani rute
penerbangan dengan SSJ-100. Sejak 2005 hingga 2012 pesanan untuk
produksi pesawat ini telah mencapai 240 pesawat.
Pagi itu di Halim, pesawat SSJ-100 yang parkir dengan gagahnya di
pelataran apron dipercaya merupakan satu dari dua prototipe SSJ-100
milik pabrik Sukhoi.Pesawat dengan Serial Number 95004 itu tengah
melaksanakan sales and marketing promotion tourke Indonesia. Sebelumnya
pesawat tersebut telah mengunjungi Myanmar, Pakistan, dan Kazakhstan.
Rencananya, setelah Indonesia SSJ-100 akan meluncur ke Laos dan Vietnam.
Menyedihkan sekali, justru di pagi hari yang cerah tersebut, SJ-100 pada
penerbangan demo sorti kedua mengalami musibah dengan 50 orang di
dalamnya, termasuk delapan awak pesawat berkebangsaan Rusia.Pengawas
lalu lintas udara melaporkan bahwa tidak lama sebelum menara pengawas
kehilangan kontak, 20 menit setelah take off, pilot meminta izin untuk
turun ke 6.000 ft dari ketinggian 10.000 ft.
Di layar radar terlihat setelah izin turun diberikan, pesawat berbelok
ke kanan, menukik turun, dan segera lenyap dari pantauan radar pada
ketinggian 6.200 ft. Kawasan tersebut berada di lereng terjal dari
Gunung Salak yang berjarak 100–120 km dari Jakarta. Beberapa saksi mata
mengatakan cuaca di sekitar perkiraan tempat kejadian tidak begitu
bagus, berawan dan gelap.Perkiraan sementara pesawat membentur lereng
Gunung Salak yang terjal tersebut.
Perkembangan terakhir, lokasi musibah SSJ-100 telah ditemukan, bahkan
banyak serpihan pesawat Sukhoi itu ditemukan di Kampung Loji, Desa
Cipelang,Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Posisi serpihan
pesawat berada di tebing curam kawasan Gunung Salak. Dengan temuan ini,
nyaris musnahlah harapan bagi masih adanya penumpang yang selamat dalam
musibah itu.
Sungguh tragis.Tidak terbayang, pesawat supermodern mengalami nasib
seperti ini. Dari sejak hilangnya pesawat, beberapa jam setelah
kehilangan kontak, seharusnya ELT, Emergency Locator Transmission, yang
ada di pesawat telah memancarkan sinyal yang akan memudahkan tim pencari
menemukan lokasi kecelakaan. Pesawat SSJ-100 sendiri memiliki
perlengkapan elektronik yang dapat memberikan sinyal tanda bahaya bila
pesawat pada posisi berbahaya akan menabrak gunung.
Lalu apa sebenarnya yang telah terjadi? Lereng Gunung Salak, yang di
hari-hari cerah menampilkan pemandangan yang sangat indah
memukau,ternyata di hari itu telah menjadi lokasi musibah yang merenggut
50 nyawa dalam sekejap.Teknologi memang terus berkembang pesat, tetapi
alam tetap saja tegak berdiri menjadi saksi bisu dari banyak kecelakaan
yang terjadi. Itulah kisah sedih dari Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak.
Rasa sedih dan turut berduka yang mendalam teriring mengantar sapa bagi
seluruh keluarga yang ditinggalkan untuk dikuatkan imannya dalam
menghadapi cobaan berat serta doa dipanjatkan ke haribaan Yang Maha Esa
agar seluruh korban diampuni dosadosanya, diterima di sisi-Nya, sesuai
dengan amal ibadah yang dijalankan selama di dunia yang fana ini. Inna
lillahi wa inna ilaihi rajiun.
CHAPPY HAKIM
Ketua Timnas Evaluasi Keselamatan dan
Keamanan Transportasi (EKKT) 2007
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/493975/
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.