Kamis, 10 Mei 2012

[Koran-Digital] ELIEZER H HARDJO: Analisa Persaingan

Analisa Persaingan PDF Print

Friday, 11 May 2012

Persaingan dalam dagang tidak pernah bisa dan tidak perlu dihindari.

Menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk dapat membendung dan

memenangkan persaingan. Ibarat pepatah, "Ada gula ada semut",begitulah

keadaannya.



Semakin bisnis booming,semakin menarik perhatian para investor dan

spekulan.Mereka ramai-ramai nimbrung dan karenanya tidak heran

persaingan menjadi sangat ketat dan dalam keadaan begitu ketat, orang

mata gelap, melakukan all-outagar tetap eksis. Sudah dapat diduga bahwa

pada akhirnya satu per satu gulung tikar karena dalam bersaing, yang

lazim dilakukan dan paling mudah adalah memakai harga,dengan mengecilkan

bahkan meniadakan keuntungan, sementara harga pokok dan biaya operasi

semakin meningkat.



Hanya perusahaan yang sudah memiliki sejarah panjang dan mempunyai

sumber daya termasuk keuangan yang cukup besar dan kuat dapat bertahan

dalam sebuah permainan panjang. Dalam persaingan, yang lazim dilakukan

adalah bagaimana bertahan terhadap gempuran pesaing dan bagaimana

menggempur balik untuk merebut yang terhilang bahkan memperoleh yang baru.



Yang lebih maju dalam pemikiran berpendapat, cara bertahan yang terbaik

adalah dengan terlebih dahulu melakukan serangan sebelum

diserang.Tentunya sah-sah saja sepanjang dilakukan dengan elegan.

Bagaimana dan apa saja yang perlu kita perhatikan dalam melakukan

persaingan yang lebih smart dan beretika? Dari beberapa sumber saya

mencoba mengumpulkannya untuk Anda. 1.Tempatkan diri Anda sebagai

pengguna, konsumen atau pelanggan.



Mengapa Anda mau membeli produk dari perusahaan Anda? Belilah juga

produk pesaing yang menjadi alternatif atau mungkin sudah menjadi

pilihan pertama dan utama pengguna atau konsumen. Dengan menempatkan

diri Anda sebagai pengguna atau pelanggan,secara objektif Anda dapat

menemukan apa yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki produk Anda,jika

memang itu harus dilakukan. 2. Berbicaralah dengan pengguna, konsumen

dan pelanggan.



Baik itu pemakai produk perusahaan Anda maupun produk pesaing. Dari

mereka Anda belajar banyak,apa yang sesungguhnya diharapkan atas produk

yang kita pasarkan. Terlalu banyak perusahaan atau orang-orang dalam

perusahaan yang berpikir one-sided bahwa produknyalah yang terbaik. 3.

Hadirlah dalam forumforum umum.Forum umum berupa seminar,konferensi,

tradeshowatau pameran.



Di situ Anda akan melihat dalam waktu bersamaan produk apa dan siapa

saja yang menjadi pesaing Anda, baik langsung maupun tidak langsung,dan

keunggulan apa yang ditawarkan mereka. Jika Anda yang paling bertanggung

jawab atas pemasaran, maka Anda sendiri harus terjun, jangan sekali-kali

mendelegasikan kepada bawahan untuk sesuatu information-gathering yang

akan menjadi dasar pengambilan keputusan. 4.Perhatikan iklan dan promosi

pesaing.



Aktivitas abovethe line dan below-the-line dari para pesaing bercerita

tentang kehebatan mereka, mungkin saja mereka begitu ketat dan kuat

dengan pesan yang dibawakan dan tidak memberikan peluang kepada

kita.Akan tetapi,biasanya selalu ada saja lubang sekalipun kecil (niche)

yang bisa kita masuki dan tidak disadari oleh pesaing. Ambillah

keputusan untuk masuk di lingkaran baru di mana peluang Anda lebih

besar. 5. Belilah saham perusahaan pesaing jika itu perusahaan publik.



Perusahaan publik mengeluarkan laporan tahunan bagi pemegang saham, di

situ cukup banyak informasi baik tentang who is who siapasiapa saja

pemegang kunci di perusahaan dan tentang produk serta rencana umum ke

depan. 6. Manfaatkan internet. Anda dapat memperoleh informasi apa saja

yang Anda butuhkan dengan melakukan browsing memakai search-engineatau

browser yang begitu banyak dapat menampilkan informasi.



Pakailah lebih dari satu browser, untuk saling melengkapi dan sebagai

cross-check validitas sebuah informasi. 7. Buatlah mapping (peta)

persaingan atau competitive landscape yang lebih rinci dengan membaca

tren baik industri atau pasar di mana kita bersaing. Anda dapat

memperkirakan ke mana arah pesaing menuju dan ke mana Anda sebaiknya

menuju. Ada pepatah mengatakan, siapa cepat dia dapat.



Jangan menjadi pengikut akan tetapi jadilah trend-setter. 8. Lakukan

brain-stroming. Pemikiran banyak kepala jauh lebih baik jika terarah dan

konstruktif. Menghadapi persaingan memerlukan banyak ide dan pemikiran

yang tidak dapat dilakukan oleh satu dua orang saja. Ajak serta mereka

yang terkait dan bahkan termasuk calon pengguna produk (a.l. focus

group). Kerahasiaan harus tetap dijaga, oleh karena itu,tetap perlu

disimpan hal-hal yang bersifat keputusan yang krusial, hanya top

manajemen yang boleh mengetahuinya.



Tetaplah dalam pemikiran untuk memenangkan persaingan melalui keunggulan

yang menonjol di mata konsumen atau pengguna dan jangan sekalikali

berpikiran kejam untuk membunuh dan menghabisi pesaing karena itu akan

mendorong Anda untuk ngawur melakukan segala cara dan pada akhirnya

menjadi bumerang bagi perusahaan Anda. Maju terus dan menangkan

persaingan dengan elegan.Sukses! 



DR ELIEZER H HARDJO PHD, CM

Ketua Dewan Juri Rekor Bisnis (ReBi) &

Institute of Certified Professional Managers (ICPM)



http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/493770/



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.