Rabu, 16 Mei 2012

[Koran-Digital] Intelijen Kepolisian Dinilai Lemah

Intelijen Kepolisian Dinilai Lemah PDF Print

Thursday, 17 May 2012

AMBON– Sejumlah kalangan menilai kinerja aparat kepolisian termasuk

intelijen sangat lemah karena tidak bisa menyikapi serta mendeteksi

situasi keamanan di Kota Ambon, Maluku.





Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengungkapkan, bentrokan yang

terjadi pada Selasa (15/5) pagi saat arak-arakan obor Pattimura pasti

ada penyebabnya. Dia menilai,bentrokan pecah karena lemahnya intelijen

yang tidak bisa mendeteksi sedini mungkin."Saya kira polisi harus segera

melakukan langkah-langkah agar bisa mengembalikan kepercayaan

masyarakat," kata dia kemarin.



Richard mengajak warga Kota Ambon senantiasa menciptakan keamanan di

lingkungan masing-masing. Terlebih lagi pada 8 Juni mendatang Kota Ambon

akan menjadi tuan rumah MTQ Nasional. Uskup Diosis Amboina Mgr PC

Mandagi juga menyatakan kekecewaannya kepada kinerja kepolisian karena

sampai saat ini belum berhasil mengungkap, apalagi menangkap otak

bentrokan tersebut.Tak hanya itu,menurut Mandagi,berbagai kekerasan yang

terjadi di Ambon selama ini juga hampir tidak ada satu pun pelakunya

yang berhasil diungkap.



"Saya kira aparat juga bersembunyi di balik dusta. Jadi yang harus

diperiksa pimpinan kepolisian. Provokator tidak ditangkap,ada apa di

sini,'' kesal Mandagi. Senada dengan Mandagi, Ketua Majelis Pekerja

Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Pdt John Ruhulessin

juga menyesalkan kinerja aparat keamanan. Ruhulessin malah

mempertanyakan apakah masih ada jaminan keamanan bagi warga sipil di

Kota Ambon. "Berikan jaminan bahwa tanah tempat kami berdiam ini

aman.Karena itu, kami mohon negara melindungi warga sipil, jangan lagi

ada korban,'' katanya.



Wakil Gubernur Maluku Said Assagaff selaku Ketua Panitia MTQ Nasional

menegaskan, insiden bentrokan tidak akan memengaruhi

pelaksanaanMTQNasionaldiKota Ambon pada 8-15 Juni mendatang. Menurutnya,

pascainsiden tersebut tidak ada perwakilan provinsi peserta MTQ yang

menyampaikan kekhawatiran mereka dan para kafilah dari

seluruhIndonesiatetapakandatang ke Ambon untuk event tersebut. "Kami

tetap melakukan berbagai persiapan sesuai dengan protap yang ada,"ungkapnya.



Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Komjen Pol Sutarman

menyatakan, pihaknya sudah memeriksa beberapa orang terkait bentrok

Ambon. Dia menyebut kasus bentrok yang berawal saat pawai obor hari

pahlawan nasional Pattimura itu masih dalam proses pemeriksaan oleh

penyidik Polda Maluku. "Sudah ada lima orang yang ditangkap. Mereka

diduga melakukan penganiayaan,perusakan, dan sebagainya.Tapi masih dalam

pemeriksaan, apakah akan ditetapkan sebagai tersangka dan seterusnya,"

kata Sutarman di Jakarta kemarin.



Sayangnya, pernyataan Sutarman dibantah Polda Maluku. Menurut Kabid

Humas Polda Maluku AKBP Johanis Huwae, pihaknya belum menangkap satu

orang pun terkait bentrokan tersebut. "Jangankan menangkap.Mereka yang

kemungkinan bisa menjadi saksi saja belum diminta kesediaan," katanya di

Ambon. Pascabentrok situasi Kota Ambonkemarinsudahkondusif. Aktivitas

masyarakat berjalan normal,mulai dari perkantoran, sekolah, bahkan pasar.



Guna memberikan ketenangan kepadamasyarakat, MuspidaMaluku dipimpin

langsung Gubernur Karel Ralahalu melakukan pertemuan dengan berbagai

elemen masyarakat mulai dari tokohagamahinggaparaketuaRT. Bentrokan

terjadi saat kedua kelompok melakukan arakarakan pawai obor.Namun, itu

berujung bentrok ketika salah satu rombongan dilempari oleh kelompok

lain di Jalan Rijali dan Tulukabesi, Kota Ambon. Akibatnya sebanyak 55

orang terluka,3 rumah,dan 10 sepeda motor hangus terbakar.



http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/495391/



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.