Rabu, 09 Mei 2012

[Koran-Digital] Kepribadian Pramuka Tercoreng

Jika rencana itu tidak dihentikan, sama artinya membangun sifat materialisme pada generasi muda.

KWARTIR Nasional (Kwarnas) Pramuka bersama pihak swasta berencana membangun pusat perbelanjaan (mal) di Taman Wiladatika, perbatasan Cibubur dan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Langkah itu ditempuh untuk mengatasi kekurangan dana yang dialami kwarnas.

Namun, rencana itu ditentang sejumlah pihak termasuk DPR. Pembangunan mal itu dinilai berpotensi merusak kepribadian atau karakter generasi muda.

“Jika rencana itu tidak dihentikan, sama artinya pramuka berperan membangun sifat materialisme pada generasi muda,” ujar anggota Komisi X DPR Dedi ‘Miing’ Gumelar saat dihubungi dari Jakarta, kemarin.

Ia mengatakan Kwarnas Pramuka tidak seharusnya memiliki pola pikir ekonomi semacam itu. Apalagi, menurut Dedi, Taman Wiladatika selama ini menjadi tempat membangun karakter generasi muda yang baik melalui kegiatan pramuka.

“Generasi muda Indonesia sudah kekurangan tempat berkumpul yang berguna untuk pembentukan karakter.

Ini malah mau diganti dengan mal baru,” serunya.

Mengenai alasan kekurangan dana, Dedi meminta Kwarnas merinci berapa kekurangannya. Ia berjanji pihaknya akan memperjuangkan agar kekurangan itu terpenuhi.

APBN 2012, lanjut Dedi, memang belum mengalokasikan anggaran untuk pramuka karena Kwarnas tidak mengajukan rencana kegiatan tahun ini kepada Komisi X.

Akan tetapi, sebelumnya pemerintah telah mengucurkan dana Rp80 miliar untuk revitalisasi kegiatan pramuka pada 2011.

“Dalam APBN 2011 dialokasikan Rp60 miliar, lalu di APBN-P 2011 ditambah lagi Rp20 miliar. Dikemanakan dana itu, masa sudah habis, untuk kegiatan apa saja?” tanyanya.

Tergantung presiden Secara terpisah, Wakil Ketua Kwarnas Pramuka Bidang Humas dan Informatika Kodrat Pramudho menegaskan bahwa pembangunan mal itu merupakan salah satu cara menanggulangi kekurangan dana secara mandiri. “Sekali jambore saja, kami butuh dana miliaran rupiah,“ ujarnya.

Kwarnas Pramuka, lanjutnya, harus kreatif mencari dana di luar APBN. Pihak swasta pun digandeng untuk memberdayakan Taman Wiladatika yang merupakan aset Pramuka. Jika rencana itu terlaksana, menurut Kodrat, tempat latihan Pramuka di Taman Wiladatika tidak akan dikorbankan. Adapun luas total lahan tersebut 19 hektare.

“Sebenarnya sejak awal berdiri, fungsi utama Taman Wiladatika merupakan ka wasan bisnis Pramuka meski ada juga tempat latihan. Tapi tempat itu sudah mau ambruk. Untuk merenovasinya kami butuh biaya yang direncanakan datang dari swasta. Mal yang akan dibangun pun mal kecil, selain itu akan ada hotel kecil yang dapat disewakan kepada Pramuka juga,” jelasnya.

Kodrat juga menerangkan rencana itu telah melewati diskusi panjang dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional.

Saat ini, Kwarnas tengah meng umpulkan dokumen untuk diserahkan kepada presiden sebagai pengambil keputusan terakhir. “Kalau presiden tidak setuju, ya tidak jadi,” ujarnya. (*/H-1)




http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2012/05/10/ArticleHtmls/Kepribadian-Pramuka-Tercoreng-10052012015018.shtml?Mode=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.