KETUA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengakui pihaknya
kesulitan menuntaskan kasus dana talangan atau bailout Bank Century.
Namun, ia bertekad untuk tidak menjadikan perkara itu sebagai beban
sejarah.
Menurut Abraham dalam diskusi pemberantasan korupsi bertema Berani
jujur, tidak korupsi hebat di Jambi, kemarin, kasus Century sangat rumit
untuk disidik. Sebab, perkara yang mulai ditangani KPK pada 2009 itu
diwariskan kepada Abraham dan kawan-kawan dalam kondisi berantakan.
"Ibarat istilah di kepolisian, TKP (tempat kejadian perkara) sudah
hancur berantakan. Kita perlu waktu untuk melakukan penyidikan," tandas
Abraham.
Meski begitu, imbuhnya, KPK tetap berkomitmen menuntaskan kasus yang
merugikan negara Rp6,7 triliun tersebut.
"Kalau kita tidak tuntaskan, akan menjadi beban sejarah dan jadi
pertanyaan terus. Kita semaksimal mungkin akan menyidik kasus ini.
Maksimal pada akhir Desember nanti kita harapkan sudah tuntas." Abraham
meminta publik bersabar. Menurutnya, untuk menyelesaikan megaskandal
Bank Century tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Kasus itu diduga melibatkan sejumlah elite, termasuk menyeret Wakil
Presiden Boediono dan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Bulan lalu, Abraham menyatakan kasus Century layak dinaikkan ke
penyidikan. Dia juga mengatakan KPK sudah dapat menetapkan tersangka
dari pihak Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan, dan Komisi
Kebijakan Sektor Keuangan. Namun, hingga kini, pernyataan itu belum
terealisasi.
Anggota Tim Pengawas Century DPR Nasir Jamil menyayangkan KPK belum
menunjukkan kemajuan berarti dalam mengusut kasus Century.
"Kasus itu sudah terlalu lama ditangani KPK. Penanganan yang
berlarut-larut ini bukan tidak mungkin membuat KPK masuk angin,"
cetusnya, kemarin.
Nasir mengakui KPK memang sedang menghadapi kasus besar yang menyangkut
lingkaran kekuasaan. "Karena itu, semua lini harus solid. Tapi
prinsipnya kita masih percaya KPK mampu menyelesaikan ini." (SL/SW/X-11)
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2012/05/15/ArticleHtmls/KPK-Kesulitan-Sidik-Skandal-Century-15052012002024.shtml?Mode=1
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.