Rabu, 16 Mei 2012

[Koran-Digital] Pemerintah masukkan lifting gas pada RAPBN 2013

Pemerintah masukkan lifting gas pada RAPBN 2013



Kamis, 17 Mei 2012 02:05 WIB | 1485 Views





Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memasukkan lifting gas dalam asumsi

makro RAPBN 2013 sehingga produksi gas di masa mendatang ikut berperan

dalam mempengaruhi postur anggaran pendapatan dan belanja negara.



"Hal ini untuk memberikan keseimbangan informasi, karena selama ini

produksi lifting minyak menurun dan kalau turun sebetulnya gas

meningkat, sehingga penerimaan migas terjadi kenaikan cukup baik," ujar

Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, Rabu malam.



Menkeu mengakui hal ini baru pertama kali terjadi karena sebelumnya

pemerintah hanya memasukkan asumsi produksi minyak dalam menyusun APBN.



"Sebelumnya, asumsi makro menekankan pada lifting minyak dan asumsi

harga minyak ICP, dan sekarang kita menambahkan secara spesifik lifting

gas dan harga daripada gas ekuivalen minyak," ujarnya.



Ia menjelaskan pemerintah menetapkan asumsi lifting gas sebesar

1.290-1.360 juta barel ekuivalen minyak per hari (mboepd) pada

penyampaian kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal 2013

dalam rapat paripurna DPR RI.



"Oleh karena itu agar publik tahu dan juga agar menciptakan

pertanggungjawaban yang baik bagi Kementerian ESDM dan BP Migas, kita

cantumkan sesuai kesepakatan lifting gas dari tahun ke tahun, dan ini

menjadi bagian dari asumsi makro," katanya.



Menkeu juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi pada 2013 diasumsikan

sebesar 6,8 persen-7,2 persen, laju inflasi 4,5 persen-5,5 persen,

tingkat suku bunga SPN 3 bulan sekitar 4,5 persen-5,5 persen, nilai

tukar rupiah Rp8.700-Rp9.300 per dolar AS, harga minyak 100-120 dolar AS

per barel, dan lifting minyak sekitar 910-940 ribu barel per hari.



"Harga ICP rata-rata sejak 14 tahun yang lalu hingga sekarang, baru

tahun ini kita masukan asumsi 100-120 dolar AS per barel. Yang lalu kita

masukan 105 dolar AS dalam APBN-P. Angka 100-120 dolar AS ini termasuk

tinggi, karena belum bisa membaca perkembangan di Timur Tengah dan harga

energi ke depan," ujarnya mengenai asumsi harga ICP yang tergolong tinggi.



Kemudian, lanjut dia, defisit anggaran ditetapkan pada kisaran 1,3

persen-1,9 persen dari PDB, dan rasio utang terhadap PDB sekitar 21

persen-23 persen pada akhir 2013.



"Kita ingin mencapai defisit lebih rendah, kita ingin di kisaran plus

minus satu tetapi karena situasi ekonomi dunia dan harga minyak tinggi,

dan diperkirakan terjadi recovery ekonomi dunia tapi belum terlalu

pulih, jadi kita cantumkan rencana defisit 1,3-1,9 persen," ujar Menkeu.

(S034/A020)



http://www.antaranews.com/berita/311024/pemerintah-masukkan-lifting-gas-pada-rapbn-2013



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.