Pemerintah masukkan lifting gas pada RAPBN 2013
Kamis, 17 Mei 2012 02:05 WIB | 1485 Views
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memasukkan lifting gas dalam asumsi
makro RAPBN 2013 sehingga produksi gas di masa mendatang ikut berperan
dalam mempengaruhi postur anggaran pendapatan dan belanja negara.
"Hal ini untuk memberikan keseimbangan informasi, karena selama ini
produksi lifting minyak menurun dan kalau turun sebetulnya gas
meningkat, sehingga penerimaan migas terjadi kenaikan cukup baik," ujar
Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, Rabu malam.
Menkeu mengakui hal ini baru pertama kali terjadi karena sebelumnya
pemerintah hanya memasukkan asumsi produksi minyak dalam menyusun APBN.
"Sebelumnya, asumsi makro menekankan pada lifting minyak dan asumsi
harga minyak ICP, dan sekarang kita menambahkan secara spesifik lifting
gas dan harga daripada gas ekuivalen minyak," ujarnya.
Ia menjelaskan pemerintah menetapkan asumsi lifting gas sebesar
1.290-1.360 juta barel ekuivalen minyak per hari (mboepd) pada
penyampaian kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal 2013
dalam rapat paripurna DPR RI.
"Oleh karena itu agar publik tahu dan juga agar menciptakan
pertanggungjawaban yang baik bagi Kementerian ESDM dan BP Migas, kita
cantumkan sesuai kesepakatan lifting gas dari tahun ke tahun, dan ini
menjadi bagian dari asumsi makro," katanya.
Menkeu juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi pada 2013 diasumsikan
sebesar 6,8 persen-7,2 persen, laju inflasi 4,5 persen-5,5 persen,
tingkat suku bunga SPN 3 bulan sekitar 4,5 persen-5,5 persen, nilai
tukar rupiah Rp8.700-Rp9.300 per dolar AS, harga minyak 100-120 dolar AS
per barel, dan lifting minyak sekitar 910-940 ribu barel per hari.
"Harga ICP rata-rata sejak 14 tahun yang lalu hingga sekarang, baru
tahun ini kita masukan asumsi 100-120 dolar AS per barel. Yang lalu kita
masukan 105 dolar AS dalam APBN-P. Angka 100-120 dolar AS ini termasuk
tinggi, karena belum bisa membaca perkembangan di Timur Tengah dan harga
energi ke depan," ujarnya mengenai asumsi harga ICP yang tergolong tinggi.
Kemudian, lanjut dia, defisit anggaran ditetapkan pada kisaran 1,3
persen-1,9 persen dari PDB, dan rasio utang terhadap PDB sekitar 21
persen-23 persen pada akhir 2013.
"Kita ingin mencapai defisit lebih rendah, kita ingin di kisaran plus
minus satu tetapi karena situasi ekonomi dunia dan harga minyak tinggi,
dan diperkirakan terjadi recovery ekonomi dunia tapi belum terlalu
pulih, jadi kita cantumkan rencana defisit 1,3-1,9 persen," ujar Menkeu.
(S034/A020)
http://www.antaranews.com/berita/311024/pemerintah-masukkan-lifting-gas-pada-rapbn-2013
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.