Rabu, 16 Mei 2012

[Koran-Digital] Perbaiki Sistem Informasi Harga

Perbaiki Sistem Informasi Harga PDF Print

Thursday, 17 May 2012

JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan

pentingnya perbaikan sistem informasi harga untuk mengendalikan harga

sekaligus menekan laju inflasi.



Tanpa ada informasi harga yang memadai, keadilan pasar sulit terwujud

karena ada pihak yang mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari

ketidaktahuan pihak lain. "Kalau informasi tidak mengalir, maka

tengkulak dan spekulan akan hidup subur.Kalau info diberikan di seluruh

Tanah Air, petani tahu harganya, pembeli tahu harganya, pedagang juga

tahu, sehingga pantas (harganya)," ujar Presiden SBY saat membuka

Rakornas III TPID (Tim Pengelola Inflasi Daerah) 2012 di Jakarta kemarin.



Sebagai catatan, dari 33 provinsi dan 524 kabupaten/ kota hanya 66 kota

yang dijadikan acuan indeks harga konsumen (IHK). Dari 66 kota ini,

hanya ada 44 kota kabupaten/ kota yang telah memiliki pusat informasi

harga. Presiden menambahkan, spekulan harus terus dilawan karena telah

menjadi salah satu pendorong terbesar dari pergerakan inflasi. Spekulan

bahkan telah menjadi musuh bersama di tingkat global karena permainan

mereka yang kerap membuat harga tidak stabil.



"Adanya spekulasi, money trading yang ternyata membuat harga makin tidak

real. Ada sentiment, expected inflation ditambah orang jahat,

mempermainkan untuk mendapatkan keuntungan padahal tidak

diperjualbelikan secara fisik,"papar Presiden. Selain memperbaiki sistem

informasi dan mencegah spekulan, Presiden berharap, inflasi bisa ditekan

dengan peningkatan produktivitas komoditas pangan. Pasalnya, di antara

komoditas lain, fluktuasi harga pangan paling memengaruhi

inflasi.Perbaikan distribusi juga mesti dilakukan untuk mengurangi

disparitas harga yang terlalu tinggi antara satu daerah dengan daerah lain.



"Kalau kita tahu ada persoalan di distribusi, lihat apakah

infrastrukturnya, aturannya, atau transportasinya. Jangan saling

menghambat, antardaerah saling menghambat sehingga terdongkrak

harganya," ujar mantan Menko Polhukam ini. Mengingat pentingnya

konektivitas daerah dalam menekan inflasi, Presiden meminta agar seluruh

kepala daerah meningkatkan kerja sama karena inflasi di daerah mereka

sangat berpengaruh terhadap laju inflasi secara nasional."Inflasi

nasional adalah gambaran dari inflasi daerah.Keterpaduan dan koordinasi

daerah dalam menjaga inflasi sangat penting,"tegasnya.



Rakornas kemarin, pemerintah bersama Bank Indonesia menyerahkan

penghargaan pengelolaan inflasi daerah kepada enam daerah yang dinilai

mampu menekan laju inflasi melalui sejumlah cara seperti pengendalian

harga atau perbaikan distribusi barang. Enam daerah yang memperoleh

penghargaan tersebut adalah Sumatera Utara dan Kota Pemantang Siantar

(mewakili provinsi dan kabupaten/ kota terbaik di Indonesia bagian

barat), Jawa Barat dan kota Solo (Jawa), Sulawesi Selatan dan Kota

Balikpapan (Indonesia bagian timur).



Daerah Berperan Penting



Pada kesempatan sama,Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan, peran

daerah dalam mengelola tingkat inflasi nasional dinilai sangat penting

untuk diperhatikan. Pasalnya daerah di luar Jakarta menyumbang angka

inflasi nasional sebesar 77%. Darmin memaparkan, tren perkembangan

inflasi IHK dalam 5 tahun terakhir menunjukkan penurunan.Inflasi IHK

menurun karena didukung pula oleh penurunan inflasi inti dari 6% di

tahun 2007 menjadi sekitar 4-5% pada April 2012.



Dalam kurun waktu yang sama, penurunan inflasi didukung membaiknya

inflasi harga bahan pangan (volatile food) dari 12% di 2007 menjadi

sekitar 7%."Pencapaian inflasi yang cukup baik, terutama harga pangan

yang turun dari 12% ke 7%, tidak terlepas dari peran pemda dalam

mengendalikan harga,"ujarnya. Menteri Keuangan Agus Martowardoyo

menambahkan, pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan No

66/PMK.011/2012 telah menetapkan sasaran inflasi IHK untuk tiga tahun

mendatang yaitu inflasi 2013 sebesar 4,5%±1%, inflasi 2014 sebesar

4,5±1%,dan inflasi 2015 sebesar 4±1%.



Menurut Agus, penetapan sasaran inflasi ini dilakukan dengan koordinasi

antara pemerintah dengan BI.Penetapan sasaran inflasi ini menunjukkan

komitmen yang kuat dari pemerintah dan BI untuk menjaga stabilitas harga

jangka pendek dan mendukung peningkatan daya saing ekonomi melalui

penurunan tingkat inflasi nasional secara bertahap dan jangka menengah

panjang. maesaroh/ erichson s



http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/495336/



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.