Petisi Dukungan Korban Lumpur Lapindo Menyebar di Dunia Maya
Selasa, 08 Mei 2012 , 22:50:00 WIB
Laporan: Ari Purwanto
RMOL. Enam tahun berlalu sejak luapan lumpur Lapindo. Namun, sampai
sekarang, bencana yang merendam pemukiman warga Sidoarjo masih belum
bisa diatasi. Bahkan, luapan lumpur semakin meluas.
Informasi yang dihimpun redaksi, PT Minarak Lapindo Berantas berencana
akan mengebor sembilan sumur minyak dan gas di Sidoarjo. Dan jika itu
benar terjadi, maka akan jadi catatan buruk pengelolaan Migas di Indonesia.
Dalam keterangan pers yang disebarkan, Jaringan Advokasi Tambang (Jatam)
meminta masyarakat menolak aktifitas tambang yang dilakukan Lapindo.
Imbauan itu beredar di berbagai milis ataupun social media.
"Caranya, dengan mengisi petisi anti Lapindo di Petisi Dukungan Korban
Lumpur Lapindo," kata Media Communication and Outreach Jatam, Priyo
Pamungkas, Selasa (8/5).
Selain itu, sambung Priyo, masyarakat juga bisa menolak aktifitas
Lapindo dengan mengirimkan pesan singkat.
"Formatnya Jatam spasi Pesan Anda ke 0812-1552-5506," sambungnya.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mem-follow official twitter
Jatam, @mampangcorner. Kemudian kirim kicauan dengan hastage #Lapindo
#29Mei #HATAM.
"Pulihkan hak hidup warga, lawan pembodohan dan lupa," demikian Rama. [arp]
http://www.rmol.co/read/2012/05/08/63192/Petisi-Dukungan-Korban-Lumpur-Lapindo-Menyebar-di-Dunia-Maya-
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.