Kamis, 10 Mei 2012

[Koran-Digital] "Perang" Politik SBY-Anas Kian Meruncing

"Perang" Politik SBY-Anas Kian Meruncing

Jumat, 11 Mei 2012 08:28 WIB



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 'Perang' politik antara Ketua Dewan Pembina

Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) dengan Ketua Umum Partai

Demokrat, Anas Urbaningrum kian terbuka dan meruncing.



Permainan politik kubu SBY di internal demokrat makin terlihat di

permukaan, terutama jika dilihat dari kasus hukum yang ditimpakan pada

Anas. Sebagai sebuah organisasi kepartaian, terlihat adanya kubu yang

terlihat sangat menginginkan agar Anas segera dipanggil KPK, dan artinya

segera lengser dari ketua umum.



"Yang melakukan ini adalah orang yang jelas ada di sekeliling SBY, dan

tentunya jelas SBY yang berperan. Kira-kira begitu yang saya baca," ujar

Direktur Lingkar Madani Untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti dalam pesan

singkatnya, Jumat (11/5/2012).



SBY, kata Ray, sulit untuk menutup-nutupi perannya dalam pertarungan

politik di internal Partai Demokrat.



"SBY sulit menutup-nutupi andilnya dalam pertarungan politik tingkat

tinggi di internal Partai Demokrat, sebagaimana yang dilakukan selama

ini. Artinya akan terjadi perang lebih terbuka antara kedua kubu," ujar Ray



Ray juga mengungkapkan bahwa perlawanan Anas pun akan semakin kencang,

salah satunya dengan manuver memunculkan kemungkinan partai Demokrat

mengusung calon presiden eksternal. Hal ini, terang Ray, akan sangat

strategis karena sama sekali di luar skenario dan keinginan SBY. Bahkan,

terang dia, beberapa tokoh dekat SBY langsung menangkalnya dengan

mengatakan bahwa Demokrat tak akan buru-buru membahas soal Capres.



"Isu capres eksternal itu dimunculkan dengan tidak melibatkan kubu

istana. Makanya muncul nama-nama kandidat demokrat seperti JK, Mahfud

MD, Prabowo, bahkan Sri Mulyani. Kemudian mewacanakan konvensi capres

demokrat. Jurus ini akan berusaha ditangkal oleh kubu SBY," tegasnya.



Menurut Ray, perlawanan Anas tentunya akan terus terjadi, terlebih

selama ini dia sudah menang telak dalam berbagai pertarungan politik

dengan kubu SBY. Pertama dalam kongres pemilihan ketua umum, kemudian

dalam rapimnas yang gagal melengserkan Anas, serta dalam pembahasan

kasus Bail Out Bank Century di DPR.



"Dalam tiga pertarungan ini kan telak kubu SBY kalah, artinya Anas juga

bukan tidak kuat untuk melawan," tegasnya.



Terkait peran SBY yang tidak tampak di permukaan, Ray menjelaskan dua

alasan, yakni ketakutan SBY terhadap risiko penilaian negatif karena

terlalu dominan bermain di Partai Demokrat. Hal ini secara organisasi

kepartaian akan dianggap negatif sehingga citra SBY akan rusak. Alasan

kedua, terang Ray, SBY tak berani muncul langsung karena jelas bisa

memunculkan resistensi di Partai Demokrat.



"SBY bisa mendapat penolakan di internal partai demokrat sendiri jika

dia berani langsung tampil berhadapan dengan Anas. Antusias warga

Demokrat terhadap SBY bisa hilang, apalagi banyak kalangan Partai

Demokrat yang berharap agar SBY jangan terlalu banyak mengurus Demokrat

karena dia adalah Presiden. Inilah yang membuat SBY tak berani turun

langsung, tapi toh perannya di belakang layar tetap terbaca," pungkas Ray.



http://m.tribunnews.com/2012/05/11/perang-politik-sby-anas-kian-meruncing



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.