Kamis, 10 Mei 2012

[Koran-Digital] Israel Merajalela, PBB tak Berdaya?

Israel Merajalela, PBB tak Berdaya?

Jumat, 11 Mei 2012, 08:18 WIB





REPUBLIKA.CO.ID, Warga Palestina yang tinggal di Ramallah, Tepi Barat

pada Rabu (9/5) menggelar demonstrasi di depan kantor PBB di kota

tersebut guna menuntut Sekjen PBB, Ban Ki-moon, menindaklanjuti masalah

tahanan Palestina yang mendekam di penjara-penjara rezim Zionis Israel.



Pengunjuk rasa menyatakan bahwa kondisi fisik para tahanan yang

melakukan mogok makan di penjara Zionis sangat memprihatinkan. Mereka

sejak tanggal 17 April bertepatan dengan "Hari Tahanan Palestina"

menggelar mogok makan terbuka memprotes kondisi buruk di penjara,

seperti penyiksaan, penolakan kunjungan keluarga, dan sel isolasi.



Yasser Saleh, seorang aktivis Palestina, menegaskan bahwa PBB harus

menjalankan tugasnya untuk menyelesaikan masalah tahanan Palestina. Saat

ini, langkah brutal Israel terhadap tahanan yang melakukan mogok makan

telah mengancam nyawa para tahanan.



Meski rakyat Palestina dan opini publik menuntut keputusan tegas dan

serius dari PBB untuk membantu tahanan Palestina dan juga mengupayakan

pembebasan mereka dari cengkeraman Israel, namun PBB terus bersikap

pasif terhadap kejahatan yang dilakukan rezim Zionis.



Sekjen PBB, Ban Ki-moon pada Rabu menegaskan bahwa tahanan Palestina

harus dibebaskan dari penjara Israel. Ban menambahkan, harus ada

penanganan serius terhadap kondisi tahanan Palestina, khususnya tahanan

yang melakukan mogok makan. Selain itu, Sekjen PBB juga memperingatkan

rezim Zionis terkait kondisi kritis para tahanan.



Meskipun pernyataan itu keluar dari mulut pejabat PBB, namun amat

disayangkan bahwa pernyataan Sekjen PBB tersebut tidak direalisasikan

dan hanya terbatas pada statemen saja. Bahkan komentar Ban dalam

mereaksi kejahatan Israel cenderung terlambat.



Sikap pasif PBB terhadap kebrutalan rezim Zionis dan dukungan luas

negara-negara Barat kepada rezim ini menyebabkan Israel semakin berani

melanjutkan kejahatannnya, bahkan Tel Aviv semakin brutal dalam

meningkatkan kejahatannya.



Kondisi itu juga menyebabkan kekhawatiran bagi pelapor khusus HAM PBB.

Richard Falk, pelapor khusus Dewan HAM PBB menyatakan bahwa kejahatan

rezim Zionis yang terus berlanjut terhadap tahanan Palestina sangat

menakutkan.



Sebenarnya, para pejabat PBB menyadari kejahatan mengerikan Israel

terhadap tahanan Palestina dan bahkan mengakuinya. Namun organisasi

internasional tersebut tidak mengambil tindakan serius untuk membebaskan

para tahanan.



Tidak adanya tindakan serius PBB untuk menghentikan kejahatan Israel

menyebabkan kondisi fisik para tahanan semakin kritis. Hal itulah yang

mendorong rakyat Palestina dan opini publik memprotes sikap PBB.

Sementara, sikap Ban Ki-moon yang lamban tidak akan dapat membantu

mengakhiri tragedi kemanusian di Palestina.



http://www.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/12/05/11/m3u0ui-israel-merajalela-pbb-tak-berdaya



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.