Selasa, 15 Mei 2012

[Koran-Digital] Populasi Meningkat, Beban Bumi Makin Berat

Populasi Meningkat, Beban Bumi Makin Berat PDF Print

Wednesday, 16 May 2012

JAKARTA – The Living Planet Report 2012, sebuah laporan dua tahunan

tentang kondisi kesehatan bumi, kemarin, dirilis World Wildlife Fund

(WWF) secara serentak di seluruh dunia.





Laporan tersebut menunjukkan bahwa peningkatan populasi dunia telah

mengakibatkan makin besarnya permintaan akan sumber daya alam. Hal itu

menyebabkan tekanan yang luar biasa pada keanekaragaman hayati.

Berdampak juga pada kesehatan, kesejahteraan, serta keamanan masa depan

penduduk bumi.



Laporan yang disusun bersama oleh WWF,Zoological Society of London, dan

Global Footprint Network tersebut diluncurkan kemarin dari Stasiun

Antariksa Internasional oleh seorang astronot Belanda André Kuipers.

Dalam misi keduanya dari stasiun luar angkasa European Space Agency itu,

André memberikan perspektif unik mengenai kondisi bumi. "Kita hanya

memiliki satu bumi. Dari atas sini saya bisa melihat jejak ekologis yang

ditinggalkan manusia seperti kebakaran hutan,pencemaran air,dan

erosi.Semuanya adalah tantangan-tantangan yang terangkum dalam laporan

Living Planet Report ini," kata Kuipers.



"Meskipun praktik tidak ramah lingkungan masih terus terjadi, kita masih

punya kesempatan menyelamatkannya. Bukan hanya untuk kepentingan kita

saat ini, tapi juga bagi generasi mendatang." The Living Planet Report

2012 menggunakan Global Living Planet Index untuk mengukur perubahan

pada kesehatan ekosistem planet dengan memantau 9.000 populasi dari

sekitar 2.600 spesies. "Kita menggunakan sumber daya bumi 50% lebih

banyak dari yang bumi mampu sediakan secara berkelanjutan. Apabila kita,

penduduk dunia, tidak mengubah tabiat ini,laju permintaan akan terus

tumbuh dengan cepat.Akibatnya, pada 2030 dua planet pun bahkan tak akan

cukup untuk mendukung kebutuhan kita," kata Direktur Konservasi WWF

Indonesia Nazir Foead.



Laporan tersebut menekankan bahwa dampak pertumbuhan penduduk dan

konsumsi berlebihan merupakan pendorong utama tekanan pada

lingkungan."Laporan ini seperti sebuah check-up kesehatan bagi planet

dan hasilnya mengindikasikan bahwa planet kita sedang sangat sakit,"

kata Direktur Program Konservasi Zoological Society of London Jonathan

Baille. Laporan itu juga menggarisbawahi dampak urbanisasi yang

merupakan bagian dari dinamika pertumbuhan.Pada 2050, dua dari tiga

orang akan tinggal di kota.



"Sembilan miliar atau bahkan 10 miliar orang yang hidup pada 2050 bisa

tetap memiliki masa depan berkecukupan, pangan, air, dan energi.

Syaratnya harus ada pengurangan limbah,pengelolaan air,dan penggunaan

sumber daya terbarukan dari energi yang bersih serta berlimpah seperti

panas bumi dan sinar matahari," tambah Nazir.



http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/495247/



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.