WAWANCARA
Said Aqil Siradj: UI Bisa Saja Perseroan Terbatas Tapi Biaya Kuliahnya
Murah...
Senin, 14 Mei 2012 , 08:47:00 WIB
RMOL. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj
tidak menduga terpilih menjadi Ketua Majelis Wali Amanat Universitas
Indonesia (MWA UI).
"Saya sebagai orang luar, tentunya akan melakukan perkenalan dulu.
Apa yang perlu dan mendesak harus dilakukan. Sebab, saya belum mengenal
betul," kata Said Aqil Siradj kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Seperti diketahui, pemilihan MWA UI dilakukan melalui pemungutan suara
yang digelar di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu
(9/5). Said Aqil bersaing ketat dengan Ketua PMI Pusat Jusuf Kalla dan
berhasil memenangkan pemilihan dengan selisih satu suara.
Said Aqil Siradj selanjutnya mengatakan, sering terjadi konflik di UI.
Sebab, ada miss komunikasi. Makanya, ingin meredam konflik-konflik
yang merugikan bagi UI dan bangsa ini.
"Saya siap membangun UI ke depan agar tetap berkualitas dan tidak mahal
biaya kuliahnya,'' ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apa UI dirubah menjadi Perseroan Terbatas?
Sebenarnya itu dua keinginan yang berbeda terkait dengan masa depan.
Saya akan mencoba untuk mengakomodir dua keinginan, yakni apakah akan
dipertahankan sebagai Universitas Negeri atau dirubah pengelolaannya
menjadi Perseroan Terbatas.
Bagaimana konsep menjadi Perseroan Terbatas itu?
Tentu perlu dibicarakan lebih lanjut dan detail. UI ini sebagai kampus
perjuangan yang tidak bisa dilupakan. UI merupakan universitas terbesar
di Indonesia yang harus menjadi tempat belajarnya anak-anak cerdas
negeri ini.
Ke depan, UI tetap harus dikelola secara profesional dengan biaya
perkuliahan yang murah. Terlebih di tengah isu komersil dunia
pendidikan. Dengan pengelolaan secara profesional ini diharapkan akan
menghasilkan tenaga profesional di berbagai disiplin ilmu. Makanya
kalau pun nanti ada keinginan menjadi Perseroan Terbatas, biaya
kuliahnya harus murah.
O ya, apa tidak repot mengurus PBNU dan MWA UI?
Saya tidak punya kepentingan politik apa-apa. Saya ini kan orang luar.
Saya hanya punya kepentingan bahwa umat muslim di UI menjadi
betul-betul muslim yang santun. Selalu mematuhi aturan dan berakhlak
mulia. Bukan Islam radikal dan ekstrim.
Bagaimana caranya agar UI tetap menghasilkan mahasiswa yang berkualitas?
Saya rasa, mari kita sejenak untuk pikirkan situasi bangsa ini, supaya
ke depan bisa menjadi lebih baik di tengah percaturan negara di era
globalisasi. UI memiliki tradisi menghasilkan lulusan handal yang
menjadi tokoh untuk kemajuan bangsa ini, dan itu harus tetap dipertahankan.
Apakah Anda siap mendamaikan konflik-konflik yang sering terjadi di UI?
Saya sebagai orang luar yang tidak punya kepentingan politik. Ingin
menjadi penengah dan meredam konflik yang sering terjadi di UI.
Syukur-syukur bisa menstabilkan dan menkondisikan.
Selain itu UI harus tetap menjadi universitas berkelas dunia dan biaya
pendidikan murah. Perlu diketahui, di UI kan saya tidak sendirian.
Harus ada kebersamaan.
Bukankah pendidikan itu membutuhkan biaya tinggi?
Memang saya juga mengakui bahwa pendidikan nggak ada yang murah.
Tergantung siapa yang bayar. Kalau pendidikannya mahal. Tapi kalau yang
membayarnya pemerintah, kan no problem.
Saya menginginkan UI tetap menjadi universitas berkualitas dan
mempartahankan biaya murah agar bisa dijangkau semua masyarakat.
Apa pemerintah harus menanggung biaya pendidikan di UI?
Kalau biayanya tinggi, tentu wajib disubsidi pemerintah. Pokoknya,
biaya kuliahnya ringan. Masalahnya siapa yang menanggung mahalnya itu.
Makanya akan dioptimalkan anggaran yang ada. [Harian Rakyat Merdeka]
http://www.rmol.co/read/2012/05/14/63743/Said-Aqil-Siradj:-UI-Bisa-Saja-Perseroan-Terbatas-Tapi-Biaya-Kuliahnya-Murah...-
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.