SBY cuma bisa prihatin, No Action sikapi tragedi kecelakaan transportasi
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan prihatin atas
jatuhnya korban pesawat Sukhoi di Gunung Salak, Bogor, Rabu petang (9/5).
SBY bersama Menko Polhukam Djoko Suyatno dan Menpora Andi Mallarangeng
langsung menyalami seluruh keluarga korban yang telah hadir di Bandara
Halim PK sejak Jumat pagi (11/5), menantikan kepastian nasib anggota
keluarganya. Usai menyalami seluruh keluarga korban, SBY menyampaikan
keprihatinannya atas peristiwa jatuhnya pesawat canggih buatan Rusia itu.
Cukupkah rasa prihatin dari SBY? Pakar psikologi politik Universitas
Indonesia (UI) Hamdi Muluk menyatakan prihatin terus tanpa action adalah
hal sia-sia, karena sikap tersebut menyiratkan sikap tanpa rasa tanggung
jawab sebagai pemimpin bangsa.
"Nggak apa-apa SBY sebut prihatin. Duka cita itu menunjukkan simpati dan
itu harus kepada keluarga korban. Tapi sebagai kepala negara prihatinnya
itu jangan terlalu sering diungkap. Persepsi masyarakat kalau
terus-terusan dilakukan kesannya menunjukkan kelemahan. Cuma bisa
prihatin," ungkap Hamdi Muluk di Jakarta, Jumat (11/5).
Menurutnya, SBY seharusnya menyatakan tragedi Sukhoi sebagai pelajaran
dan dijadikan bagian dari evaluasi pengawasan kepada regulator
penerbangan sipil yakni Kementerian Perhubungan. "Seharusnya dia
mengatakan ini bukan sekadar prihatin."
Di tempat terpisah, pengamat politik UI Iberamsjah menilai SBY tidak
cukup hanya menyatakan prihatin. Pasalnya, tindakan SBY sebagai hal
normatif tanpa memastikan bahwa tragedi tersebut tak akan berulang.
"Saya rasa tidak cukup hanya dengan menyatakan prihatin, seharusnya di
follow-up agar peristiwa maut tersebut tidak terulang," kata Iberamsjah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prihatin berarti bersedih
hati, waswas, bimbang (karena usahanya gagal, mendapat kesulitan,
mengingat akan nasibnya, dsb).
Sementara Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha belum membalas
SMS maupun telepon gresnews.com.
http://gresnews.com/berita/politik/1819115-sby-cuma-bisa-prihatin-no-action-sikapi-tragedi-kecelakaan-transportasi
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.