Rabu, 16 Mei 2012

[Koran-Digital] TAJUK, Investasi Asing Terus Tumbuh

TAJUK, Investasi Asing Terus Tumbuh PDF Print

Thursday, 17 May 2012

Selama empat tahun terakhir, posisi Indonesia sebagai negara tujuan

utama investasi asing dalam bentuk investasi langsung (foreign direct

investment/FDI) tidak tergoyahkan pada peringkat kesembilan.



Dalam hasil survei yang digelar United Nations Conference Trade and

Development (UNCTAD) yang melibatkan 193 negara selama dua

periode,posisi Indonesia tak bergeser. Pada periode survei kedua

(2010–2012), Indonesia mengalahkan Jerman,Thailand, Jepang, dan

Malaysia.Peringkat tersebut mengindikasikan bahwa radar investor asing

tetap selalu memonitor kondisi dan situasi iklim investasi yang didukung

pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih kondusif dibandingkan kawasan

Eropa saat ini. Sepanjang tahun ini, pertumbuhan nilai investasi cukup

meyakinkan.



Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang

dirilis belum lama ini, investasi pada triwulan pertama telah menembus

Rp71,2 triliun.Perinciannya, penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp51,5

triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat Rp19,7 triliun.

Tren realisasi investasi tersebut cukup menggembirakan bila dibandingkan

dengan periode yang sama tahun lalu di mana PMA menyumbang Rp39,5

triliun dan PMDN menyetor Rp14,1 triliun. Bagaimana dengan realisasi

target investasi tahun ini?



Meski suasana dan kondisi perekonomian global masih cenderung tak

bersahabat, para petinggi Bank Indonesia (BI) dan sejumlah pengurus

teras Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia optimistis target yang

dipatok pemerintah tercapai. BI memprediksi realisasi FDI tahun ini

bakal mencapai USD19,2 miliar atau Rp172,8 triliun. Tren kenaikan

realisasi investasi dalam dua tahun terakhir ini selalu

menggembirakan.Pada 2010 tercatat sebesar USD15 miliar dan tahun 2011

mencapai USD18,7 miliar.



Tahun ini diyakini naik lagi menyusul predikat Indonesia sebagai negara

yang layak untuk berinvestasi versi sejumlah lembaga pemeringkat

internasional yang tak diragukan lagi kredibilitasnya dalam mengeluarkan

peringkat. Selain angka-angka realisasi investasi asing yang terus

bertumbuh, perkembangan menarik lainnya adalah pengalokasian wilayah

penanaman modal tersebut.Tak bisa dimungkiri Pulau Jawa tetap

mendominasi, tetapi porsi investasi mulai melebar ke sejumlah provinsi

di luar Pulau Jawa.



"Jawa porsinya menurun dari tahun sebelumnya,sekarang sangat

menggembirakan distribusi investasi untuk luar Jawa,"ungkap Kepala BKPM

Gita Wirjawan pada akhir bulan lalu. Sepanjang triwulan pertama 2012,

realisasi investasi di Pulau Jawa tercatat sebesar Rp37,6 triliun atau

sekitar 52,8% dari total investasi.Adapun porsi di luar Pulau Jawa

mencapai Rp33,6 triliun atau sekitar 47,2 % dari total investasi.

Bandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, investasi di luar Pulau

Jawa baru mencapai Rp23,7 triliun.



Perubahan porsi investasi tersebut menunjukkan bahwa pemerintah bisa

meyakinkan investor asing untuk menggarap wilayah yang masih minim

infrastruktur.Persoalannya sekarang bagaimana meminimalkan berbagai

hambatan investor yang akan menanamkan modal di daerah.Konsistensi

peraturan daerah haruslah menjadi jaminan bagi investor agar tidak

berubah-ubah. Beberapa kasus mencuat seputar pergantian pimpinan daerah,

khususnya daerah tingkat dua yang diikuti perubahan kebijakan, misalnya

menganulir kebijakan pemberian izin usaha tambang oleh pejabat sebelumnya.



Ini preseden buruk di mata investor. Selain itu, pemerintah harus terus

terang bahwa tidak semua wilayah layak untuk menerima investor asing,

apalagi menjanjikan berbagai kemudahan yang sebenarnya tak bisa dipenuhi.



http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/495351/



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.