Rabu, 16 Mei 2012

[Koran-Digital] SUARA MAHASISWA, Replikasi Indonesia Mengajar

SUARA MAHASISWA, Replikasi Indonesia Mengajar PDF Print

Thursday, 17 May 2012

Dari total angkatan kerja sebesar 119,4 juta penduduk Indonesia, sekitar

93,20%- nya adalah penduduk yang bekerja, sedangkan 8,1 juta dari

angkatan kerja tersebut masih menganggur (BPS 2011).





Jumlah pengangguran di Indonesia yang tinggi ini bukan hanya disebabkan

oleh tingginya jumlah pengangguran di kota, melainkan juga di pedesaan.

Hal tersebut dapat terjadi karena jumlah lapangan kerja yang tidak

memadai dan pertanian tanpa pengolahan hasil pertanian masih menjadi

pekerjaan utama di pedesaan saat ini. Untuk itu, perlu ada sebuah

program yang mendukung petani untuk berwirausaha di bidang pertanian.

Ditinjau dari potensi sumber daya wilayah, sumber daya alam Indonesia

memiliki potensi ketersediaan pangan yang beragam, dari satu wilayah ke

daerah lainnya, baik bahan pangan sumber karbohidrat, protein, lemak,

vitamin maupun mineral.



Potensi pangan lokal di Indonesia sebagai bahan dasar industri pangan

sangat tinggi.Pengolahan pangan lokal sangat tepat jika dikembangkan ke

skala industri. Industri tidak dapat bersaing di pasar global dengan

hanya mengandalkan harga atau mutu produk, tetapi harus bersaing

berbasiskan inovasi, kreativitas dan imajinasi. Oleh karena itu

petani-petani daerah perlu dibangun pola pikir kreatif untuk

berwirausaha di bidang pangan.



Menurut penulis dalam membangun pola kreatif petani di daerah-daerah

yang para petaninya masih sangat jauh dari teknologi, daerah tersebut

perlu penyuluh wirausaha pertanian khusus seperti metode yang dilakukan

pihak Indonesia Mengajar. Pemerintah perlu mereplikasi program Indonesia

Mengajar yang digagas oleh Anies Baswedan PhD ke program pertanian. Pola

pikir kreatif pada petani-petani daerah perlu dilahirkan melalui

penyuluhan oleh jiwa-jiwa yang segar dari para pemuda.



Para sarjana diberi kesempatan untuk hidup,tinggal,bekerja,dan

berinteraksi bersama petani di berbagai daerah di Indonesia minimal

selama satu tahun.Mereka akan menularkan pengetahuan mengenai

peningkatan mutu hasil pertanian melalui pengolahan pangan lokal beserta

pemasaran produknya untuk mewujudkan kewirausahaan pertanian berbasis

pangan lokal. Hasil yang akan dicapai dengan pengaplikasian program

wirausaha tani ini adalah meningkatnya pendapatan petani akibat

meningkatnya nilai jual produk pertanian setelah diolah menjadi pangan

olahan.



Selain itu, meningkatkan popularitas pangan tradisional yang sudah

tenggelam akibat populernya pangan modern di masyarakat. Melihat sumber

daya Indonesia dan cita rasa jajanan Indonesia yang beragam,program

wirausaha pangan oleh petani daerah dapat berhasil dengan baik.Indonesia

sudah diberikan modal kekayaan alam termasuk sumber daya pangan lokal

yang sangat besar oleh Tuhan,tinggal bagaimana kita mengelolanya. ●



RUJITO

Mahasiswa Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian

Bogor



http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/495341/



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.