SUARA MAHASISWA, Replikasi Indonesia Mengajar PDF Print
Thursday, 17 May 2012
Dari total angkatan kerja sebesar 119,4 juta penduduk Indonesia, sekitar
93,20%- nya adalah penduduk yang bekerja, sedangkan 8,1 juta dari
angkatan kerja tersebut masih menganggur (BPS 2011).
Jumlah pengangguran di Indonesia yang tinggi ini bukan hanya disebabkan
oleh tingginya jumlah pengangguran di kota, melainkan juga di pedesaan.
Hal tersebut dapat terjadi karena jumlah lapangan kerja yang tidak
memadai dan pertanian tanpa pengolahan hasil pertanian masih menjadi
pekerjaan utama di pedesaan saat ini. Untuk itu, perlu ada sebuah
program yang mendukung petani untuk berwirausaha di bidang pertanian.
Ditinjau dari potensi sumber daya wilayah, sumber daya alam Indonesia
memiliki potensi ketersediaan pangan yang beragam, dari satu wilayah ke
daerah lainnya, baik bahan pangan sumber karbohidrat, protein, lemak,
vitamin maupun mineral.
Potensi pangan lokal di Indonesia sebagai bahan dasar industri pangan
sangat tinggi.Pengolahan pangan lokal sangat tepat jika dikembangkan ke
skala industri. Industri tidak dapat bersaing di pasar global dengan
hanya mengandalkan harga atau mutu produk, tetapi harus bersaing
berbasiskan inovasi, kreativitas dan imajinasi. Oleh karena itu
petani-petani daerah perlu dibangun pola pikir kreatif untuk
berwirausaha di bidang pangan.
Menurut penulis dalam membangun pola kreatif petani di daerah-daerah
yang para petaninya masih sangat jauh dari teknologi, daerah tersebut
perlu penyuluh wirausaha pertanian khusus seperti metode yang dilakukan
pihak Indonesia Mengajar. Pemerintah perlu mereplikasi program Indonesia
Mengajar yang digagas oleh Anies Baswedan PhD ke program pertanian. Pola
pikir kreatif pada petani-petani daerah perlu dilahirkan melalui
penyuluhan oleh jiwa-jiwa yang segar dari para pemuda.
Para sarjana diberi kesempatan untuk hidup,tinggal,bekerja,dan
berinteraksi bersama petani di berbagai daerah di Indonesia minimal
selama satu tahun.Mereka akan menularkan pengetahuan mengenai
peningkatan mutu hasil pertanian melalui pengolahan pangan lokal beserta
pemasaran produknya untuk mewujudkan kewirausahaan pertanian berbasis
pangan lokal. Hasil yang akan dicapai dengan pengaplikasian program
wirausaha tani ini adalah meningkatnya pendapatan petani akibat
meningkatnya nilai jual produk pertanian setelah diolah menjadi pangan
olahan.
Selain itu, meningkatkan popularitas pangan tradisional yang sudah
tenggelam akibat populernya pangan modern di masyarakat. Melihat sumber
daya Indonesia dan cita rasa jajanan Indonesia yang beragam,program
wirausaha pangan oleh petani daerah dapat berhasil dengan baik.Indonesia
sudah diberikan modal kekayaan alam termasuk sumber daya pangan lokal
yang sangat besar oleh Tuhan,tinggal bagaimana kita mengelolanya. ●
RUJITO
Mahasiswa Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian
Bogor
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/495341/
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.