Selasa, 15 Mei 2012

[Koran-Digital] Wanita Indonesia Alami Kemunduran Berpolitik

Wanita Indonesia Alami Kemunduran Berpolitik

"Saya boleh jadi keliru. Tetapi itulah yang selama ini saya rasakan,"

ucapnya.

Selasa, 15 Mei 2012, 18:32 WIB

Aries Setiawan, Mohammad Adam





VIVAnews - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menilai,

perempuan Indonesia saat ini megalami kemunduran idealisme dalam berpolitik.



Hal ini diungkapkan Megawati saat menjadi pembicara dalam seminar "The

Role of Women in Politics" di Universitas Innsbruck, Austria, Selasa, 15

Mei 2012.



Pada kesempatan tersebut, Megawati menyampaikan bahwa tantangan

perempuan Indonesia adalah bagaimana menjadikan politik sebagai sebuah

gerakan bagi Indonesia dan kemanusiaan yang lebih baik.



"Membangun kembali kesadaran politik kaum perempuan Indonesia untuk

berani memilih jalan politik. Hal ini tidaklah mudah. Justru dalam era

modern seperti ini, pilihan politik bagi perempuan tampak adanya

kemunduran dari aspek idealisme. Lebih-lebih sebagai sebuah gerakan,"

ujar Megawati dalam siaran pers yang dikirim Bidang Kesekretariatan DPP

PDI Perjuangan kepada VIVAnews.



Selain itu, menurut Megawati, keterlibatan kaum perempuan dalam politik

justru kembali dibatasi. Bahkan banyak diantaranya yang tidak bisa aktif

hanya karena alasan sederhana, yakni tidak diizinkan oleh suaminya.



Situasi perempuan Indonesia saat ini, katanya, sangat berbeda dengan

pengalaman di beberapa negara di Eropa. Dimana pemenuhan hak-hak politik

perempuan dilakukan secara incremental, bertahap dan melalui perjuangan

yang keras.



"Perempuan Inggris menikmati hak pilih sedikit lebih awal dari perempuan

Amerika, yakni 14 Desember 1818 menyusul pemilu pertama di bawah

undang-undang baru, yakni the Representation of the People Act, 1918.

Sementara di Indonesia, hak pilih bagi perempuan dijamin kontitusi sejak

lahirnya Indonesia modern," mantan Presiden itu menjelaskan.



Hal ini, menurut Megawati, tidak berarti bahwa perempuan Indonesia tidak

dihadapkan pada persoalan-persoalan sebagaimana dialami banyak perempuan

di dunia. Dia mencermati bahwa dalam bidang politik persoalan rendahnya

partisipasi dan representasi kaum perempuan, terutama di lembaga-lembaga

publik, termasuk di parlemen merupakan masalah serius di Indonesia.



Berdasarkan pengalamannya, persoalan kualitas partisipasi dan

representasi yang rendah merupakan bagian dari persoalan demokrasi

Indonesia yang belum selesai dan masih terus mencari bentuk, dan bukan

merupakan persoalan perempuan semata-mata.



"Masih banyak kelompok dalam masyarakat Indonesia dihadapkan pada kedua

persoalan ini. Kaum petani dan nelayan, misalnya, menghadapi masalah ini

sama seriusnya dengan kaum perempuan. Demikian pula dengan kaum buruh,"

katanya.



Karenanya, persoalan partisipasi dan representasi yang buruk ini harus

diselesaikan sebagai agenda politik kolektif sebuah bangsa, bukan

dibatasi sebagai medan pergulatan gender.



"Saya boleh jadi keliru. Tetapi itulah yang selama ini saya rasakan,"

ucapnya.



http://us.politik.vivanews.com/news/read/314064-wanita-indonesia-alami-kemunduran-berpolitik



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.