KETUA Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum disebut-sebut terkait dengan
kasus proyek pusat olahraga terpadu di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Ketua KPK Abraham Samad dan wakilnya, Bambang Widjojanto, mengatakan
yakin Anas terlibat proyek yang menelan biaya Rp1,52 triliun itu.
Sejumlah pihak meminta KPK tidak ragu menetapkan Anas sebagai tersangka.
Elite Demokrat pun mendesak KPK segera memperjelas status Anas di kasus
Hambalang.
Anas mengharapkan semua pihak menghormati KPK dan dia siap bekerja sama
dengan lembaga antikorupsi itu.
"KPK saat ini bekerja dengan baik dan punya mekanisme yang jelas," kata
Anas seusai melantik DPD Partai Demokrat Papua di Jayapura, kemarin.
Nama Anas mencuat dalam kasus proyek Hambalang setelah diungkapkan
mantan Ben dahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin, terpidana empat
tahun 10 bulan kasus Wis ma Atlet. Menurut Nazaruddin, Anas menerima fee
dari proyek Hambalang Rp50 miliar. Masih kata Nazaruddin, bahkan Anas
pula yang menentukan pemenang proyek Hambalang, yakni PT Adhi Karya.
Sebelumnya, proyek tersebut hendak diberikan kepada PT Duta Graha Indah.
Namun karena PT Duta Graha Indah tidak bersedia memberikan fee sebesar
Rp100 miliar, proyek Hambalang dialihkan ke PT Adhi Karya.
Anas belum pernah diperiksa terkait dengan kasus Hambalang. Namun
istrinya, Athiyyah Laila, sudah diperiksa KPK pada Kamis (26/4).
Anas menilai berbagai komentar, opini, dan desakan agar KPK memeriksanya
merupakan politik berbau fi tnah, manipulasi, dan kriminalisasi politik.
Anas mengakui selama 10 bulan terakhir dia menjadi bulan-bulanan dalam
kasus Wisma Atlet. Setelah tidak terbukti, kini isu dialihkan ke kasus
Hambalang. Cara-cara itu, kata Anas, merusak nama baik dirinya dan
Partai Demokrat.
Dia mengharapkan cara seperti itu tidak diulangi lagi.
Tidak menggantung Saat menanggapi desakan elite Demokrat agar KPK segera
memperjelas status Anas dalam kasus Hambalang, juru bicara KPK Johan
Budi mengatakan KPK tidak terpengaruh oleh tekanan dari luar. "KPK
bekerja di domain hukum, bukan politik. Jadi (tersangka) tidak bisa
dicepatcepatkan atau dilambat-lambatkan," kata Johan. (MC/SW/ PL/X-4)
http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2012/05/09/ArticleHtmls/Anas-Tegaskan-Siap-Bekerja-Sama-dengan-KPK-09052012001045.shtml?Mode=1
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.