AS Desak Reformasi Perbankan PDF Print
Wednesday, 16 May 2012
WASHINGTON– Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendesak regulator untuk
memperketat aturan perbankan pascakerugian USD2 miliar (Rp18,4 triliun)
yang dialami JPMorgan Chase & Co akibat kekalahan transaksi produk
derivatif.
Gedung Putih juga menekankan bahwa kebijakan JPMorgan yang dipimpin
Chief Executive Officer (CEO) Jamie Dimon telah dilakukan dengan
perjuangan keras.Tetapi, kerugian tersebut tetap memperlihatkan sulitnya
pengawasan perbankan untuk mencegah dampak sistemik dari sebuah kegagalan.
"Kejadian ini memperkuat mengapa reformasi begitu penting untuk lembaga
keuangan di Wall Street," ujar juru bicara kepresidenan Jay Carney
seperti dikutip BBC kemarin. Presiden AS Barack Obama menyatakan,
JPMorgan merupakan salah satu bank terbaik di negaranya.Dia juga
menilai, Jamie Dimon sebagai bankir cerdas meski bank yang dipimpinnya
mengalami kerugian.
"Kami tidak mengetahui persis semua detilnya karena masih
diinvestigasi.Tetapi, ini menjadi jalan untuk dilakukannya reformasi,"
ujar Obama."Intinya adalah,meski Anda cerdas, kesalahan bisa saja
terjadi,"tambahnya. Seperti diberitakan, JPMorgan Chase & Co mengalami
kerugian USD2 miliar pada pekan lalu karena divisi investasinya salah
dalam melakukan transaksi keuangan. Jumlah tersebut bahkan kemungkinan
bertambah karena bank terbesar di AS itu masih melakukan perhitungan
transaksi.
Akibat peristiwa ini, Chief Investment Officer (CIO) JPMorgan Ina Drew
bersama dua anak buahnya di cabang London, Inggris yakni Achilles Macris
dan Javier Martin Artajo pekan ini mengundurkan diri dari perusahaan
sebagai bentuk tanggung jawab. Dampak kerugian investasi tersebut juga
masih terasa di lantai bursa Wall Street. Pada perdagangan Senin (14/5),
saham JPMorgan kembali melemah 3,2% setelah pada Jumat (11/5) anjlok
hampir 10%.Penurunan harga saham itu menggerus nilai perusahaan hingga
USD14 miliar. Drew, 55, adalah salah satu eksekutif perempuan bergaji
tertinggi di Wall Street dan telah mengabdi di JPMorgan selama 30 tahun.
"Meskipun kami kehilangan CIO,kontribusi besar Ina untuk perusahaan
tidak boleh dibayangi oleh peristiwa ini," kata Dimon. Sejumlah media di
AS menyatakan, Drew sebelumnya mengajukan pengunduran diri akhir April
lalu, tetapi ditolak Dimon. Terkait kinerja JPMorgan, kalangan Senat AS
menilai Dimon sebenarnya merupakan salah seorang pionir dalam menegakkan
aturan sistem keuangan di Wall Street sesuai aturan Volcker.Aturan
tersebut di dalamnya berisi larangan perdagangan eksklusif termasuk yang
berpotensi menimbulkan kerugian.
"Kita harus sangat berhatihati bahwa regulator tidak dirusak oleh upaya
besar untuk melemahkan aturan (Volcker)," kata Senator Carl Levin.
"Masalahnya, apakah kita akan tetap mengacu pada hukum seperti yang
tertulis,yang akan mencegah kita dari bailoutbank lagi?"katanya.
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/495162/
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.