Selasa, 15 Mei 2012

[Koran-Digital] AS Desak Reformasi Perbankan

AS Desak Reformasi Perbankan PDF Print

Wednesday, 16 May 2012

WASHINGTON– Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendesak regulator untuk

memperketat aturan perbankan pascakerugian USD2 miliar (Rp18,4 triliun)

yang dialami JPMorgan Chase & Co akibat kekalahan transaksi produk

derivatif.



Gedung Putih juga menekankan bahwa kebijakan JPMorgan yang dipimpin

Chief Executive Officer (CEO) Jamie Dimon telah dilakukan dengan

perjuangan keras.Tetapi, kerugian tersebut tetap memperlihatkan sulitnya

pengawasan perbankan untuk mencegah dampak sistemik dari sebuah kegagalan.



"Kejadian ini memperkuat mengapa reformasi begitu penting untuk lembaga

keuangan di Wall Street," ujar juru bicara kepresidenan Jay Carney

seperti dikutip BBC kemarin. Presiden AS Barack Obama menyatakan,

JPMorgan merupakan salah satu bank terbaik di negaranya.Dia juga

menilai, Jamie Dimon sebagai bankir cerdas meski bank yang dipimpinnya

mengalami kerugian.



"Kami tidak mengetahui persis semua detilnya karena masih

diinvestigasi.Tetapi, ini menjadi jalan untuk dilakukannya reformasi,"

ujar Obama."Intinya adalah,meski Anda cerdas, kesalahan bisa saja

terjadi,"tambahnya. Seperti diberitakan, JPMorgan Chase & Co mengalami

kerugian USD2 miliar pada pekan lalu karena divisi investasinya salah

dalam melakukan transaksi keuangan. Jumlah tersebut bahkan kemungkinan

bertambah karena bank terbesar di AS itu masih melakukan perhitungan

transaksi.



Akibat peristiwa ini, Chief Investment Officer (CIO) JPMorgan Ina Drew

bersama dua anak buahnya di cabang London, Inggris yakni Achilles Macris

dan Javier Martin Artajo pekan ini mengundurkan diri dari perusahaan

sebagai bentuk tanggung jawab. Dampak kerugian investasi tersebut juga

masih terasa di lantai bursa Wall Street. Pada perdagangan Senin (14/5),

saham JPMorgan kembali melemah 3,2% setelah pada Jumat (11/5) anjlok

hampir 10%.Penurunan harga saham itu menggerus nilai perusahaan hingga

USD14 miliar. Drew, 55, adalah salah satu eksekutif perempuan bergaji

tertinggi di Wall Street dan telah mengabdi di JPMorgan selama 30 tahun.



"Meskipun kami kehilangan CIO,kontribusi besar Ina untuk perusahaan

tidak boleh dibayangi oleh peristiwa ini," kata Dimon. Sejumlah media di

AS menyatakan, Drew sebelumnya mengajukan pengunduran diri akhir April

lalu, tetapi ditolak Dimon. Terkait kinerja JPMorgan, kalangan Senat AS

menilai Dimon sebenarnya merupakan salah seorang pionir dalam menegakkan

aturan sistem keuangan di Wall Street sesuai aturan Volcker.Aturan

tersebut di dalamnya berisi larangan perdagangan eksklusif termasuk yang

berpotensi menimbulkan kerugian.



"Kita harus sangat berhatihati bahwa regulator tidak dirusak oleh upaya

besar untuk melemahkan aturan (Volcker)," kata Senator Carl Levin.

"Masalahnya, apakah kita akan tetap mengacu pada hukum seperti yang

tertulis,yang akan mencegah kita dari bailoutbank lagi?"katanya.



http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/495162/



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.