Minggu, 13 Mei 2012

[Koran-Digital] Newsweek: Obama, "Presiden Gay Pertama"

Newsweek: Obama, "Presiden Gay Pertama"

Sebuah pelangi ditaruh di atas kepala Barack Obama.

Senin, 14 Mei 2012, 06:54 WIB


VIVAnews - Setelah Majalah Time muncul dengan halaman depan berisi gambar ibu menyusui anaknya yang berusia 3 tahun, Majalah Newsweek yang akan terbit 21 Mei 2012 tampaknya akan memunculkan polemik pula. Majalah ini mengumumkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama sebagai "Presiden Gay Pertama" sebagai laporan utamanya.

Laporan utama ini ditulis Andrew Sullivan, seorang blogger politik yang secara terbuka menyebut dirinya gay. Foto halaman depan ini pun akan menaruh sebuah pelangi di atas kepala Obama.

Laporan yang ditulis Sullivan sendiri belum terbit, namun dia menulis bahwa dukungan Obama atas perkawinan sejenis membuatnya menangis. Sullivan menulis, "Saya kira semua orang gay di luar sana kini tahu mereka telah memiliki presiden yang membela mereka. Saya memikirkan orang tua gay yang kini merasakan presidennya di belakang pengorban mereka dan cinta mereka untuk anak-anak mereka."

"Obama telah melakukan lebih dari sekadar langkah logis. Dia melepaskan ketakutan. Dia secara terang bersiap membiarkan remah-remah politik jatuh seperti seharusnya. Itulah sebab kami memilih dia," Sullivan menulis seperti dikutip ABC News.

Diberitakan CNN, Kamis 10 Mei 2012, pernyataan Obama mendukung pernikahan sejenis ini disampaikan dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi ABC News. Diduga komentarnya ini untuk menandingi komentar rivalnya di pemilu presiden mendatang, Mitt Romney, yang menolak pernikahan sesama jenis.

"Saat ini saya secara pribadi menyatakan bahwa pasangan sesama jenis harus dapat menikah," kata Obama yang waktu kecil di Indonesia memiliki seorang pengasuh yang transgender itu.

Pernyataan ini bertentangan dengan komentar dia sebelumnya. Baberapa waktu lalu Obama mengatakan bahwa pernikahan adalah sebuah tradisi kuat yang menyangkut keimanan umat beragama, sehingga harus dilakukan sesuai adat.

Dalam wawancara kemarin malam, Obama mengatakan pendapatnya tersebut berubah saat melihat langsung pernikahan sejenis. Dia merasa kasihan pada anggota militer homoseksual yang tidak bisa menikah dengan pasangannya.

Obama juga mengaku kecewa atas referendum di negara bagian North Carolina yang menolak pernikahan sejenis. Menurutnya, keputusan pemerintahan negara bagian ini diskriminatif terhadap gay dan lesbian.

http://us.dunia.vivanews.com/news/read/313457-newsweek--obama---presiden-gay-pertama-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.