Selasa, 15 Mei 2012

[Koran-Digital] Penganggur Muda masih Terbanyak



Kadin menyatakan kebutuhan tenaga kerja muda untuk 2012-2014 mencapai 1,9 juta orang.

MENTERI Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana mengatakan tingkat pengangguran usia muda Indonesia masih relatif tinggi. Pengangguran usia muda mencapai 4,2 juta orang atau 55,3% dari total pengangguran terbuka yang mencapai 7,6 juta orang.

“Kalau kita lihat sekarang, tingkat pengangguran rata-rata nasional sebetulnya sudah lebih rendah, dari sebelumnya 6,8% (Februari 2011) menjadi 6,32% di (Februari) 2012, tetapi tingkat pengangguran kaum mudanya masih relatif tinggi,” kata Armida dalam Sarasehan Nasional Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja Muda Menuju Indonesia Maju 2025 di Jakarta, kemarin.

Ia menjelaskan tingkat pengangguran muda setidaknya tiga kali lipat dari angka rata-rata pengangguran nasional. Angka pengangguran muda saat ini mencapai 19,99%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, total angkatan muda berusia 15-19 tahun mencapai 20,9 juta orang. Di lain hal, kelompok berusia 15-24 tahun mencapai 40,8 juta orang.

“Sekitar 50% dari penganggur usia muda itu hanya tamat SD dan SMP, artinya berpendidikan rendah,” kata Armida.

Pada kesempatan itu, Ketua Komisi Tetap Kebijakan Pendidikan dan SDM Kamar Dagang (Kadin) Indonesia Suharyadi menilai banyaknya penganggur usia muda disebabkan minimnya pendidikan. Bahkan, kelompok muda yang sudah bekerja

pun memiliki produktivitas rendah karena kurang terdidik.

“Masih rendahnya kualitas pekerja usia muda, baik dari tingkat pendidikan dan keterampilan, inilah faktor yang memengaruhi rendahnya produktivitas pekerja,” ujarnya.

Hal senada dikatakan Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto. Menurutnya, kesenjangan juga terjadi pada kualitas lapangan kerja kaum muda. Data Kadin menyebut kaum muda di perdesaan hanya 20% yang bekerja di sektor formal.

Melihat fenomena tersebut, Kadin

mengharapkan strategi ketenagakerjaan bisa diubah. “Harus lebih mengandalkan peran UMKM (usaha mikro kecil menengah) dan pertanian secara eksplisit,“ ujarnya.

Lebih jauh, Suryo menyatakan tiga bulan terakhir Kadin Indonesia telah melakukan identifikasi kebutuhan tenaga kerja untuk lima tahun mendatang. Berdasarkan informasi yang diberikan 13 asosiasi industri/lembaga pengembangan masyarakat, kebutuhan tenaga kerja muda untuk tiga tahun (2012-2014) mencapai 1,9 juta tenaga kerja baru. Tiga kali Di lain sisi, Wakil Presiden Boediono melihat ada kemungkinan pengangguran muda meningkat hingga tiga kali lipat. Untuk itu, diperlukan upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi untuk mengatasinya.

“Pengangguran bagi generasi muda itu adalah masalah global, rata-rata kalau melihat angka-angka itu, risiko kelompok usia muda untuk menganggur itu tiga kali lipat daripada ratarata nasional,“ kata Boediono Dia menuturkan misalnya di Amerika Serikat, 23% angkatan mudanya menganggur. Hal sama terjadi di Inggris yang rasio penganggur mudanya mencapai 22%.

Untuk itu, Wapres menginginkan pertumbuhan ekonomi minimal 7%-8% agar dapat menyerap tenaga kerja yang ada. Menurutnya hanya dengan angka pertumbuhan itu, Indonesia bisa mengurangi pengangguran muda dan tua. “Suka tidak suka, kenyataannya untuk menciptakan lapangan kerja adalah dengan pertumbuhan ekonomi.“ (*/Ant/E-5)

http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2012/05/16/ArticleHtmls/Penganggur-Muda-masih-Terbanyak-16052012017016.shtml?Mode=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.