Liberalisme Kian Menggurita
Rismayanti Nurjannah - detikNews
Senin, 14/05/2012 10:35 WIB
Jakarta Di media massa nasional, beberapa hari ini tengah diramaikan
mengenai berita terkait kedatangan seorang pejuang feminis bernama
Irshad Manji. Kedatangan wanita asal Kanada ini menuai kontroversi dari
berbagai pihak terutama dari sejumlah ormas Islam.
Irshad Manji, tokoh liberalis penyeru homoseksual dan lesbian
terang-terangan memperjuangkan kaum gay dan menghujat Islam. Propaganda
kaum liberal semakin gencar di negeri-negeri kaum muslim, terutama di
Indonesia.
Strategi liberalisasi untuk mengacak-acak negeri kaum muslim dilakukan
melalui berbagai cara. Dalam bidang hukum, strategi dilancarkan melalui
pengajuan RUU KKG (Keadilan dan Kesetaraan Gender) yang justru semakin
menghinakan kaum perempuan.
Kemudian dalam ranah pemikiran, kaum liberal terutama Irshad Manji
sengaja mempropagandakan bahwa di dalam AlQuran terdapat 'ayat-ayat setan'.
Beriringan dengan hal tersebut, ia juga menyerukan ide-ide liberalisme
yang akan menyesatkan pemahaman umat muslim. Selain itu, agenda
liberalisme juga dilakukan melalui gaya hidup yang hedonistik.
Gaya hidup hedonis yang mengusung kebebasan berperilaku termasuk free
sex telah menjamur di kalangan masyarakat, terutama di kalangan
intelektual (baca: mahasiswa) yang menjadi tonggak dalam perubahan bangsa.
Di tengah virus liberalisme yang kian menggerogoti kaum muslim, peran
Pemerintah dalam membendungnya virus ini sangat minim. Hal ini nampak
dari tidak adanya penentangan Pemerintah terhadap ide-ide yang justru
merusak akidah tersebut.
Ajaran Islam kemudian diabaikan, sedangkan ajaran liberalisme kemudian
diagungkan. Sungguh ironi di sebuah negeri yang mayoritas muslim, akan
tetapi liberalisme semakin menggurita.
Wajar, jika nilai-nilai Islam pun ditanggalkan dan akidah kaum muslimin
semakin tergerus. Liberalisme pun semakin menjadi karena ditopang oleh
sebuah sistem yang kini tengah diterapkan Indonesia, yaitu sistem
Kapitalisme-Sekulerisme dengan sistem politiknya yakni demokrasi.
Kasus ini semakin memahamkan kita, betapa pentingnya penerapan sistem
pemerintahan Islam dalam bingkai negara yakni Khilafah Islamiyyah.
Karena tanpa adanya Khilafah, akidah umat muslim semakin terancam dalam
kebebasan yang kebablasan.
*Penulis adalah Mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia dan Aktivis Komunitas Muslimah Pembebas
Generasi
Rismayanti Nurjannah
Jl. Geger Kalong Girang, Bandung
rismayantinurjannah@yahoo.co.id
082115632175
http://news.detik.com/read/2012/05/14/103515/1916371/471/liberalisme-kian-menggurita
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.